Mohon tunggu...
Sulvi Faujiah
Sulvi Faujiah Mohon Tunggu... Penulis - Jiah

Mahasiswa IAIN Jember Prodi Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam HMPS ES bidang Keilmuan Tim Redaksi Majalah D'economic IAIN Jember E-mail sulvieka2@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Money

Menganalisa Kinerja Konveksi Pakaian di Konveksi Vendie's Mangli

22 Mei 2019   23:22 Diperbarui: 22 Mei 2019   23:32 3397
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kemuliaan Harkat Kemanusiaan sebagai Karakter Produksi
Tujuan dari produksi dalam Islam adalah untuk menciptakan mashlahah yang optimum bagi konsumen atau bagi manusia secara keseluruhan. Dengan mashlahah yang optimum ini, maka akan dicapai falah yang merupakan tujuan akhir dari kegiatan ekonomi sekaligus tujuan hidup manusia. Dengan memahami alur tujuan kegiatan produksi ini, maka dapat diambil suatu substansi bahwa karakter penting produksi dalam perspektif ekonomi Islam adalah perhatiannya terhadap kemuliaan harkat kemanusiaan, yaitu mengangkat kulitas dan derajat hidup serta kualitas kemanusiaan dari manusia. Kemuliaan harkat kemanusiaan harus mendapat perhatian besar dan utama dalam keseluruhan aktivitas produksi. Segala aktivitas yang bertentangan dengan pemuliaan harkat kemanusiaan dapat dikatakan bertentangan dengan ajaran islam.
         Karakter produksi yang seperti di atas akan membawa implikasi penting dalam teori produksi, sebagaimana akan dibahas pada penjelasan dalm bab ini. Salah satu contohnya adalah dalam memandang kedudukan manusia, khususnya tenaga kerja dan kapital (Financial capital). Kemuliaan harkat kemanusiaan harus mendapat perhatian besar dan utama dalam keseluruhan aktivitas produksi. Segala aktivitas yang bertentangan dengan pemuliaan harkat kemanusiaan dan dikatakan bertentangan dengan ajaran Islam. Karakter produksi seperti ini akan membawa implikasi penting dalam teori produksi. Salah satu contoh dalam memandang kedudukan manusia adalah tenaga kerja dan kapital. Keduanya dapat mengalami substitusi tergantung keadaan. Substitusi antara manusia/tenaga kerja dengan kapital pada dasarnya dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu:
Substitusi yang bersifat alamiah (natural substitution)
Substitusi yang dipaksakan (forced substitution)

Sebagai contoh substitusi ini kita asumsikan pada kehidupan jaman dahulu ketika manusia masih rendah ketenagakerjaannya. Semakin lama kualitas tenaga kerja akan meningkat. Hal ini membuat manusia harus ditempatkan dalam produksi yang bernilai tinggi juga. Sementara itu, untuk produksi pekerjaan barang-barang remeh akan digantikan oleh peralatan atau mesin. Seperti inilah substitusi yang bersifat alamiah tersebut dimana substitusi tersebut terjadi ketika perubahan zaman jangka waktu yang panjang.
Islam sangat menganjurkan substitusi natural karena sifatnya akan lebih meningkatkan mashlahah yang lebih tinggi dimana manusia semakin berkembang kualitas kerjanya. Sebaliknya Islam tidak menganjurkan adanya substitusi yang dipaksakan (forced). Hal ini disebabkan karena substitusi yang dipaksakan akan menimbulkan kesengsaraan hidup manusia yang juatru menurunkan harkat manusia.
Namun perlu diketahui substitusi natural proses terjadi dalam jangka waktu panjang. Sementara paradigma jangka berproduksi sebenarnya adalah paradigma jangka pendek. Sehingga menjadi tidak tepat jika konsep jangka panjang digambarkan kepada jangka pendek.

