Pada sore yang sembab ini, Saya menerima telpon dari sahabat yang di luar kota Jakarta. Dia di propensi lain, karena kantor yang di Jakarta memberikan tugas untuk bekerja di sana. Usaha berjalan lamcar, dan dapat membahagiakan stafnya di Jakarta.
Pada awalnya dia menelpon aku via media sosial, menurutnya saya bisa melihat wajahnya,di wall screen tersebut. Yang sangat mengagetkan saya, bahwa dia telah berpisah dengan pasangan hidupnya . Tentu saja, saya kaget karena kami semua yang di group, kami dahulu mengdorongnya untuk berkeluarga.Â
Mereka sangat baik terhadap kami dan Saya sendiri menganggapnya mereka sebagai teman yang abadi. Terbayang ketika kami berkelompok melepas senja  di kafe pada sore hari. Kami bergurau dan tertawa lepas dengan sahabat ini. Sampai saatnya, ke dua sahabat ini membentuk sebuah keluarga.Â
Karena perusahaan kami, adalah bentukan dari kelompok anak- anak muda dan bersemangat mengelolanya, tidak terlalu lama, Â jadilah kantor kami mempunyai pengoperasiannya di beberapa tempat. Dan sahabat ini yang sudah menjadi pasangan yang harmonis, dan mereka sangat brilian dengan cara kerjanya, kantor kami mengirimnya ke tempat baru.
Lama tidak mendengar beritanya, dan saya juga tidak memgikuti perkembangan dalam beberapa tahun ini, karena saya sudah beralih professi. Dia melanjutkan kisahnya, bahwa dia akan melakukan 5 hal ini untuk melupakan keluarganya, setidak -tidaknya dia telah berceritera kepadaku.
#1. Dia akan keluar dari belenggu "kenangan" masa lalu. Cara yang dia tempuh, adalah berpetualang ke beberapa tempat yang sangat menarik buatnya. Dalam hal ini, dia akan mencoba tersesat di jalanan di Pulau Bali. Pokoknya, kemana kaki melangkah.
#2.Menyadari dengan ikhlas dan menyadari "tragedi" yang menimpanya. Cara yang dia lakukan adalah bertemu dan diskusi dengan teman yang dia percaya, dan memcoba dengan sifat keterbukaannya.
#3. Berlari di padang rumput, meskipun itu di bawah hujan deras dan berteriak sekeras- kerasnya , sambil menangis .(Sampai pada kisah ini, hati saya sedikit terenyuh, meskipun pada saat itu, saya tergelak dan prihatin . Sayapun memaklumi, bahwa duka sahabat ini, sangatlah dalam.)
#4.Dalam perjalanannya, dia akan menjawab tantangan alam, misalnya surfing di pantai Kuta .
Kisah sahabat ini, adalah ekspressi diri dari seorang professional yang mempunyai cara berpikir yang sistematis, dan melawan rintangan dari dalam dirinya sendiri atau rintangan dari luar dirinya .