Katakanlah, "Ruhul Qudus menurunkan Al Qur'an itu dari Tuhanmu dengan benar, untuk meneguhkan orang-orang yang telah beriman, dan menjadi petunjuk serta kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri." (an-Nahl: 102).
Kitab ini diturunkan Allah Yang Mahaperkasa dan Maha Bijaksana. (al-Jasiyah: 2)
Dan jika kamu dalam keraguan tentang Al Qur`an yang Kami wahyukan kepada hamba Kami , buatlah satu surat yang semisal Al Qur`an itu. (al-Baqarah: 23)
Katakanlah, "Barang siapa yang menjadi musuh Jibril, maka Jibril itu telah menurunkannya ke dalam hatimu dengan seizin Allah; membenarkan apa yang sebelumnya dan menjadi petunjuk serta berita gembira bagi orang-orang yang beriman." (al-Baqarah: 97)
Ayat-ayat di atas menyatakan bahwa Al-Quran Al-Karim adalah kalam Allah dengan lafalnya dengan bahasa Arab, dan bahwa Jibril telah menurunkannya ke dalam hati Rasulullah SAW dan bahwa turunnya itu bukanlah turunnya yang pertama kali ke langit dunia. Tetapi yang dimaksudkan ialah turunnya Qur'an secara bertahap. Ungkapan (untuk arti menurunkan) dalam ayat-ayat diatas menggunakan kata tanzil bukan inzal. Ini menunjukkan bahwa turunnya itu secara bertahap dan berangsur-angsur. Ulama bahasa membedakan kata tanzil dan inzal. Tanzil berarti turun secara berangsur-angsur, sedang inzal hanya menunjukkan turun atau menurunkan dalam arti umum.
Al-Qur'an turun secara berangsur-angsur selama dua puluh tiga tahun, tiga belas tahun di Mekkah menurut pendapat yang kuat, dan sepuluh tahun di Madinah. Penjelasan tentang turunnya secara berangsur itu terdapat dalam firman Allah: "Dan Al-Qur'an itu telah Kami turunkan dengan berangsur-angsur agar kamu membacakannya perlahan-lahan kepada manusia dan Kami menurunkannya bagian demi bagian." (al-Isra: 106)
Adapun kitab-kitab samawi yang lain, seperti Taurat, Injil, dan Zabur, turunnya sekaligus. Tidak turun secara berangsur. Hal ini ditunjukkan oleh firman-Nya, Berkatalah orang-orang yang kafir, "Mengapa Al-Qur'an itu tidak diturunkan kepadanya sekali turun saja?" Demikianlah supaya Kami perkuat hatimu dengannya dan Kami membacanya secara tartil. (al-Furqan: 32). Wallahu A'lam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H