Mohon tunggu...
Sulthan RaffiAryaputra
Sulthan RaffiAryaputra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

saya suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Perubahan Histopatologis Jaringan Epitel pada Pasien Periodentitis Akut

13 Juni 2024   00:05 Diperbarui: 13 Juni 2024   00:13 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

 Perubahan Histopatologis Jaringan Epitel Pada Pasien Periodontitis Akut

 Pendahuluan

Periodontitis adalah penyakit inflamasi kronis yang mempengaruhi jaringan pendukung gigi, termasuk gusi, ligamen periodontal, dan tulang alveolar. Periodontitis akut merupakan salah satu bentuk periodontitis yang ditandai dengan peradangan parah dan progresif yang dapat menyebabkan kerusakan signifikan pada jaringan pendukung gigi. Penelitian histopatologis pada jaringan epitel pasien periodontitis akut penting untuk memahami mekanisme penyakit ini dan mengembangkan strategi terapi yang efektif.

 Patogenesis Periodontitis Akut

Periodontitis akut biasanya dimulai dengan akumulasi plak bakteri di sekitar gigi. Plak ini memicu respons imun yang menyebabkan peradangan pada jaringan gingiva. Bakteri dan produk-produk toksiknya menyusup ke jaringan epitel dan memicu kerusakan seluler serta respons inflamasi. Seiring waktu, peradangan ini menyebabkan destruksi ligamen periodontal dan resorpsi tulang alveolar.

 Perubahan Histopatologis pada Jaringan Epitel

Perubahan histopatologis pada jaringan epitel pasien periodontitis akut meliputi beberapa fitur khas, antara lain:

 1. Infiltrasi Seluler
Pada jaringan epitel yang terpengaruh, terdapat infiltrasi sel-sel inflamasi seperti neutrofil, limfosit, dan makrofag. Sel-sel ini berkumpul sebagai respons terhadap infeksi bakteri dan berperan dalam proses fagositosis dan pelepasan mediator inflamasi.

 2. Degenerasi dan Nekrosis Sel Epitel
Sel epitel pada area yang terinfeksi mengalami degenerasi dan nekrosis. Degenerasi ini terlihat sebagai vakuolisasi sel dan pembengkakan sitoplasma, sementara nekrosis ditandai dengan hilangnya integritas membran sel dan fragmentasi nukleus.

 3. Pembentukan Ulkus
Peradangan yang parah dapat menyebabkan pembentukan ulkus pada jaringan epitel. Ulkus ini merupakan area jaringan yang hilang akibat nekrosis, yang sering kali ditutupi oleh eksudat inflamasi dan debris seluler.

 4. Proliferasi Sel Epitel
Sebagai respons terhadap kerusakan, terjadi proliferasi sel epitel basal sebagai upaya untuk memperbaiki dan meregenerasi jaringan yang rusak. Proliferasi ini dapat menghasilkan penebalan lapisan epitel.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun