Mohon tunggu...
Sultani
Sultani Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis Lepas

Senang menulis kreatif berbasis data

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Peran Influencer Dalam Menggiring Opini Bisnis Masyarakat

10 Juli 2024   12:18 Diperbarui: 10 Juli 2024   12:42 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi influencer (Sumber: Kompas.com)

Hubungan ini adalah aset yang sangat berharga bagi influencer dalam menggunakan pengaruhnya untuk mempromosikan tujuan-tujuan spesifik. Relasi ini menjadi media promosi mulai dari produk bisnis, edukasi dan advokasi sosial, hingga sosialisasi pandangan politik tertentu. Dalam hubungan ini juga  mereka menikmati perannya dengan berbagai embel-embel kapasitas profesionalnya.

Dalam media sosial, kualitas influencer ditentukan oleh dua hal, yaitu jumlah pengikut (followers) dan jumlah platform yang digunakan.

Hierarki jumlah pengikut akan menentukan kasta mulai dari kasta yang paling rendah hingga kastanya para sultan. Kasta terendah influencer adalah nano dengan jumlah follower paling sedikit. Diikuti dengan level yang lebih tinggi yaitu mikro, menengah, mega, hingga makro sebagai level tertinggi dalam dunia influencer.

Ilustrasi influencer (Sumber: Kompas.com)
Ilustrasi influencer (Sumber: Kompas.com)

Jumlah follower masih menjadi indikator yang menentukan kelas influencer karena loyalitas follower menunjukkan reputasi influencer. Semakin banyak follower semakin tinggi kelas influencer. Kelas influencer ini mencerminkan reputasi influencer yang bagus dalam menjalin hubungan dengan follower. Reputasi inilah yang dimonetisasi menjadi pendapatan influencer.

Oleh karena itu, setiap influencer akan bertindak profesional dalam aksinya sebagai tangga  yang akan dilewati, mulai dari influencer nano hingga menjadi influencer makro. Kualitas influencer akan meningkat seiring dengan pengembangan kompetensi dan kapasitas profesionalnya.

Dari tindakannya yang profesional inilah influencer akan menerima pendapatan yang bersumber dari aktivitasnya di media sosial.  Dengan kata lain, influencer profesional akan mendapat bayaran melalui posisi mereka yang berada di dalam sirkel "komoditas, penjual, pembeli".

Monetisasi aktivitas influencer merupakan manifestasi dari akumulasi modal sosial yang dilakukan secara daring. Artinya, influencer dapat melakukan monetisasi aktivitasnya dengan engagement dari pengikutnya dalam bentuk like, share, dan komen secara daring di media sosial.

Dengan kata lain, jumlah pengikut dan besarnya engagement akan menentukan kekuatan influencer dan daya jangkau pengaruh yang bisa ditimbulkannya.

Kekuatan pengaruh inilah yang membuat kedudukan influencer sangat strategis dan bernilai ekonomis di dunia mata bisnis maupun non-bisnis. Pengaruh influencer sekarang sudah kerap dimanfaatkan untuk kepentingan promosi, marketing, hingga penjualan. Influencer dianggap bisa melakukan semua misi bisnis lantaran pencitraan profesionalisme yang intens dan masif di media sosial. Pengaruh influencer diyakini mampu menjual sebuah produk kepada segmen audien yang spesifik dengan target yang terukur.

Menggiring Opini

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun