Bersyukur adalah bentuk reaksi kita mengenai apa yang sudah terjadi pada kita, hal
semacam ini sebenarnya sangat bagus jika semua orang dapat mempraktekannya. Baginda
Rasulullah Saw, sudah menganjurkan perilaku bersyukur ini semenjak beliau menyebarkan
ajarannya pada pengikutnya di tanah arab. Bersyukur juga sebagai bentuk pasrah kita terhadap
hasil apapun yang akan diterima nantinya, sangat mirip jika dibandingkan dengan berserah diri
sepenuhnya kepada yang maha kuasa. Pada saat penciptaannya , manusia dijadikan oleh Allah
SWT dalam bentuk yang sebaik-baiknya , dan hal itu yang membuat kita mempunyai pikiran
dan hawa nafsu. Kebanyakan orang dalam usahanya untuk mendapatkan suatu hal , atau
mencapai suatu pencapaian diperlukan suatu pengorbanan dan tekad yang kuat di dalam proses
menuju kesuksesan tersebut, akan tetapi didalam diri kita terdapat nafsu yang kadang juga ikut
membantu kita dalam meraih hal yang kita inginkan, mulai dari saat itulah banyak orang yang
mulai kehilangan pikirannya untuk meraih suatu hal tersebut .
 Hawa nafsu adalah hasrat yang dimiliki oleh semua orang, tidak terkecuali orang yang
paham agama sekalipun. Dalam perannya hawa nafsu sering kali membawakan keburukan bagi
orang-orang yang mengikutinya, tindakan ini memang kurang bijaksana tapi banyak orang
yang memilih untuk menuruti hawa nafsunya dalam mempercepat atau mempersingkat
prosesnya. Dampak buruk yang sering terjadi jika seseorang mengikuti hawa nafsunya adalah
tingginya ekspektasi yang dipikirkan, terlalu fokus hanya kepada pencapainnya tanpa
memikirkan diri sendiri dan sekitar, serta menghalalkan segala cara untuk mendapatkan hal
yang diinginkan, padahal jika mereka ingin berfikir itu semua adalah permainan-permainan
duniawi yang melelahkan dan dapat membuat kita lalai. Bersyukur merupakan bentuk
ketenangan , karena tuhan akan selalu bersama kita dan dia sungguh lebih tau apa yang terbaik
untuk kita. Bersyukur juga merupakan bentuk kepercayaan kita terhadap tuhan dalam bentuk
takdir atau hasil apapun yang akan kita terima.
 Bersyukur sendiri bukan merupakan tingkat kepasrahan kita hingga tingkat 100 persen ,
bahkan kita tidak melakukan apapun di dalam proses kesuksesan itu sendiri, melainkan
bersyukur merupakan tempat kita setelah apapun hal yang sudah kita niatkan dengan baik dan
beristiqamah dalam menjaga proses tersebut sehingga dapat mencapai tujuan yang diinginkan
lalu diakhiri dengan bersyukur atas hasil kesuksesan atau kegagalan yang diterima. Jika kita
sudah mempasrahkan diri kita kepada yang maha kuasa, niscaya hati kita akan lebih tenang
nantinya, karena kita hanya perlu fokus pada prsosesnya bukan hasilnya, sedangkan apapun
hal yang diawali dengan hawa nafsu maka hasilnya pasti tidak akan memuaskan justru diri kita
semakin tidak tenang dengan hal tersebut, oleh karena itu diperlukan ketenangan didalam diri
sehingga hidupun dapat berjalan dengan baik dan tidak banyak pikiran.
 Pikiran yang terganggu dapat menimbulkan berbagai macam penyakit, seperti stress, mual,
sakit kepala bahkan hingga niatan untuk bunuh diri, kebiasaan manusia adalah terjebak dengan aturan yang ia buat sendiri , tanpa sadar fokus yang dia pikirkan hanyalah alam dunia,
sedangkan hal yang abadi hanya ada di fase setelah alam dunia, yaitu alam akhirat. Banyak
kasus bunuh diri yang terjadi di negara yang justru maju , tapi tingkat stress mereka sangat
tinggi, ini yang disebabkan hawa nafsu untuk mengincar hal-hal duniawi maka niscaya
ALLAH akan memberikan hal-hal duniawi terus menerus hingga orang tersebut terperangkap
didalam dunianya sendiri, akan tetapi jika seseorang memikirkan akhiratnya maka ALLAH
akan memberikan akhirat terebut beserta kemudahan dalam fase duniawi nya.