Eksplorasi dan Pembentukan Konsep Produksi
Kamus Besar Bahasa Indonesia mendefinisikan pengertian eksplorasi adalah penjelajahan lapangan dengan tujuan memperoleh pengetahuan lebih banyak. Studi eksplorasi merupakan penelitian yang berangkat dari beberapa rasional dan petunjuk untuk mengidentifikasi masalah yang mencakup sejumlah peristiwa yang berkisar pada keputusan-keputusan, program-program, proses implementasi, dan perubahan oeganinsasi (Mudzakir, 2006: 31). Arikunto (2010: 14) menjelaskan bahwa studi eksploratif adalah penelitian yang berusaha menggali sebab-sebab atau hal-hal awal yang mempengaruhi terjadinya sesuatu serta menggali pengetahuan baru untuk mengetahui suatu permasalahan. Dari beberapa pendapat tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa studi eksplorasi merupakan penelitian ilmiah yang dilakukan di lapangan dengan tujuan untuk memperoleh pengetahuan yang lebih banyak kemudian memperoleh gambaran dan penjelasan yang mendalam tentang suatu peristiwa atau fenomena yang terjadi.
Produksi adalah sebuah kegiatan yang untuk menimbulkan atau menaikkan faedah atau niali suatu barang dan jasa. Sesungguhnya produksi lahir dan tumbuh dari menyatukan manusia dengan alam. Maka untuk menyatukan antara manusia dan alam ini, Allah telah menetapkan bahwa manusia berperan sebagai khalifah. Tanggung jawab manusia sebagai khalifah adalah mengelolah resources yang telah disediakan oleh Allah secara efisien dan optimal agar kesejahteraan dan keadilan dapat ditegakkan. Satu yang tidak boleh dan harus dihindari oleh manusia adalah berbuat kerusakan di muka bumi. Dengan demikian, segala macam kegiatan ekonomi yang diajukan untuk mencari keuntungan tanpa berakibat pada peningkatan utility atau nilai guna resources tidak disukai dalam Islam.
Untuk dapat memahami lebih jauh tentang teori produksi ini, pertama yang harus kita ketahui adalah definisi dan makna dari fungsi produksi. Fungsi produksi menggambarkan hubungan antara jumlah input dan output (yang berupa barang ataupun jasa) yang dapat dihasilkan dalam satu periode. Keberadaan input adalah mutlak dan harus ada di dalam suatu proses produksi. Dalam kenyataannya, tidak semua input tersebut akan memberikan kontribusi yang sama, dan karakteristik diantara input tersebut juga berbeda.
Dengan mencermati penjelasan-penjelasan sebelumnya, maka perlu dicari konsep yang sama sekali lain dari apa yang selama ini sudah ada. Konsep ini dilandaskan pada nilai-nilai Islam yaitu:
Amanah untuk mewujudkan maslahah maksimum
Amanah adalah salah satu nilai penting dalam Islam, yang diturunkan dari nilai dasar khilafah, yang harus terus dijunjung tinggi. pengertian amanah dalam konteks ini adalah penggunaan sumber daya ekonomi untuk mencapai tujuan hidup manusia (falah). Sumber daya yang ada di alam semesta ini oleh Allah diamanahkan kepada manusia. Manusia tidak diperbolehkan untuk mengeksplorasi dan memperolehnya dengan cara yang tidak benar. Singkatnya, amanah di sini dimaknai sebagai usaha untuk memanfaatkan surnber daya yang ada dengan cara yang sebaik-baiknya  untuk mencapai kemakrnuran manusia di muka bumi.

Profesionalisme
Setiap musim  dituntut untuk menjadi pelaku produksi yang profesional, yaitu memiliki profesionalitas dan kompetensi di bidangnya. Segala sesuatu urusan harus dikerjakan dengan baik, karenanya setiap urusan harus diserahkan kepada ahlinya. Hal ini memberikan implikasi bahwa setiap pelaku produksi Islam harus mempunyai keahlian standar untuk bisa melaksanakan kegiatan produksi.

Pembelajaran Sepanjang Waktu
Tenaga kerja harus selalu belajar untuk meningkatkan kemampuannya dalam hal-hal yang terkait dengan produksi. Pembelajaran ini merupakan amanat sepanjang hidup (long life) dari ajaran Islam, artinya bahwa setiap agen Muslim perlu terus-menerus belajar. Adapun media untuk belajar bisa berupa apa saja, misalnya tempat bekerja (working place). Dari tempat bekerja, secara berangsur-angsur tenaga kerja akan memperoleh keahlian dalam berproduksi sehingga kemampuan kerjanya meningkat.
   
