Perubahan Histopatologis Jaringan Epitel Pada Pasien Periodontitis Akut
 Pendahuluan
Periodontitis adalah penyakit inflamasi kronis yang mempengaruhi jaringan pendukung gigi, termasuk gusi, ligamen periodontal, dan tulang alveolar. Periodontitis akut merupakan salah satu bentuk periodontitis yang ditandai dengan peradangan parah dan progresif yang dapat menyebabkan kerusakan signifikan pada jaringan pendukung gigi. Penelitian histopatologis pada jaringan epitel pasien periodontitis akut penting untuk memahami mekanisme penyakit ini dan mengembangkan strategi terapi yang efektif.
 Patogenesis Periodontitis Akut
Periodontitis akut biasanya dimulai dengan akumulasi plak bakteri di sekitar gigi. Plak ini memicu respons imun yang menyebabkan peradangan pada jaringan gingiva. Bakteri dan produk-produk toksiknya menyusup ke jaringan epitel dan memicu kerusakan seluler serta respons inflamasi. Seiring waktu, peradangan ini menyebabkan destruksi ligamen periodontal dan resorpsi tulang alveolar.
 Perubahan Histopatologis pada Jaringan Epitel
Perubahan histopatologis pada jaringan epitel pasien periodontitis akut meliputi beberapa fitur khas, antara lain:
 1. Infiltrasi Seluler
Pada jaringan epitel yang terpengaruh, terdapat infiltrasi sel-sel inflamasi seperti neutrofil, limfosit, dan makrofag. Sel-sel ini berkumpul sebagai respons terhadap infeksi bakteri dan berperan dalam proses fagositosis dan pelepasan mediator inflamasi.
 2. Degenerasi dan Nekrosis Sel Epitel
Sel epitel pada area yang terinfeksi mengalami degenerasi dan nekrosis. Degenerasi ini terlihat sebagai vakuolisasi sel dan pembengkakan sitoplasma, sementara nekrosis ditandai dengan hilangnya integritas membran sel dan fragmentasi nukleus.
 3. Pembentukan Ulkus
Peradangan yang parah dapat menyebabkan pembentukan ulkus pada jaringan epitel. Ulkus ini merupakan area jaringan yang hilang akibat nekrosis, yang sering kali ditutupi oleh eksudat inflamasi dan debris seluler.
 4. Proliferasi Sel Epitel
Sebagai respons terhadap kerusakan, terjadi proliferasi sel epitel basal sebagai upaya untuk memperbaiki dan meregenerasi jaringan yang rusak. Proliferasi ini dapat menghasilkan penebalan lapisan epitel.
 5. Pembentukan Jaringan Granulasi
Di area yang terinfeksi, jaringan granulasi yang terdiri dari fibroblas, kapiler baru, dan sel inflamasi sering terbentuk. Jaringan ini berfungsi untuk memperbaiki kerusakan tetapi juga dapat menyebabkan fibrosis jika proses inflamasi berlanjut.
 Implikasi Klinis
Perubahan histopatologis pada jaringan epitel pasien periodontitis akut memiliki implikasi klinis yang signifikan. Memahami perubahan ini dapat membantu dalam diagnosis dan penentuan prognosis penyakit. Pengelolaan periodontitis akut memerlukan pendekatan yang komprehensif, termasuk kontrol infeksi bakteri, pengurangan peradangan, dan perbaikan jaringan yang rusak. Terapi mungkin melibatkan pembersihan mekanis plak dan kalkulus, penggunaan antibiotik, serta prosedur bedah jika diperlukan.
 Kesimpulan
Periodontitis akut menyebabkan perubahan histopatologis yang signifikan pada jaringan epitel, termasuk infiltrasi seluler, degenerasi dan nekrosis sel, pembentukan ulkus, proliferasi sel epitel, dan pembentukan jaringan granulasi. Pemahaman mendalam tentang perubahan ini penting untuk diagnosis yang akurat dan pengembangan strategi pengobatan yang efektif. Dengan penelitian lebih lanjut, diharapkan terapi periodontitis akut dapat lebih ditingkatkan untuk mencegah kerusakan jaringan yang lebih parah dan memperbaiki kesehatan periodontal pasien.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H