 Menurut saya baginda Rasulullah Saw sudah mencontohkan hal-hal yang sangat baik
sehingga beliau menjadi suri tauladan bagi kita semua , akan tetapi memang kita tidak bisa
pungkiri banyak hal-hal di zaman nabi dengan di zaman ini sangat lah berbeda , banyak orang
yang berpendapat untuk mengikuti hadist hadist dan al-quran sebagai tuntunan duniawi kita,
hal itu menurut saya tidaklah salah , yang dikhawatirkan di zaman ini adalah kemunculan
orang-orang yang rakus dan hanya mementingkan hal materil didunia ini. Orang yang hanya
mementingkan kekayaan didunia ini sangatlah berbahaya , selain dapat menjadi pengaruh
bagi orang lain , hal hal yang dia pamerkan juga bisa menjadi kiblat orang lain dalam
memvalidasi dirinya sebagai orang yang sudah sukses atau sejahtera. Jelas hal itu sangat
bertentangan dengan hal yang sudah baginda rasulullah ajarkan sehingga banyak orang mulai
merasakan adanya tekanan dalam diri mereka untuk ingi terus mendapatkan suatu hal yang
lebih. Peristiwa kerakusan yang saya maksudkan tadi ditakutkan akan membuat seseorang
tidak memikirkan orang lain lagi , bahkan berbuat licik untuk mendapatkan keuntungan yang
sebanyak-banyaknya. Dunia yang seperti itu sudah sangat tidak layak untuk dihuni dan
ditinggali. Perbuatan buruk akan menjadi hal normal jika banyak orang juga melakukan hal
buruk tersebut , padahal sebaik-baiknya orang , adalah orang yang bermanfaat bagi orang lain.
Akan tetapi dunia informasi juga dapat memberikan hal yang positif terhadap lingkup
masyarakat, seperti mulai banyak video-video dakwah, dan ustad-ustad masa kini juga mulai
menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman yang semakin canggih ini. Saya masih
percaya bahwa orang baik akan selalu ada sehingga rasa bersyukur yang diajarkan oleh baginda
Rasulullah Saw dapat menjadikan hidup kita lebih baik. Tidak ada salahnya untuk berharap
akan tetapi tetap pasrahkan semua kepada yang maha kuasa , karena dialah sutradara terbaik
alam alur cerita hidup kita. Bersyukur membuat kita bukan semakin terbelakang akan tetapi
bersyukur dapat membuat kita bisa bekerja dibawah tekanan manapun dan memanage
kebahagian kita menjadi lebih baik dan lebih sehat bagi kesehatan mental kita.
Tujuan yang harus digapai, itulah rata-rata alasan seseorang dalam menuntut dirinya untukÂ
selalu mendapatkan hasil yang terbaik, jika boleh jujur itu juga merupakan alasan saya dalamÂ
memotivasi diri saya untuk terus maju. Kita masih muda , harus terus mengambil resiko agarÂ
hidup kita dapat sejahtera kedepannya dan bisa membanggakan orang tua di akhir hayat merekaÂ
, itu memang harus tapi yang ingin saya tekan kan bukan lah di poin tersebut, kita memangÂ
harus berusaha dan memiliki tujuan dalam hidup kita , akan tetapi semua itu perlu dilandasiÂ
oleh rasa pasrah kita kepada yang maha kuasa , karena dialah yang maha pengabul keinginan ,Â
bukankah hidup akan lebih tenang jika kita tidak memikirkan bagaimana caranya , akan tetapiÂ
hanya perlu melakukan yang kita bisa. Perlu adanya kesadaran kita untuk mempasrahkan suatuÂ
hal yang diluar kendali kita, contoh dalam hal memanah , yang harus kita lakukan hanyalahÂ
menarik busur dan menargetkan panah itu untuk tepat sasaran , hanya itu saja , untuk kena atauÂ
tidak kena itu kita pasrahkan yang diatas , sehingga jika kita kena , kita bersyukur karena ituÂ
merupakan bantuan dari yang maha kuasa, sedangkan jika tidak kena kita tidak perlu kecewa ,Â
karena sudah takdirnya begitu dan itulah yang terbaik pada saat itu. Oleh karena itulah menurutÂ
saya bersyukur adalah obat ketenangan bagi diri kita sendiri.