Produksi dengan modal tetap dan Teknologi Konstan
Produksi dengan Teknologi  Konstan Konsep produksi yang sesuai dengan nilai islam adalah konsep yang menganggap bahwa teknologi berproduksi adalah sudah 'given' atau kosntan, dalam arti bahwa teknologi yang digunakan adalah teknologi yang memanfaatkan sumber daya manusia sedemikian rupa sehingga manusia-manusia tersebut mampu meningkatkan harkat kemanusiannya. Permasalahan produksi akan memfokus pada pemilihan kombinasi output, berapa jumlah output yang satu dan yang lainnya harus diproduksi sehingga dapat memperoleh nilai mashlahah yang maksimum.
Teknologi produksi adalah sudah 'given' atau konstan, dalam arti bahwa teknologi yang digunakan adalah teknologi yang memanfaatkan sumber daya menusia sedemikian rupa sehingga manusia-manusia tersebut mampu meningkatkan harkat kemanusiaannya. Selain itu sebagai implikasi dari nilai amanah, maka kegiatan produksi harus menggunakan input setempat (locality) yang melimpah.
Sebagai konsekuensi dari kemunculan premis dasar ini, maka permasalahan produksi bukanlah mencari teknologi berproduksi sedemikian rupa sehingga memberikan keuntungan maksimum, melainkan mencari jenis output apa, dari berbagai kebutuhan manusia, yang bisa diproduksi dengan teknologi yang sudah ada tersebut.
Permasalaha produksi akan memfokuskan pada pemilihan kombinasi output, berapa jumlah output yang satu dengan yang lain harus diproduksi sehingga dapat memperoleh nilai mashlahah yang maksimum. Permasalahan produksi di sini adalah mencari kombinasi produk yang bisa dihasilkan dengan sumber daya yang ada, guna memperoleh mashlahah yang maksimum.Misalnya adanya sumber daya yang melimpah berupa batu hitam. Alternatif produk yang bisa diproduksi dengan menggunakan batu tersebut  adalah bermacam-macam. Antara lain adalah untuk batu pondasi rumah, untuk koral campuran aspal, koral campuran beton cor.
Fungsi Produksi Fungsi produksi menunjukkan berapa basar output, dengan kandungan berkah tertentu, bisa diproduksi dengan input-input yang disuplai ke dalam proses produksi dan dengan jumlah modal/kapital yang tertentu. Fungsi produksi ini bisa dilihat seperti: Q= T f(K, HK, L, E, M, B.) bisa direduksi, untuk keperluan analisis, menjadi sebagai berikut: Q= T f(K, HK, L, B.) Mengingat bahwa human capital melekat pada tenaga kerja, maka ekspresi di atas bisa ditulis dalam bentuk sebagai berikut: Q = T f(K, L, B) Sedangkan mengingat bahwa berkah melekat pada setiap input yang lain, maka fungsi produksi bisa ditulis menjadi: Q= B T f( B K, B L) -- B dalam ekpresi di atas menunjukkan adanya kandungan berkah dimasing-masing input. substitusi yang terjadi antara kapital dengan tenaga kerja akan menimbulkan masalah kemanusian, maka masalah seperti ini semestinya tidak terjadi. Pada kondisi ini fungsi produksi akan menjadi B K= y* B L. Hal itu menunjukkan bahwa hubungan antara kapital (K) dan tenaga kerja (L) adalah hubungan yang komplementer yang tidak saling menggantikan satu dengan yang lain (teori dan analisis produksi, 2016).
Kuva Isoinput
Dengan mendasarkan pada konsep seperti di atas maka kita dapat mendeskripsikan konsep tersebut menjadi  suatu gambaran yang lebih konkret,misalnya dalam bentuk grafis sebagaimana. Kita asumsikan produsen memiliki dua alternative barang yang bisa dihasilkan dengan menggunakan input tertentu, yaitu barang X dan barang Y. sumbu vertikal menunjukkan jumlah barang Y, sementara sumbu horosontal menunjukkan jumlah barang X. selanjutnya kita dapat menggambarkan kurva isoinput, yaitu kurva yang menggambarkan alternative produk yang bisa dihasilkan (X dan Y) dengan input yang tertentu. Untuk mengetahui seluk beluyk mengenai kurva isoinput ini, maka dibawah ini disajikan pembahasan mengenai sifat dan karakteristik kurva isoinput.

Input yang sama
Sesuai dengan namanya (iso berarti sama), maka semua titik disepanjang kurva isoinput menunjukkan jumlah input yang digunakan untuk prodiksi adalah sama. Dengan jumlah input yang sama ini produsen bisa menghasilkan berbagai kombinasi output sepanjang kurva tersebut, yaitu Y saja, X saja, atau sejumlah kombinasi X dan Y. Dengan kata lain, kurva isoinput bisa didefinisikan sebagai tempat kedudukan (locus) dari berbagai output yang berbeda yang bisa dihasilkan oleh jumlah input yang sama.

