Aspek ketimpangan akses adalah isu lama yang selalu muncul karena tidak semua daerah di Indonesia memiliki akses yang sama terhadap pendidikan berkualitas.Â
Daerah terpencil dan tertinggal seringkali kekurangan fasilitas pendidikan yang memadai. Ketimpangan akses ini biasanya diikuti dengan kendala keterbatasan fasilitas belajar yang ada di sekolah, terutama yang berada di daerah berkategori khusus.
Aspek lain yang menjadi kendala pendidikan formal adalah kurikulum yang kurang relevan sehingga sering kali tidak sejalan dengan kebutuhan dunia kerja dan perkembangan teknologi yang cepat. Hal ini membuat lulusan kurang siap menghadapi tantangan di dunia nyata.
Semua kondisi tersebut membuat penguatan peran pendidikan nonformal menjadi sangat urgen untuk dilakukan sebagai pelengkap yang strategis dalam mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Meskipun sifatnya hanya sebagai tambahan, pendidikan nonformal memiliki potensi besar untuk menciptakan manusia Indonesia yang unggul dan berkualitas.
Pendidikan nonformal mencakup berbagai jenis pendidikan di luar sistem sekolah formal memang dirancang sebagai model pembelajaran yang menjadi komplementer untuk pendidikan formal.Â
Karena itu, pendidikan nonformal dibuat dengan model yang memiliki sejumlah  keunggulan dan peran strategis dalam sistem pendidikan nasional.
Beberapa keunggulan pendidikan nonformal yang bisa dipertimbangkan sebagai tambahan keterampilan atau kompetensi yang mendukung pendidikan formal antara lain:
Fleksibel dan Inovatif
Pendidikan nonformal memiliki fleksibilitas dalam menyusun kurikulum dan metode pengajaran yang inovatif. Ini memungkinkan penyesuaian dengan kebutuhan peserta didik dan perkembangan zaman.
Pemberdayaan Masyarakat