Kesenjangan SDM menyangkut ketersediaan tenaga lapangan yang mendampingi masyarakat, terutama kelompok rentan stunting, yaitu ibu hamil dan menyusui, serta anak-anak balita.
Biasanya, tenaga kesehatan ini lebih banyak tersedia di daerah perkotaan yang ramai dibanding daerah pedesaan yang terpencil dan jauh. Ketimpangan jumlah tenaga kesehatan ini bisa disebabkan oleh pola penempatan yang keliru atau preferensi tenaga kesehatan sendiri yang lebih menyukai daerah perkotaan.
Kesenjangan terakhir adalah pemahaman masyarakat tentang kesehatan yang berakar pada edukasi kesehatan yang diberikan melalui program-program sosialisasi atau kampanye tentang stunting.
Masyarakat daerah perkotaan yang akses informasinya semakin mudah dan beragam tentu lebih mudah menyerap pengetahuan tentang stunting sehingga kesadaran mereka tentang kesehatan semakin baik.
Sebaliknya, di daerah terpencil yang masih kesulitan mengakses teknologi dan media informasi tentu kesulitan untuk mendapatkan informasi apa pun terutama kesehatan. Akibatnya, pengetahuan mereka tentang stunting relatif rendah sehingga lamban dalam mengantisipasi penyebab stunting.
Problem-problem tersebut bukanlah masalah baru untuk pemerintahan baru nanti, tetapi akan menjadi pekerjaan rumah baru yang harus diselesaikan secepat mungkin agar target prevalensi 14 persen bisa segera dicapai dalam waktu dekat.
Untuk itu, pemerintah harus segera memiliki strategi kebijakan yang relevan sehingga anggaran yang dialokasikan untuk mempersempit kesenjangan yang ada selama ini bisa berjalan lancar dan tepat sasaran.
Berbicara tentang krisis pangan, Indonesia adalah negara yang ironis karena selalu menghadapi krisis pangan di tengah potensi agraris yang luar biasa.
Krisis pangan di Indonesia sebagian besar disebabkan oleh ketergantungan yang tinggi pada impor. Beras, daging sapi, kedelai, hingga bawang putih masih harus didatangkan dari negara lain.
Padahal, lahan untuk pertanian dan peternakan, serta laut yang menjadi sumber pangan maritim masih sangat luas untuk memproduksi pangan yang bisa mencukupi kebutuhan seluruh rakyat Indonesia.