Output yang Lebih Besar Memerlukan Input yang Lebih Besar
Secara intuisi dikatakan bahwa jumlah input yang lebih banyak yang dimasukkakn kedalam produksi akan menghasilkan jumlah output yang lebih banyak. Sebaliknya juga bjisa dikatakan dengan sama benarnya jika dikehendaki  jumlah output yang lebih besar, maka pasti memerlukan jumlah input yang lebih besar pula. Hal ini bisa dilihat dalam gambar 7.4. Pada titik A jumlah yang bisa diproduksi dari input yang ada adalah sebanyak  X untuk barang X  dan sebanyak Y untuk Y.  Pada tiik A' jumlah yang bisa diproduksi adalah sebanyak X  untuk barang X dan sebanyak Y untuk produk Y. Jika kita bandingkan antara kombinasi output yang ada pada titik A dan titik A' maka sevara pasti dikatakan bahwa kombinasi A' mempunyai kandungan output yang lebih besar. Hal ini disebabkan karena keduanya mempunyai kandungan  Y yang sama., namun kombinasi A' mempuynyai kandungan X yang lebih besar dari kombinasi A.
Kurva Isoinput yang Lebih Tinggi Menyediakan Input yang Lebih Tinggi
Berdasarkan pada sifat kedua di atas bisa disimpulkan bahwa kombinasi A' mempunyai kandungan output yang lebih besar  dari kombinasi A. Konsekuensinya kurva isoinput dimana kombinasi A' berada menyediakan input yang lebih besar disbanding dengan kurva isoinput dimana kombinasi A berada. Dalam gambar terlihat bahwa kurva isoinput dimana kombinasi A berada menyediakan jumlah input sebanyak 10(IT), sementara kurva isoinput  dimana kombinasi A' berada menyediakan input sebesar 20 (IT). Dengan melihat posisi kurva isoinput IT yang lebih tinggi, maka bisa dikatakanbahwa semakin tinggi posisi kurva isoinput (IT), maka semakin besar input yang tersedia bagi produsen untuk melakukan kegiatan produksi.

Transformasi Input
Pada gambar-gambar kuva isoinput tersebut di atas terlihat bahwa kurva isoinput ini mempunyai slope yang negative. Slope negatif  ini memberikan makna adanya subsitusi antara barang X dan barang Y. Pada gambar terlihat bahwasanya pergerakan titik A ketitik B telah terjadi substitusi dari barang X untuk barang Y. Pada titik A jumlah barang X dan Y yang bisa diproduksi adalah sebesar (X,Y). Pada titik B jumlah barang X dan Y bisa diproduksi adalah sebesar (X,Y). Padahal , pada kedua titik A dan B tersebut jumlah input yang dipakai adalah sama. Oleh karena itu, gambar tersebut mengatakan bahwa pergerakan dari titik A ke titik B mengakibatkan turunnya jumlah  barang Y yang bisa diproduksi yaitu dari Y ke Y.

Tingkat Marginal Transformasi Input
Kurva isoinput pada pembahasan di atas berlereng negatif yang menunjukkan adanya substitusi antara kedua barang X dan Y. Hal ini juga berarti bahwa telah terjadi informasi input, yaitu dari penggunaan input untuk memproduksi barang X. Dengan kata lain, terjadi transformasi penggunaan input dari barang  X ke barang Y. Tingkat transformasi input marginal/ marginal rate of input transformation (MRIT)menunkukkan besarnya jumlah input yang digunakan untuk memproduksi barang Y yang ditarik dan kemudian digunakan untuk memproduksi barang X. Kemampuan ini ditunjukkan oleh besarnya slope dari kurva isoinput di atas (teori analisis dan produksi, 2013).

Implikasi Konsep Produksi Islam pada Kegiatan Produksi
Ajaran-ajaran islam yang dipaparkan di depan akan memberikan dampak pada produksi yang dilakukan oleh agen muslim. Beberapa dampak yang langsung dari hal ini adalah adanya penurunan tambahan penggunaan iput (marginal input) dan efesiensi produksi.
Penurunan Input Marginal
Ketika output produksi meningkat maka penggunaan input juga meningkat. Namun, jumlah jumlah tambahan input untuk memproduksi satu unit output ini, yaitu marginal input, semakin lama akan semakin menurun sebagai akibat dari adanya efek learningcurve. Penurunan ini akan berhenti dan berubah menjadi naik ketika efek learning curve sudah berhenti.

Efesiensi dan Tingkat Efesiensi Penggunaan Input
Penurunan marginal input juga mengimplikasikan telah terjadinya efesiensi penggunaan input, sebab dengan output yang sama jumlah input yang dibutuhkan semakin sedikit. Dengan kata lain, efesiensi ini merupakan tingkat penurunan dari marginal input.
 Karena penurunan marginal ini terjadi karena efek learning curve, maka dapat juga dikatakan bahwa efek dari learning curve meningkatkan efesiensi.Efek dari learning curve tidak terjadi terus-menerus sepanjang waktu, namun learning curve mepunyai batasan. Ketika kemampuan tenaga kerja telah mencapai tingkat jenuh maka efek learning curve sudah menjadi nol. Dengan kata lain, tenaga kerja sudah tidak bisa meningkatkan kemampuan mereka di luar batas tersebut.
Dengan mempertimbangkan batasan dari efek learning curve, maka bisa dikatakan bahwa efesiensi terjadi pada rentang produksi di mana tenaga kerja masih bisa meningkatkan kemampuan mereka. Pada rentang ini tingkat efesiensi bisa ditunjukkan oleh adanya penghematan input yang ditunjukkan oleh menurunnya  tingkat penggunaan input pada masing-masing unit produksi terakhir.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun