Setelah menghimpun dukungan dari partai politik, ormas, dan tokoh-tokoh nasional maupun lokal, modal politik Anies harus bisa diakumulasi menjadi dukungan politik dalam waktu cepat melalui tim kampanye yang solid dan profesional. Pembentukan relawan pendukung Anies untuk Pilgub Jakart 2024 merupakan bukti nyata bahwa sosok Anies masih memiliki pengaruh yang luas di Jakarta. Kelaompok-kelompok relawan ini merupakan cikal bakal dari sebuah tim kampanye yang terdiri dari profesional yang berpengalaman dalam strategi politik, media, dan hubungan masyarakat.
5. Responsif terhadap Isu dan Kebutuhan Warga
Warga Jakarta merupakan orang-orang kritis yang peduli dengan pembangunan kotanya. Sebagai mantan gubernur, Anies bisa menunjukkan respons positif dan kepeduliannya terhadap isu-isu dan kebutuhan warga Jakarta, baik yang bersifat lokal maupun nasional. Respons tersebut bisa bewujud dialog terbuka melalui forum-forum dialog diskusi langsung dengan warga untuk mendengarkan langsung keluhan dan masukan mereka. Model kampanye "Desak Anies" yang identik dengan sosok Anies Baswedan sebagai capres bisa diadopsi dalam dialog terbuka dengan warga Jakarta.
Tentu dengan dialog saja warga Jakarta belum bisa tergerak secara total untuk mendukung Anies tanpa adanya solusi konkret. Setelah dialog harus diikuti dengan tindakan follow up sebagai solusi konkret untuk masalah-masalah yang dihadapi warga, berdasarkan pengalamannya dan rencana kebijakan nasional. Dengan strategi-strategi ini, Anies Baswedan dapat mengoptimalkan modal politiknya sebagai mantan Gubernur Jakarta dan Capres 2024 untuk memperkuat modal politiknya sebagai calon Gubernur Jakarta.
6. Menyikapi Tantangan dari Lawan Politik
Â
Meskipun modal politik Anies kuat, lawan politik seperti Ahok, Ridwan Kamil, Kaesang dan kandidat-kandidat lainnya juga memiliki keunggulan yang bisa memperkecil peluang kemenangannya. Â Anies harus siap dengan strategi khusus untuk menghadapi serangan dari lawan-lawannya kelak. Misalnya, dalam menghadapi Ahok yang dikenal tegas dan berprestasi, Anies bisa menonjolkan pendekatan yang lebih humanis dan inklusif. Untuk Ridwan Kamil yang dikenal inovatif, Anies bisa menekankan keberhasilan program-program inovatifnya sendiri. Sedangkan untuk Kaesang, yang mungkin memiliki daya tarik karena popularitas dan jaringan bisnisnya, Anies perlu menunjukkan pengalamannya yang lebih luas dalam pemerintahan.
Sampai saat ini tokoh beken yang digadang-gadang sebagai Cagub Jakarta 2024 masih berkisar pada nama-nama seperti Basuki Tjahaja Purnama yang pernah menjadi Gubernur Jakarta 2012-2017, Ridwan Kamil mantan Gubernur Jawa Barat, dan Anggota DPR dari Nasdem Sahroni. Selain ketiga tokoh yang sudah malang melintang di ibukota negara ini, Menteri Sosial Tri Rismaharini juga pernah disebut-sebut akan dijagokan oleh PDIP. Ada mantan Panglima TNI Andik Perkasa, mantan Wagub Jakarta Ahmad Riza Patria, Menteri Tenaga Kerja Ida Fauziyah, dan politisi senior PKS Mardani Ali Sera. Â Terakhir adalah nama putra bungsu Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep juga potensial menjadi kandidat Pilkada 2024 sebagai cagub Jakarta.Â