Mohon tunggu...
Sultani
Sultani Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis Lepas

Senang menulis kreatif berbasis data

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Tips Membangun Visual Storytelling dengan Mainan

7 Juli 2024   19:11 Diperbarui: 7 Juli 2024   19:26 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi miniatur polisi (Dokumentasi pribadi)

Properti yang digunakan adalah mini figur polisi, anjing polisi, cone oranye, jalan raya, dan trotoar. Backgroundnya pake gambar pemandangan gunung. Mini figur polisinya ada 4 dengan posisi dan tugas yang berbeda-beda. Cone oranye sebagai salah satu ikon dalam tugas razia polisi menjadi properti yang relevan dalam melengkapi tugas PJR. Anjing polisi masih jadi opsi, karena dalam beberapa operasi razia yang bersifat khusus ada juga anjing polisi yang dilibatkan.

Background gunung yang gersang merupakan gambar yang diambil dari properti mainan lainnya. Warnanya kurang detail sehingga terkesan flat gambarnya. Meski demikian, tampilan lanskap gunung dengan batu, pohon, dan tanah gersang bisa menggambarkan kondisi alam yang kering, panas, dan tandus.

Untuk membangun story dari properti dan mainan miniatur polisi ini, mini figur diletakkan sedemikian rupa sehingga posisinya bisa menggambarkan tugasnya di dunia nyata. Ada polisi yang mencatat, ada polisi yang siaga dengan HT di tangan, dan ada polisi yang sedang berkomunikasi dengan HT. Polisi-polisi ini pertama diposisikan sedang melakukan brifing sebelum bertugas, di mana mereka berdiri menghadap komandan yang sedang memberikan pengarahan. Ada juga lay out dengan pose foto bersama di depan mobil operasional sebelum bertugas.

Ilustrasi mini figur polisi sedang briefing sebelum bertugas (Dokumentasi pribadi)
Ilustrasi mini figur polisi sedang briefing sebelum bertugas (Dokumentasi pribadi)

Supaya cerita polisi ini semakin ril, saya kombinasikan lay out petugas polisi ini dengan warga sipil yang sedang beraktivitas di alam bebas dengan mobil offroad Landrover Defender 90. Interaksi polisi dengan warga sipil ini diciptakan dengan lay out hadap-hadapan seperti sedang menanyakan kelengkapan surat-surat kendaraan. Dengan lay out seperti itu dan didukung dengan pencahayaan sederhana, tampilan polisi ini bisa diceritakan sebagai penegakan disiplin di jalan.

Konsepnya boleh jadi penegakan disiplin di jalan. Ide ceritanya bisa dikembangkan dari konsep ini menjadi narasi yang menarik imajinasi pembaca berdasarkan visual lanskap alam yang menjadi latar belakang gambar. Konteksnya mungkin bisa diadopsi dari upaya polisi untuk mengantisipasi potensi pencurian mobil di kawasan wisata alam bebas. Bisa juga dikaitkan dengan kerawanan kejahatan yang kerap muncul di sana, karena kurangnya kehadiran aparat di tempat-tempat wisata yang jauh dari jangkauan hukum dan terkenal keras alamnya.

Ilustrasi visual storytelling razia polisi (Dokumentasi pribadi)
Ilustrasi visual storytelling razia polisi (Dokumentasi pribadi)

Visual Storytelling Kumpul Komunitas

Spot cerita selanjutnya adalah visual storytelling tentang acara kumpul bareng (gathering) komunitas pemilik mobil Landrover Defender 90 di kaki gunung antah berantah. Obyek utama nya adalah 3 "Landy" (nama populer Landrover di kalangan pemilik atau penggemar) sasis pendek yang diparkir di kaki gunung. Untuk menghidupkan gambar ini, saya letakkan properti berupa minifigur manusia yang dibentuk dalam aneka pose dan warna pakaiannya.

Ilustrasi visual storytelling kumpul komunitas mobil offroad (Dokumentasi pribadi)
Ilustrasi visual storytelling kumpul komunitas mobil offroad (Dokumentasi pribadi)

Tampilan mereka di sela-sela mobil dengan pose menghadap gunung menciptakan kesan aktivitas rekreasi di kaki gunung sambil membahas agenda komunitas. Interaksi manusia mini dengan gunung yang ada di hadapan mereka merupakan aktivitas yang ril dalam pengalaman visual kita. Melihat gambar ini, imajinasi kita langsung mengarah pada kegiatan rekreasi atau touring di alam bebas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun