Tidak peduli seberapa sulit masalah krisis energi Eropa, keberlanjutan transisi energi global dan upaya untuk memotong impor gas Rusia harus diubah menjadi kemungkinan bersejarah.Â
Uni Eropa dengan cepat menggabungkan "Kesepakatan Hijau Eropa" dengan Rencana 10 Poin yang disarankan IEA, yang memberikan pedoman praktis untuk mengurangi ketergantungan Eropa pada gas Rusia.
Untuk mencegah pemanasan global, transisi energi harus diprioritaskan sesuai dengan kewajiban Perjanjian Paris 2015. EBT harus dikembangkan sesuai dengan kewajiban perubahan iklim internasional. Proporsi EBT harus ditingkatkan dengan mengganti energi fosil dengan teknologi hijau yang ramah lingkungan.
Menanggapi permasalahan transisi energi saat ini, menurut saya kepresidenan G20 Indonesia dapat menjadi jembatan antara negara industri dan negara berkembang. Dengan potensi energi terbarukan sebesar 3.683 gigaton, Indonesia dapat menjadi inti transformasi energi negara berkembang.Â
Pada konferensi G20 di Bali pada November 2022, Indonesia dapat mendesak untuk transisi yang adil dan kerjasama energi hijau untuk mengimplementasikan solusi menuju nol bersih, selain mempresentasikan keberhasilan transisi energinya atas nama negara-negara miskin.
Kemitraan menjadi kata kunci dan kekuatan pendorong yang semakin penting dalam pengembangan ekonomi global berbasis energi berkelanjutan. Beberapa negara dapat berkontribusi pada pengetahuan transisi energi dengan memproduksi teknologi nol karbon, sementara negara lain memiliki keadaan alami untuk menawarkan energi hijau.Â
Untuk transisi energi yang adil, ekonomis, dan berkelanjutan yang juga dapat menawarkan kemungkinan pekerjaan baru, kemitraan yang saling menguntungkan harus dibentuk.
Bagi Indonesia, pengaruh geopolitik perang Ukraina terhadap krisis energi global, khususnya di Eropa, harus dijadikan pelajaran untuk memperkuat ketahanan dan ketahanan energi kita. Ketahanan memerlukan cadangan energi yang substansial dan berkelanjutan, serta kebutuhan untukÂ
mendiversifikasi saluran pasokan untuk mengimbangi pemadaman pasokan yang tidak terduga. Ketahanan energi dikaitkan dengan investasi untuk menghasilkan energi sesuai dengan tuntutan masyarakat. Keamanan energi sangat penting agar sistem energi dapat merespon dengan cepat terhadap perubahan mendadak dalam keseimbangan pasokan-permintaan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H