Mohon tunggu...
Sultani
Sultani Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis Lepas

Senang menulis kreatif berbasis data

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Jejak Penglihatan Terakhir

14 Juli 2024   21:14 Diperbarui: 14 Juli 2024   21:15 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rikard sendiri kemudian bertemu dengan Rina untuk mendapatkan lebih banyak informasi tentang Dina. Dari Rinalah detektif Rikard tahu bahwa Dina sedang terlibat dalam masalah besar yang berkaitan dengan Andi, mantan pacarnya, seorang pengusaha dengan reputasi yang buruk.

Penyelidikan ini selanjutnya membawa detektif Rikard kepada seorang pria misterius yang tinggal di pinggiran kota. Pria yang kemudian diketahui bernama Johan ini ternyata seorang mantan rekan bisnis Andi yang kini berada dalam pelarian karena terlibat dalam skandal korupsi. Detektif Rikard berhasil menemukan Johan dan mendapatkan pengakuan bahwa Andi adalah dalang di balik ancaman dan pembunuhan Dina.

Dengan informasi tersebut, Rikard semakin yakin bahwa Andi lah orang yang berada di balik kematian Dina. Dialah dalang dan pelaku utamanya. Rikard lalu membentuk tim khusus untuk operasi penangkapan Andi. Mereka bergerak ke tempat persembunyian Andi di sebuah vila mewah yang berada di luar kota. Operasi berjalan lancar, dan Andi berhasil ditangkap tanpa perlawanan apa-apa.

Setelah penangkapan Andi, Alex merasa lega. Dia telah mengungkap kebenaran di balik pembunuhan Dina dan membawa pelakunya ke pengadilan. Rikard kembali ke kantornya dan menatap foto Dina yang sekarang tersimpan di meja kerjanya.

"Kau bisa tenang sekarang, Dina. Aku telah menemukan keadilan untukmu," gumamnya pelan.

Kemampuan uniknya telah membawa Rikard ke tempat-tempat gelap, untuk melihat, memahami, dan memberi suara pada mereka yang tidak lagi bisa berbicara. Dari kasus-kasus yang berhasil dipecahkan, detektif Rikard semakin paham betapa berharganya setiap detik dalam kehidupan seseorang.

Meskipun penglihatannya sering kali menyakitkan, ia tahu bahwa itulah takdir dan berkat yang membantunya membawa keadilan bagi yang tidak bersalah. Selama masih ada kejahatan yang harus diungkap, Rikard akan terus melangkah, mengikuti jejak penglihatannya yang terakhir.

Depok, 14/7/2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun