Mohon tunggu...
Jimmy Pontoh
Jimmy Pontoh Mohon Tunggu... -

...just a person who learns to restart from the small things to chase his dream.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Malam "Gebyar Pendidikan" Kota Tomohon (Memprihatinkan!)

3 Mei 2013   11:55 Diperbarui: 24 Juni 2015   14:12 267
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam rangka Hardiknas tanggal 2 Mei 2013, Dinas Pendidikan kota Tomohon mengadakan “Malam Gebyar Pendidikan” yang berlansung di Auditorium Bukit Inspirasi (ABI) dengan mengundang, para guru dari setiap sekolah yang ada di kota Tomohon beserta para murid yang berprestasi dari setiap sekolah mulai dari TK sampai SMA. Setiap siswa yang datang diberi nomor sesuai nomor kursinya. Para undangan guru, murid serta orang tua yang mendampingi telah mulai berdatangan sejak pukul 4 sore untuk persiapan, walaupun acaranya nanti pukul 6;30 malam. Tapi alhasil acara molor dan mulai pukul 7; 30 atau 8;00 atau mungkin lebih lambat lagi. Para siswa mulai gelisah karena yang sudah hadir sejak sore mulai “kelaparan” dan kelelahan. Banyak siswa yang baru saja kehujanan dan lelah selama pawai harus langsung menuju ke ABI untuk gladi resik dan hingga pukul 9 malam acara tampaknya masih panjang dan tidak tahu harus mencari makan dan minum dimana. Tapi mereka tetap bersemangat sambil membicarakan hadiah penghargaan yang khabarnya akan diserahkan langsung oleh Walikota Jimmy Eman SE.AK.

Tapi bagai lampu yang kehabisan minyak, wajah mereka yang semula berseri sekejap berganti kecewa. Hadiahnya ternyata tidak seperti yang dibayangkan. Dengan polosnya beberapa siswa berucap,”kalu tau bagini lebe bae ta nda’ datang”, “kertas ini (=piagam penghargaan) untuk apa?” dan ada juga yang hanya tersenyum kecut. Beberapa orang tua walau turut merasakan terlihat memberikan semangat kepada anak-anaknya. Tapi ada juga yang berkomentar,”yah kalu cuma piagam, lebeh bae kita print sandiri di rumah jo”. baca selanjutnya

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun