Mohon tunggu...
Sultani
Sultani Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis Lepas

Senang menulis kreatif berbasis data

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Tradisi Mendengarkan Cerita Pengalaman Orang-orang Haji

6 Juni 2024   09:30 Diperbarui: 7 Juni 2024   03:11 709
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pengalaman-pengalaman jamaah haji  selama menunaikan ibadah haji menjadi bahan cerita paling favorit yang ditunggu-tunggu. Karena itulah ketika mereka sampai di kampung kehadiran mereka sudah ditunggu di masjid hingga rumah mereka. 

Antusiasme warga menjemput jamaah haji yang baru pulang tentu karena ungkapan rasa hormat dan kasih sayang kepada sesama hamba Allah. Selain itu, warga akan menanti kabar kapan mereka akan bersilaturahmi ke rumah kerabat-kerabatnya.Dalam silaturahmi inilah para jamaah haji akan membuka cerita-cerita yang menyimpan rahasia hidup mereka. 

 Mata Bengkak si Mata Keranjang

Ilustrasi salat berjamaah di Masjid Haram (Sumber: Jawapos.com)
Ilustrasi salat berjamaah di Masjid Haram (Sumber: Jawapos.com)

Cerita ini tahunnya saya lupa, tapi berkisar antara akhir tahun 70 hingga pertengahan tahun 80. Jadi, kakek ketika hendak menunaikan shalat di Masjidil Haram secara tidak sengaja berpapasan dengan seorang perempuan muda yang masih cantik. Katanya, raut muka wanita ini mulus dan cantik sekali, sampai matanya tidak berkedip mengikuti arah jalannya. Saat itu hatinya puas dan timbul rasa penasaran untuk mencarinya. 

Setelah salat, niatnya untuk mencari perempuan tadi langsung hilang. Seketika itu juga matanya mulai terasa gatal dan mengeluarkan air mata. "Saya bingung sekali, perasaannya tidak ada debu atau binatang yang masuk ke mata," katanya dalam bahasa daerah kami. Semua yang duduk di dalam rumah tertawa melihat ekspresi dan gerakan matanya. 

Ceritanya dilanjutkan. Setelah merasa matanya semakin gatal dan perih pergilah dia ke tempat wudhu untuk membersihkan kotoran yang masuk ke matanya. Semakin banyak air yang dibasuh ke matanya, hasilnya sama saja. Matanya tetap perih dan gatal. Alih-alih bersih, yang ada matanya justru membengkak. Dan ukurannya besar sekali. 

"Seperti pelungku saya ini," katanya sembari meletakkan kedua pelungku tangan ke matanya. Lagi-lagi warga yang mendengarkannya tertawa terbahak-bahak melihat pelungku tangannya yang gemuk dan berisi. 

Karena bengkaknya tidak turun-turun akhirnya kakek ini kembali ke titik pertemuannya dengan nenek sambil menutupi matanya dengan sorban yang ada di kepalanya. Begitu ketemu nenek, sontak nenek pun kaget. "Kok bisa bengkak begitu matanya, Ji," kata nenek. Kakek mencoba mengelak dengan menyalahkan debu yang masuk ke matanya ketika salat tadi. Akhirnya mereka pun kembali ke kemah bersama rombongan.

Dalam perjalanan pulang kakek memakai kacamata sambil menutupi sebagian matanya dengan kain sorban tadi. Kakek berharap bisa mengobatinya ketika sampai di kemahnya. Ternyata bengkaknya tidak sembuh-sembuh juga. Akhirnya ada yang menyarankan kakek untuk bertanya langsung kepada Syeh apa penyebab matanya jadi bengkak tersebut. Ketika Syeh berkunjung ke kemah kakek, beliau melihat mata kakek yang bengkak di balik kacamata hitamnya. Syeh langsung nembak, "pasti tadi Bapak lihatin perempuan cantik ya!" 

Dengan malu-malu kakek jawab iya. Semua jamaah haji yang ada di dalam kemah tertawa melihat ekspresi kakek yang malu-malu sembari nunduk. Syeh yang bijak tidak ingin melihat kakek bertambah malu kemudian mendoakan kesembuhan mata kakek. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun