Kita semua pasti selalu penasaran memikirkan bagaimana orang-orang jenius seperti Albert Einstein memanfaatkan waktu luangnya untuk mengistirahatkan aktivitas intelektualnya.Â
Apakah modelnya seperti orang-orang pada umumnya, berkumpul bersama kerabat sambil bersenang-senang, atau bersenda gurau bersama orang-orang terdekat, atau menyendiri untuk menikmati "me time". Mungkin juga healing ke tempat yang sepi tetapi menarik, atau aktivitas lainnya yang membebaskan otak manusia untuk berpikir.Â
Dari sebuah artikel yang saya dapati dari link How did Albert Einstein Utilize his Free Time? yang saya akses pada 10 Juni 2024, ternyata cara orang paling jenius abad 20 ini memanfaatkan waktu luangnya tidak jauh beda-bedalah dengan cara orang-orang lain pada umumnya. Einstein, dalam artikel itu disebutkan senang bermain musik, terutama biola untuk mengistirahatkan pikirannya.Â
Kesenangan lain yang digunakan untuk mengisi waktu luangnya adalah membalas email dari penggemarnya, terutama anak-anak. Einstein ternyata suka tidur lebih lama dibanding orang-orang Amerika pada umumnya, senang berjalan kaki di dalam area kampus, suka merokok, dan suka memakai sandal yang "aneh".Â
Ilmuwan dan Waktu Luang
Terus apa yang membuat cara Albert Einstein --dan para jenius lainnya -- dalam memanfaatkan waktu luangnya dengan orang-orang awam? Para jenius di dunia, terutama Albert Einstein memanfaatkan waktu luang mereka sebagai rutinitas untuk mengoptimalkan otak. Ilmuwan-ilmuwan hebat di dunia umumnya mencari kesendirian dalam memanfaatkan waktu luang sebagai media untuk membentuk pemikiran mereka. Einstein sendiri memiliki beberapa pola unik dalam kehidupan dan kegiatannya untuk menenangkan pikiran agar produktivitas intelektualnya terus meningkat.Â
Nikola Tesla, seorang ilmuwan ternama yang dijuluki sebagai bapak Kelistrikan Modern pernah mengatakan, "Sendirianlah, itulah rahasia penemuan; menyendiri, saat itulah ide lahir." Kata-kata ini semakin menguatkan ciri para ilmuwan memanfaatkan waktu luang, yaitu rutinitas untuk mengoptimalkan produktivitas otak. Optimalisasi produktivitas otak di kala senggang boleh jadi merupakan rahasia para ilmuwan menelurkan teori-teori ilmiah terbaru yang bisa mengubah konsepsi manusia tentang misteri yang terjadi di balik kekuatan alam.Â
Di sinilah nama Albert Einstein (1875-1955) mendapatkan tempat istimewa sebagai sebagai ilmuwan paling berpengaruh dan terkenal abad ke-20. Dari kesendirian, dia memperkenalkan teori relativitas yang mengubah konsepsi kita tentang ruang dan waktu. Teori ini menjadi salah satu pilar fisika modern, bersama dengan teori kuantum.Â
Albert Einstein adalah seorang pekerja keras. Tetapi dia tetap bekerja selama 10 jam sehari dan 6 hari dalam seminggu. Einstein selalu meluangkan waktu untuk beristirahat di tengah aktivitasnya yang berat. Karena itu, Einstein mengatakan, "Ingatlah bahwa selain delapan jam kerja, setiap hari juga memiliki delapan jam untuk bersantai, lalu ada juga hari Minggu."
Meluangkan waktu untuk beristirahat memberikan pelarian penting dari kehidupan yang melelahkan seorang ilmuwan. Melihat langit, mendaki gunung, dan berjalan di tepi laut adalah beberapa kegiatan yang menenangkan. Sesuatu yang luar biasa terjadi ketika seseorang sedang bersantai. karena itu, Einstein tidak terlalu suka dengan kesibukan karena menurut dia, orang yang terlalu sibuk tidak akan bisa melakukan hal-hal besar dalam hidup mereka. "Saya tidak memiliki bakat khusus. Saya hanya sangat penasaran," demikian katanya.Â
Begini Einstein Mengisi Waktu Luangnya
Dari artikel How did Albert Einstein Utilize his Free Time? yang ditulis Marry Janson dan dipublikasikan di antor’s Paradise pada 15 Maret 2024 terungkap kebiasaan Einstein sebagai manusia biasa ketika sedang berada di balik reputasinya  sebagai ilmuwan terkemuka di dunia. Einstein punya beberapa pola unik untuk membuat pikirannya rileks, sebagaimana yang sudah saya uraikan sebelum ini. Saya akan menyoroti  keunikan perilaku penemu Teori Relativitas yang mencerminkan kebiasaannya dalam memanfaatkan waktu luang.
