Mohon tunggu...
Sultani
Sultani Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis Lepas

Senang menulis kreatif berbasis data

Selanjutnya

Tutup

Hobby Artikel Utama

Tips Membangun Visual Storytelling dengan Mainan

7 Juli 2024   19:11 Diperbarui: 9 Juli 2024   00:13 504
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Komponen pendukung berikutnya adalah skill dalam lay out mainan dan properti. Dibutuhkan ketelitian dan keterampilan dalam meletakkan setiap obyek pada tempat yang sesuai dengan perannya dalam cerita. Tata letak harus bisa merepresentasikan kehidupan nyata yang ada dalam pengalaman visual manusia.

Terakhir adalah keterampilan dalam mengatur tata cahaya atau pencahayaan terhadap obyek yang sudah dilayout. Tata cahaya ini menyangkut intensitas dan kekuatan cahaya, arah dan sumber cahaya. 

Untuk pencahayaan ini bisa menggunakan cahaya alami dari matahari, atau pencahayaan buatan seperti lampu. Tujuan pencahayaan adalah menghadirkan kesan dan emosi audiens atau pembaca.

Untuk jelasnya saya tampilkan sebuah gambar yang menjadi elemen visual story untuk memperjelas peran imajinasi dalam visual storytelling. Foto berikut menampilkan tiga mobil mainan diecast "Landrover Defender 90" sebagai fokus dari visual storytelling. Visualisasi ini masih simpel karena elemen-elemen pendukungnya juga sedikit, hanya latar belakang gunung, gambar pohon, dan jalanan bertekstur kasar.

Interpretasi, kesan, dan perasaan kita pasti biasa saja, belum terlalu menarik karena masih terlalu umum. Semua orang bisa merasakan hal yang sama karena visualisasi pemandangan ini bisa menjadi pengalaman visual semua orang. Artinya, sebagai visual storytelling, foto di bawah ini kurang menarik karena belum melibatkan emosi pembaca secara mendalam.

Ilustrasi mainan mobil Landrover Defender 90 (Dokumentasi pribadi)
Ilustrasi mainan mobil Landrover Defender 90 (Dokumentasi pribadi)
  • Cerita

Elemen cerita dari visual storytelling berfokus pada aspek-aspek yang mencakup narasi atau bangunan cerita, penggunaan bahasa sebagai medium untuk berkomunikasi dengan pembaca, dan estetika atau seni bercerita yang menarik.

Narasi atau bangunan cerita adalah teknik membangun cerita visual yang faktual, dengan narasi pengalaman visual yang nyata. Pengalaman visual ini diceritakan secara sederhana dalam menyoroti aspek-aspek yang populer dan aktual sehingga ceritanya memiliki nilai approximity atau kedekatan dengan pembaca. Beri penekanan pada aspek-aspek unik yang membangkitkan memori dan emosi, seperti rasa seru, asyik, senang, gembira, dan penasaran.

Ilustrasi miniatur polisi (Dokumentasi pribadi)
Ilustrasi miniatur polisi (Dokumentasi pribadi)

Dalam penggunaan bahasa, biasakan untuk menggunakan kalimat sederhana yang efektif sehingga mudah dimengerti. Penggunaan kata, frasa, terminologi atau istilah yang khusus dan bersifat teknis yang rumit sebaiknya dihindari. 

Sebaliknya, jangan ragu untuk menggunakan atau mengadopsi kata, istilah, atau gimmick yang sedang populer, sejauh masih relevan. Dalam bercerita lebih enak menggunakan kalimat aktif yang lebih banyak daripada kalimat pasif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun