Mohon tunggu...
sultan rahajaan
sultan rahajaan Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Sejarah Bimbingan Konseling di Indonesia (Sebelum Kemerdekaan) dan Amerika

15 April 2018   23:29 Diperbarui: 16 April 2018   00:00 13787
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

1). Sejarah Bimbingan Konseling Di Indonesia

Pelayanan konseling dalam sistem pendidikan Indonesia mengalami beberapa perubahan nama. Pada kurikulum 1984 semula disebut Bimbingan dan Penyuluhan (BP), kemudian pada kurikulum 1994 berganti nama menjadi Bimbingan dan Konseling (BK) sampai dengan sekarang. Layanan BK sudah mulai dibicarakan di Indonesia sejak tahun 1962. Namun BK baru diresmikan di sekolah di Indonesia sejak diberlakukan kurikulum 1975. Kemudian disempurnakan ke dalam kurikulum 1984 dengan memasukkan bimbingan karir di dalamnya. Perkembangan BK semakin mantap pada tahun 2001.

Berikut ini adalah fase-fase perkembangan bimbingan dan konseling di Indonesia :

1. Fase sebelum kemerdekaan
Pada fase ini bertepatan dengan masa penjajahan, dimana Indonesia dijajah oleh Belanda dan Jepang.  Pada fase ini juga siswa di didik untuk mengabdi demi kepentingan penjajah. Dalam kondisi seperti ini para siswa dikerahkan untuk mengabdi pada negara demi memperjuangkan bangsa Indonesia. Para siswa dikerahkan untuk memperjuangkan bangsa Indonesia melalui jalur pendidikan. Pada fase ini, wadah untuk mengembangkan potensi siswa salah satunya adalah " Taman Siswa " yang dipelopori oleh K.H.Dewantara.

Dalam K.H.Dewantara berusaha keras untuk menanamkan jiwa nasionalisme di kalangan para siswanya . Pada fase ini terdapat beberapa dekade dalam perkembangan bimbingan dan konseling di Indonesia.

1. Dekade 40-an

Pada dekade ini, bimbingan dan konseling lebih banyak ditandai dengan perjuangan perjuangan merealisasikan kemerdekaan melalui pendidikan. Pada dekade ini juga diupayakan secara bertahap memecahkan masalah besar seperti pemberantasan buta huruf.

2. Dekade 50-an

Pada dekade ini, bidang pendidikan menghadapi tantangan besar yakni, memecahkan masalah kebodohan dan keterbelakangnya masyarakat Indonesia pada masa itu. Kegiatan bimbingan pada masa itu lebih dikerahkan agar membuat para siswa agar berprestasi.

3. Dekade 60-an

Berbeda dengan dekade ini, pada dekade ini terdapat beberapa peristiwa penting seperti :

a. Lahirnya jurusan Bimbingan Dan Konseling pada IKIP (1963),

b. Lahirnya kurikulum gaya baru pada tingkat Sekolah Menengah Atas (1964)

c.  Ketetapan MPRS tahun 1996 tentang pendidikan nasional.

Pada fase ini, dengan lahirnya jurusan bimbingan dan konseling maka dibukalah jurusan Bimbingan Dan Penyuluhan. Jurusan ini pertama kali diterapkan pada perguruan tingkat tinggi Universitas Pendidikan Indonesia (UPI). Akan tetapi sesuai dengan perkembangannya zaman maka digantilah dengan nama yang lebih spesifik yakni, Psikologi seperti yang kita ketahui pada saat ini. Dengan keadaan seperti ini dapat memberikan tantangan besar bagi keperluan pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah.

4. Dekade 70-an

Dalam dekade ini, bimbingan diupayakan aktualisasinya melalui penataan legalitas sistem dan pelaksanaannya.  Dekade ini lebih dikerahkan penuh dalam pemerataan kesempatan belajar. Pada dekade ini bimbingan dilakukan secara konseptual maupun secara operasional. Melalui upaya ini semua pihak telah merasakan apa, bagaimana, dan dimana bimbingan konseling.

5. Dekade 80-an

Pada dekade ini, bimbingan ini diupayakan agar mantap. Pemantapan terutama diusahakan untuk menuju kepada perwujudan bimbingan yang profesional.

