Upaya bela negara sudah umum sekali terdengar di kehidupan masyarakat. Bela negara atau ketahanan nasional sendiri yaitu sikap yang harus dan wajib dimiliki oleh setiap warga negara. Baik dari semua kalangan dari muda hingga tua, termasuk generasi muda saat ini yang biasa disebut generasi z, yang merupakan gennerasi penerus keberlangsungan kedaulatan dan kehidupan negara.Â
Sebab dengan dipersiapkanya generasi muda dalam upaya bela  negera, diharapkan dapat memajukan bangsa dan negara. Karena bela negara sangat berkaitan dan penting dengan tujuan suatu negara.
Saat ini upaya bela negara sedang gencar-gencarnya dilakukan pada setiap negara, begitu pula Indonesia yang mulai lagi digencarkan di masa sekarang. Berasal dari latar belakang negara yang memiliki perjalanan sejarah yang cukup panjang dalam memperjuangkan kemerdekaan, membuat Indonesia memiliki perbedaan dengan negara-negara lainya.Â
Perjalanan sejarah yang berawal dari masa prakolonialisme hingga ke masa kolonialisme, membuat Bangsa Indonesia memiliki semangat perjuangan yang berbeda dengan negara lainya.Â
Dimasa-masa kesuraman sejarah masa lalu Indonesia menciptakan suatu kesadaran dalam diri masyarakat Indonesia. Kesadaran berupa perasaan patriotisme serta rela berkorban untuk negeri merupakan salah satu upaya bela negara pada masa itu.
Perlu disadari bahwa rasa nasionalisme dan bela negara haruslah ditanamkan kepada setiap insan Warga Negara Indonesia. Agar rasa tersebut dapat mengakar, diperlukan pendidikan bela negara yang harus dilakukan sejak dini guna menumbuhkan kepedulian terhadap pentingnya nasionalisme dan bela negara. Selain itu, penanaman konsep serta cara berpikir pada anak usia dini akan lebih mudah untuk diolah dan dipatrikan dalam diri.
Atas dasar itu, kami mahasiswa kelompok 6 KKN UPI 2022 mencoba untuk merealisasikan serta membantu untuk menumbuhkan rasa nasionalisme melalui pendidikan bela negara. Aksi yang dilakukan ialah diberikannya pelatihan baris berbaris kepada siswa kelas 6 SDN 178 Gegerkalong KPAD.Â
Pelatihan ini dilakukan kepada kurang lebih sebanyak 90 siswa dalam rentan waktu selama 15 hari secara bergantian. Setiap pekannya satu per satu kelas dimulai dari kelas 6A sampai 6C diberikan pelatihan baris berbaris untuk dipersiapkan juga sebagai petugas upacara.Â
Aksi ini menuai respons yang positif baik dari guru maupun siswa itu sendiri. Menurut mereka, ini menjadi sebuah pengalaman baru dan dapat menjadi pondasi penting untuk membangun rasa nasionalisme melalui pendidikan bela negara. Respons positif ini juga dapat terlihat dari antusiasme yang ditunjukkan para siswa sebelum, saat, dan sesudah pelatihan yang diberikan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H