1. Bermain Musik
Elsa, istri Einstein mengatakan, "Dia (Einstein) pergi ke ruang kerjanya, kembali lagi, memainkan beberapa kunci piano, mencatat sesuatu, lalu kembali ke ruang kerjanya." Einstein ternyata seorang musisi yang sangat berbakat. Kemahirannya dalam bermain alat musik merupakan warisan dari ibunya yang merupakan seorang pemain piano berbakat. Selain piano, Einstein juga senang bermain biola. Dia biasa menghabiskan waktu berjam-jam bermain biola sambil mengamati burung.Â
Untuk kegemarannya ini, Einstein pernah berkata, "Saya sering berpikir dalam musik. Aku mewujudkan lamunanku dalam musik. Saya melihat hidup saya dari segi musik", juga "Saya tahu bahwa kebahagiaan terbesar dalam hidup saya datang dari biola saya." Memainkan alat musik bisa menjadi latihan yang bagus untuk otak.Â
Musik meningkatkan keterampilan kognitif, keterampilan manajemen waktu, konsentrasi, dan kreativitas, karena menggunakan setiap bagian otak. Untuk bakat musik ini, beberapa teman dekatnya mengatakan bahwa kalau gagal jadi ilmuwan, Einstein bisa menjadi pemain biola kelas dunia.
2. Tidur 10 Jam per Hari
Apakah kebiasaan tidur 10 jam per hari menunjukkan bahwa orang jenius sekelas Albert Einstein ini suka tidur? Jika dibandingkan dengan rerata waktu tidur orang Amerika pada umumnya adalah 6,8 jam dalam sehari. Artinya waktu tidur Einstein masih lebih lama sekitar 3 jam. Sudah menjadi fakta umum bahwa tidur baik untuk aktivitas otak. Dan untuk Einstein, waktu tidur 10 jam sangat bermakna, karena bisa memberikan inspirasi lahirnya ilmu pengetahuan baru untuk dunia.Â
Teori Relativitas yang telah menggemparkan dunia abad 20 merupakan produk dari tidur Einstein yang lama ini. Teori yang membuka paradigma sains dalam memandang dimensi ruang dan waktu di alam semesta ini justru terinspirasi dari mimpinya. Einstein pernah  bermimpi tentang lift yang jatuh ke luar angkasa dan pada saat yang sama dia juga berada di dekat lereng gunung. Tubuh Einstein melaju sangat cepat hingga akhirnya mendekati kecepatan cahaya. Bintang-bintang dan benda-benda lain dalam mimpinya mengubah penampilannya pada saat itu.
Dia terbangun lalu merenungkan mimpi ini. Dari hasil renungannya, Einstein segera  merumuskan sebuah teori yang merupakan salah satu teori ilmiah terindah dalam sejarah sains, yaitu Teori Relativitas. Teori mengubah cara pandang umat manusia terhadap ruang, waktu, gravitasi, dan mekanisme alam semesta.
 Apa yang dilakukan Einstein dengan mimpinya diakui sebagai kebenaran oleh para ilmuwan terkemuka. Banyak ilmuwan menyatakan bahwa mereka dapat melakukan lucid dream (sadar saat bermimpi), sebagai media yang membantu mereka dalam memvisualisasikan sains.Â
3. Suka Berjalan Kaki
Sepertinya Albert Einstein merupakan ilmuwan yang senang berjalan kaki. Dia sampai membuat program berjalan kaki setiap hari sebagai hal yang wajib baginya. Ketika bekerja di Universitas Princeton, Einstein selalu menempuh jarak satu setengah mil dengan berjalan kaki ke tempat dia mengajar. Di kampus, ketika mendapatkan ide, dia akan masuk ke ruang kelas terdekat dan menuliskan persamaan tentang pemikirannya di papan tulis. Kemudian dia  menghapus karyanya dan melanjutkan berjalan kaki.
Apa yang dilakukan Einstein ini hanya ingin mengoptimalkan kegiatan jalan kaki yang dapat mengalihkan perhatian otak sehingga bisa meningkatkan daya ingat dan keterampilan memecahkan masalah. Hal ini memberikan pendekatan berbeda terhadap pemikiran kita, yang terkadang dapat mengarah pada potensi yang tidak kita miliki di tempat kerja. Seperti yang dikutip oleh Einstein "kita tidak dapat menyelesaikan masalah dengan menggunakan pemikiran yang sama seperti yang kita gunakan saat menciptakannya."
4. Membalas E-mail Dari Penggemar
Einstein ternyata mempunyai hobi koresponden dengan para penggemarnya melalui e-mail. Dia senang menjawab surat-surat elektronik yang dikirim oleh penggemarnya di waktu senggang, terutama dari anak-anak. Dia selalu membalas suratnya dengan semangat dan kerendahan hati.Â
Einstein pernah menerima surat dari seorang gadis muda yang menceritakan tentang  tentang kesulitannya dalam memahami pelajaran Matematika. Dalam email balasannya, Einstein membesarkan hati penggemarnya itu, dengan menulis, "Jangan khawatir tentang kesulitanmu dalam matematika.  Saya bisa meyakinkanmu bahwa kesulitan saya jauh lebih besar."
