Mohon tunggu...
Sulton Fahrurriza
Sulton Fahrurriza Mohon Tunggu... Guru - Guru Kelas

Main bola

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Penggunaan Model Pembelajaran Berbasis Masalah untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA

7 Oktober 2022   21:45 Diperbarui: 7 Oktober 2022   22:57 880
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penelitian ini desainnya berjenis one group pretest-posttest design, menurut Arikunto (2010:124) mengatakan bahwa, one group pretest-posttest design adalah kegiatan penelitian yang memberikan tes awal (pretest) sebelum diberikan perlakuan, setelah diberikan perlakuan barulah memberikan tes akhir (posttest). Setelah melihat pengertian tersebut dapat ditarik simpulan bahwa hasil perlakuan dapat diketahui lebih akurat karena dapat membandingkan dengan keadaansebelum diberikan perlakuan. Penggunaan desain ini disesuaikan dengan tujuanyang hendak dicapai, yaitu untuk mengetahui kemampuan membaca siswa padapembelajaran mengidentifikasi unsur kalimat efektif pada teks eksposisi sebelum dan sesudah dan sesudah diberikan perlakuan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus 2022 (Semester Ganjil) yang berlokasi di UPT SD Negeri Krapyakrejo I kota Pasuruan yang berlokasi di Jl. Gatot Subroto No. 291 kecamatan Gadingrejo kota Pasuruan provinsi Jawa Timur. Populasi pada penelitian ini yaitu kelas V UPT SD Negeri Krapyakrejo I kota Pasuruan pada tahun ajaran 2022/2023. Pengambilan sampling menggunakan Teknik sampling jenuh yakni teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel, berbeda dengan sensus yang mana sensus populasinya besar. Sedangkan sampling jenuh menggunakan populasi yang relatif kecil meskipun keduanya sama sama menggunakan seluruh populasi untuk dijadikan sample. Kelebihan dari Teknik sampling jenuh adalah mudah, praktis, murah dan tidak memerlukan waktu untuk pengumpulan data sampel. Sementara kelemahan dari Teknik sampel jenuh adalah tidak cocok untuk populasi dengan anggotanya yang besar sehingga hanya cocok untuk kelompok populasi kecil. siswa sebagai kelas kontrol. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan metode tes, observasi, dan dokumentasi. Metode tes digunakan untuk mengetahui data hasil belajar tematik. Tes dalam penelitian ini berbentuk soal uraian yang memuat lima soal. Observasi dilakukan pada penelitian dilaksanakan untuk mengetahui permasalah yang teridentifikasi pada UPT SD Negeri Krapyakrejo I kota Pasuruan. Data kemampuan awal kelas kontrol diperoleh dengan menggunakan metode tes awal / pretest.

Uji analisis data dilakukan dengan cara melakukan Uji normalitas data dengan maksud untuk mengetahui distribusi atau sebaran skor data dari penguasaan konsep siswa. Menurut ( Hake dalam Sundayana, 2014 : h. 151) “Uji Normalitas Gain adalah sebuah uji yang bisa memberikan gambaran umum peningkatan skor hasil pembelajaran antara sebelum dan sesudah diterapkannya suatu perlakuan”. Dengan kata lain, untuk mengetahui efektivitas penggunaan suatu metode atau perlakuan (treatment) tertentu dalam penelitian one group pretest posttest design (eksperimen design atau pre-experimental design) maupun penelitian menggunakan kelompok kontrol (quasi eksperimen atau true eksperimen). Uji N-Gain score dilakukan dengan cara cara menghitung selisih antara nilai pretest (tes sebelum diterapkannya metode (perlakuan) tertentu) dan nilai posttest (tes sesudah diterapkannya metode (perlakuan) tertentu). Dengan menghitung selisih antara nilai pretest dan posttest atau gain score tersebut, kita akan dapat mengetahui apakah penggunaan atau penerapan suatu metode tertentu dapat dikatakan efektif atau tidak. Perhitungan skor gainternormalisasi (N-Gain) dapat dinyatakan dalam rumus berikut: N= 

N = Normalized gain

Sf = Skor post test

Si = Skor pre test

Dimana rentang skor N-Gain adalah jika kurang dari 0,3 dikatakan rendah, jika 0,3-0,7 predikatnya sedang, dan jika sama dengan dan lebih dari 0,7 maka predikatnya tinggi.

3. Hasil Penelitian dan Pembahasan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan pembelajaran berbasis masalah atau Problem Based Learning terhadap kemampuan belajar siswa. Pembelajaran pada kelas menggunakan model Problem Based Learning dilanjutkan evaluasi pembelajaran dilakukan dengan cara memberikan tes uraian. Tujuan dari pemberian tes tersebut yaitu untuk memperoleh data hasil belajar siswa. Data hasil belajar awal berupa pre test dapat dilihat pada tabel berikut:

Pada tes awal sebelum perlakuan, dari 30 siswa kelas V UPT SDN KRAPYAKREJO I, keseluruhan siswa telah mengerjakan soal pre test bentuk soal isian. Dari data yang diperoleh, dapat dijelaskan bahwa, jumlah siswa yang berhasil mencapai KKM 75/100 sebanyak 7 siswa (23%), dan sebanyak 23 siswa lainnya (77 %) belum berhasil mencapai KKM. Secara klasikal, pencapaian masih di bawah 60%, dengan nilai tertinggi 100/100 dan nilai terendah 33,3/100 sedangkan rata-rata pencapaian skor adalah 65/100.

Setelah perlakuan pembelajaran dengan model problem based learning (PBL) dan dilaksanakan post test, di dapat data test yang telah dikerjakan oleh siswa, sebanyak 27 anak (90%) telah berhasil mendapatkan nilai diatas kkm (75/100) dan 3 anak (10%) yang belum berhasil tuntas (masih dibawah kkm). Secara klasikal, pencapaian kompetensi telah mencapai 75%, dengan nilai tertinggi 100/100 dan nilai terendah 66,7/100 sesuai data pada tabel berikut :

Pembelajaran Berbasis Masalah
Pembelajaran Berbasis Masalah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun