GADO-GADO MENTENG YANG MELEGENDA
Hampir seluruh masyarakat Indonesia mengenal gado-gado. Salah satu makanan khas Betawi ini cukup banyak memiliki penggemar. Gado-gado yang berbahan dasar sayuran seperti: labu, kol, timun, dan kacang panjang ini dipadukan dengan bumbu kacang, yang menambah citarasa gado-gado menjadi lebih menarik. Salah satu penjual gado-gado di jakarta dapat kita jumpai di Jln.Garut, Menteng.
Tepat nya di samping gereja Loyola. Penjual gado-gado ini bernama bapak Khaduri (55) alias bewok. Beliau mengaku sudah berjualan gado-gado sejak 10 tahun yang lalu, Maka tak heran jika gado-gado pak Khaduri memiliki pelanggan yang cukup banyak. Setiap harinya pak Khaduri berjualan mulai pukul 8 pagi sampai jam 3 sore. Akan teteapi terkadang beliau tutup lebih cepat jika pelanggan nya sedang ramai.
Suasana di kios miliknya selalu ramai dan mengantri. Rata-rata orang yang membeli, lebih banyak membungkus gado-gado nya dan menyantapnya dirumah, Â karena keterbatasan tempat yang dimiliki oleh pak Khaduri. Setiap harinya pak Khaduri dapat menjual (hampir) 100 porsi gado-gado dan mendapatkan keuntungan yang lumayan besar. Tak hanya menjual gado-gado saja, pak Khaduri juga menjual berbagai macam minuman untuk menemani pelangganya saat menyantap gado-gado.
Pak Khaduri mengaku tak mempunyai bumbu atau cara khusus hingga gado-gado nya terkenal lezat. Beliau hanya mengatakan jika bahan-bahan yang digunakan untuk membuat bumbu kacang ia buat sendiri. "iya, kalo bumbu kacang saya bikin sendiri. Biasanya saya cuma tambahin kemiri di kacang yang udah saya haluskan. Kalo ada yang beli, baru ditambahin gula merah, asam, cabai dan garam". Proses pembuatan gado-gado pun terbilang mudah. Cukup menambahkan air pada kacang yang sudah dihaluskan hingga terlihat kental, lalu tambahkan garam,gula merah dan cabai sebagai penambah rasa.
Setelah itu, masukan potongan sayur-sayuran seperti : labu, kol, jagung, timun, serta irisan tahu dan tempe ke dalam bumbu yang sudah dibuat. Tidak lupa, kerupuk dan bawang goreng yang siap menggoyang lidah. Gado-gado sangat pas jika disantap dengan nasi yang hangat atau irisan lontong. Gado-gado pak Khaduri juga memakai kertas nasi yang dilapisis daun pisang sebagai wadahnya, hal ini menjadikan gado-gado pak Khaduri lebih menggugah selera.
Harga yang ditawarkan untuk satu porsi gado-gado buatan pak Khaduri hanya Rp.12.000 rupiah saja, jika dengan nasi putih harganya hanya Rp.15.000. Tak heran gado-gado pak khaduri banyak peminatnya. Selain harga yang murah, rasa dari gado-gado pak Khaduri ini juara. Jika kalian melewati kawasan Menteng, jangan lupa untuk mampir ke gado-gado pak Khaduri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H