5. Jatuh Cinta Dengan Spageti
Mungkin ini kebiasaan Einstein yang jarang diketahui oleh orang awam. Ternyata dia jatuh cinta dengan spageti, salah satu makanan favorit dari Italia. Para pecinta pasta boleh merasa senang dengan makanan favorit Einstein ini. Einstein sendiri bahkan pernah bercanda mengutip tentang hal favoritnya di Italia, yaitu "spaghetti dan Levi-Civita (ahli matematika)". Cerita ini masih perlu diverifikasi validitasnya. Namun, sebagian besar penggemarnya tetap akan memercayainya.Â
6. Suka Berlayar
Di balik kejeniusannya, Einstein ternyata senang berpetualang di laut dengan perahu layar. Kegemarannya berlayar ini bermula ketika dia masih menjadi mahasiswa sarjana di Zurich. Dan ternyata sepanjang hidupnya, Einstein tetap suka dengan kegiatan mengarungi laut meskipun dia sendiri tidak begitu pandai dalam berlayar.Â
Contohnya, dia selalu membutuhkan penyelamatan berkali-kali karena cengkeramannya yang tidak stabil. Bahkan, dia juga sering kali tersesat dalam perjalanan dan kembali beberapa jam kemudian. Karena reputasinya yang buruk, perahu layarnya menjadi terkenal dengan nama Tinef yang artinya tidak berharga atau Sampah.
Meski demikian, berlayar telah membantu Einstein melahirkan sebuah pemikiran spektakuler yang merevolusi ilmu pengetahuan. Pemikiran luar biasa tersebut adalah teori yang mengatakan bahwa ruang dan waktu itu melengkung. Teori ini muncul di benaknya ketika dia berada di atas air.Â
Tahun 1930 Einstein pernah menulis surat kepada ahli Matematika  Oswald Veblen. Dalam surat tersebut Einstein mengatakan bahwa, "Alam menyembunyikan rahasianya karena dia agung, bukan karena dia penipu. Untuk mengungkap rahasia alam -- kita perlu menjauh dari rutinitas kehidupan sehari-hari -- untuk melihat luasnya alam semesta.
6. Biasa MerokokÂ
Einstein senang merokok meskipun dia tahu bahwa itu bukanlah kebiasaan yang bijak untuk dilakukan karena  dampak buruk merokok terhadap kesehatan. Einstein mempunyai kebiasaan merokok menggunakan pipa. Semua orang di sekitar kampus mengenalnya karena kepulan asap yang mengikutinya ke mana pun dia pergi.Â
7. Memakai Sandal Tanpa Kaos Kaki
Kebiasaan ini sering terlihat ketika Einstein beraktivitas di tempat kerjanya. Tidak mengenakan kaus kaki selalu membuatnya nyaman. Einstein justru sangat bangga dengan kenyataan bahwa dia tidak perlu memakai kaos kaki saat memberikan kuliah di Oxford pada 1930-an. Banyak orang mengatakan Einstein memiliki selera mode yang buruk. Menurutnya, akan lebih mudah untuk berpikir efisien jika kakinya  nyaman tanpa kaos kaki.Â
Refleksi Dari Einstein
Sang jenius Einstein menghabiskan tahun-tahun terakhir hidupnya dengan melakukan apa yang ingin ia lakukan - mengerjakan teori terpadu (teori segalanya), berlayar, dan menikmati hidup. Pada ulang tahunnya yang ke-75, dia menerima seekor burung beo sebagai hadiah, dia senang berbicara dengannya dan menceritakan lelucon.
Dari cara Einstein memanfaatkan waktu luangnya tersebut kita bisa merefleksi pada kehidupan modern saat ini, di mana manusia hidup di dunia yang sangat menghargai kerja berlebihan dan kerja berlebihan. Karena bingkai ini, orang berusaha berbuat semaksimal mungkin sambil mengubur batinnya. Mereka menciptakan ekspektasi yang tidak realistis mengenai daftar tugas yang harus mereka lakukan. Upaya manusia super sibuk ini ini menyebabkan stres, kekecewaan, dan depresi.Â
Bercengkerama dengan diri sendiri dan menyendiri masih sangat penting untuk menemukan solusi mendalam terhadap masalah yang dihadapi sehari-hari. Memanfaatkan waktu luang dengan pola unik untuk menenangkan pikiran sangat potensial untuk meningkatkan produktivitas dan keterampilan mengambil keputusan dalam kehidupan sehari-hari. Tidak ada salahnya kalau kita mengikuti memanfaatkan waktu luang dengan mencari kesendirian sebagai rutinitas untuk mengoptimalkan otak sekaligus media untuk membentuk pemikiran kita.Â
 Depok, 11 Juni 2024
Referensi
Merry Janson, How did Albert Einstein Utilize his Free Time? Follow these Routines to Optimize Brain Productivity (15/3/2024). Diakses melalui https://www.cantorsparadise.com/how-did-albert-einstein-utilize-his-free-time-7713c65d282c pada 10/6/2024 pukul 11:16 WIB
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H