Pasti teman-teman semua tau peribahasa yang menyatakan bahwa dunia tak selebar daun kelor, bukan? Yaaa, peribahasa itu memiliki arti bahwa dunia itu luas, tak hanya sebatass lebar daun kelor yang kecil-kecil, maka kita gak boleh lekas putus asa karena masih ada banyak hal di dunia yang sangat luas ini. Terus? Dunia yang selebar daun kelor menandakan betapa sempit wawasan dan pengetahuannya. Tapi tenang aja, bagi yang merasa dunianya selebar daun kelor, maka kita cari tahu apa aja manfaat daun kelor biar dunia kita tak seluas daun kelor ( apa ya hubungannya? ) Daun kelor atau dengan nama latin Moringa oleifera adalah keluarga besar dari family Euporbiaceae. Tumbuhan ini banyak dijumpai di daerah tropis seperti Indonesia. Namun di balik peribahasa mengenai dirinya, dia menyimpan banyak khasiat yang gak banyak orang yang tahu. Apa sajakah itu? Kandungan nutrisi yang ada di dalamnya waow banget, yaitu  mempunyai 7 x vitamin C pada jeruk, 4 x calcium pada susu, 4 x vitamin A pada wortel, 2 x protein pada susu dan 3 x potasium pada pisang. Bisa dilihat deh detailnya : Vitamin A 6,8 mg (wortel punya 1,8 mg) Kalsium 440 mg (susu punya 120 mg) Kalium 259 mg (pisang 88 mg) Protein 6,7 mg (susu atau yogurt punya 3,1 mg) Vitamin C 220 mg (jeruk punya 30 mg) Dari kandungan nutrisi sedemikian banyak, tentu daun kelor sangat bermanfaat buat tubuh kita. Daun ini bagus banget buat memenuhi asupan gizi, apalagi buat balita. Teksturnya yang lembut seperti bayam, cara memasaknya pun sama seperti bayam. Bisa juga dijadikan pelengkap ketika memasak mie instan. Selain itu, kelor bisa juga untuk mengatasi beberapa masalah berikut : Gula darah tinggi Pegal Linu Reumatik Pegal-pegal Gizi buruk Alergi Batu ginjal Untuk pengobatan luar, daun kelor ampuh buat hal-hal berikut : Mengobati herpes, luka bernanah, dan Kurap. Caranya, tumbuk sampai halus tujuh gagang daun kelor dan tempelkan ke TKP. Menghilangkan flek wajah, dengan cara tumbuk beberapa lembar daunnya dan tempelkan pula ke TKP. Tapi perlu diperhatikan juga dosisnya jangan sampai melebihi 1000 mg/ kg BB.