2). Sejarah Bimbingan Konseling Di Amerika

Bimbingan dan konseling yang ada di Amerika mulai timbul pada permulaan abad XX. Yang di pelopori oleh tokoh-tokoh seperti Franks Parsons, Jesse B. Davis, Eli Wever, John Brewer, dsb. Para ahli inilah yang melopori bergeloranya bimbingan dan penyuluhan, sehingga kemudian masalah ini berkembang dengan pesat. Dan Amerika lah yang pertama kali menimbulkan adanya kegiatan bimbingan konseling ini. Jadi Amerika tempat lahirnya atau bergeloranya bimbingan konseling tersebut.

Terciptanya bimbingan konseling ini tidak langsung tercipta dengan begitu saja namun terdapat tahap-tahap atau fase-fase seperti terciptanya bimbingan konseling di Indonesia. Namun sebenarnya di Indonesia itu juga mengikuti bimbingan konseling yang di ciptakan Frank Parsons. Dan tahap tahap terciptanya bimbingan konseling di amerika yaitu sebagai berikut :

1) Era perintisan (1908-1913)

Pada tahun 1908 Frank Parsons mengorganisasikan lembaga kecil dan independen yang dinamai "Bostom Vocational Bureau" untuk memenuhi kebutuhan informasi dan pelatihan anak muda dan juga melatih guru untuk mengadakan kegitan saling tanya atau bisa disebut wawancara  untuk membicarakan masalah pekerjaan dengan cara face to face,juga memberi nasihat kepada murid jika itu dikalangan pendidikan dan anak muda di masyarakat. Era ini lebih dikerahkan untuk bimbingan karir. Jadi pada intinya tahap pertama di era perintisan ini bimbingan konseling yang diciptakan oleh Frank Parsons digunakan untuk memenuhi kebutuhan seorang siswa atau anak muda untuk mencari pekerjaan setelah lulis sekolah agar bisa berpikir untuk masa depannya seperti apa nantinya agar mereka kelak tidak menjadi pengangguran.

2) Era Perang Dunia I (1914-1934)

Ketika AS memasuki Perang Dunia I pihak militer mencari peranti yang bisa mengukur dan mengklarifikasikan para wamil. Sebuah tim ditugaskan membentuk kelompok untuk menjalani tes yang dinamakan "Army Alpha Test"sebuah tes yang langsung bisa digunakan dalam sekejap kepada ribuan wamil dan hasilnya terbukti bagus. Army Apha Test ini yaitu sebuah tes kecerdasan yang diciptakan oleh Alfred Binet dan Theodore simon. Dan dikenalkan oleh Lewis M. Dan tes kecerdasan ini dicoba di sekolah-sekolah dan hasilnya berhasil dan menjadi populer di kalangan sekolah-sekolah termasuk jenjang SD sampai SMA.

Jadi pada era kedua ini awalanya dikenalkan dalam dunia milier, tetapi dengan berkembangnya zaman maka diperkenalkan ke dalam dunia pendidikan. Jadi pada era ini para bimbinganberusaha untuk meningkat potensi kecerdasan siswa.

3) Era Globalisasi (1980-sekarang)

Tahun 1981 dibentuk CACREP (Counsil for Accreditation of Counseling an Related Educational Programs).Yaitu devisi pengakreditasian ACA. Hal ini dibentuk untuk mengembangkan secara khusus pengemplementasikan dan penegakan standar bagi penyiapan tingkat kelulusan program pendidikan konseling profesional. Tahun 1982 dibentuk NBCC (National Board for Certified Counselor Ink)untuk menetapkan system sertifikasi nasional, memonitoring para profesional konselor yang memperoleh sertifikasi.

Di era inilah yang digunakan sampai sekarang, yaitu era yang modern yaitu semuanya para konselor sudah banyak dan juga mempunyai kualitas yang tingkat. Banyak asosiasi-asosiasi yang sudah mendirikan bimbingan konseling. Dan sudah adanya pembentukan untuk pengakreditasian untuk para konselor yang sudah profesional, jadi tidak perlu lagi sekarang untuk ragu atau mengutarakan masalahnya terhadap konselor. Konselor sekarang sudah mulai terbuka. Dan adanya pengaksesan terhadap klien juga konselor jadi sangat mudah sekali untuk konsultasi terhadap konselor.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun