Mohon tunggu...
Sultani
Sultani Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis Lepas

Senang menulis kreatif berbasis data

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Memiliki Modal Politik Paling Kuat, Akankah Anies Baswedan Menang dengan Mudah dalam Pilgub Jakarta? (Bagian 3-Selesai)

5 Juni 2024   19:09 Diperbarui: 5 Juni 2024   19:21 319
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep yang disebut-sebut sebagai salah satu calon Gubernur Jakarta (Sumber: antaranews.com)

Kemampuan  retorika dalam debat dan kampanye selama Pilpres merupakan modal politik untuk Anies menjelaskan bagaimana program-program nasional yang diusulkan dalam kampanye presiden dapat memberikan manfaat langsung kepada warga Jakarta, seperti peningkatan infrastruktur, pelayanan kesehatan, dan pendidikan. Bahkan, untuk masa pemerintahannya yang kedua ini, Anies harus bisa mejadikan visi Jakarta sebagai model nasional, dengan penekanan bahwa keberhasilan pembangunan di Jakarta akan menjadi model bagi kota-kota lain di Indonesia.

Pengalaman menjadi capres juga bisa menjadi modal bagi Anies untuk menggalang dukungan nasional untuk kepentingan lokal. Dukungan tersebut bisa diterjemahkan berupa dukungan dari tokoh-tokoh nasional yang berpengaruh untuk memperkuat legitimasi dan daya tariknya di mata pemilih Jakarta. Bentuk dukungan lain yaitu memanfaatkan hubungan dengan partai-partai politik yang mendukungnya di tingkat nasional untuk memperkuat basis dukungan di Jakarta. Terakhir adalah memanfaatkan popularitas dan elektabilitasnya sebagai calon presiden untuk meningkatkan daya tariknya sebagai calon gubernur.

3. Memperkuat Basis Dukungan dengan Narasi Antitesis Jokowi

Saat ini Anies Baswedan masih menjadi tokoh yang dikenal sebagai antitesis Joko Widodo yang memiliki basis dukungan politik terkuat di negara ini. Posisi Anies sebagai antitesis Jokowi menjadi faktor pembeda Anies dengan tokoh-tokoh lainnya yang akan menjadi kandidat Pilkada 2024. Sejak mencalonkan diri sebagai Gubernur Jakarta tahun 2017, Anies sudah memosisikan dirinya sebagai orang yang paling kritis terhadap pemerintah lantaran posisi antitesisnya terhadap Jokowi.

Sebagai antitesis dari Presiden Joko Widodo, Anies bisa memanfaatkan perbedaan pendekatan dan kebijakan untuk menarik pemilih yang tidak puas dengan pemerintahan saat ini. Narasi bahwa ia menawarkan perubahan dan pembaruan, berbeda dari kebijakan Jokowi, dapat menarik perhatian kelompok pemilih yang mendambakan alternatif. Strategi ini harus dilengkapi dengan bukti konkret dari kebijakan-kebijakan Anies yang dianggap lebih berpihak pada rakyat kecil dan keberlanjutan lingkungan.

Dari posisinya ini Anies bisa mengidentifikasi kelompok dan tokoh-tokoh politik nasional maupun lokal untuk memperkuat basis dukungannya. Tokoh-tokoh Islam konservatif, dan tokoh nasional yang berseberangan dengan pemerintah masih loyal dan percaya bahwa Anies memiliki potensi untuk mengimbangi Jokowi yang masih menguasai sebagian besar dukungan politik rakyat.

4. Menyusun Koalisi dan Tim Kampanye yang Kuat

Semenjak menjadi calon Cagub Jakarta 2017 Anies Baswedan sudah memiliki sekutu politik loyal yang sudah memenangkannya dalam Pilgub Jakarta dan menjadi pendukung setia ketika Pilpres 2024. Untuk memenangi Pilgub Jakarta 2024 Aniese bisa menyusun kembali koalisinya itu ditambah pendukung-pendukung baru yang bersimpatik kepadanya pada Pilpres.

Ilustrasi Anies Baswedan dan PKS (Sumber: PKS.id)
Ilustrasi Anies Baswedan dan PKS (Sumber: PKS.id)

Berkoalisi dengan Partai Keadilan Sejahtera sebagai pendukung setia Anies dalam Pilkada Jakarta 2017 dan Pilpres 2024 adalah salah satu strategi yang bisa digunakan untuk mengimplementasi modal politiknya. Langkah ini tentu sangat menguntungkan secara politis karena PKS merupakan partai terkuat di Jakarta pada Pemilu 2024. Dengan modal politik sebagai Capres 2024, Anies masih bisa menggandeng kembali Nasdem dan PKB setelah kedua partai ini ikut melambungkan nama Anies dalam Pilpres. Bahkan, Anies juga perlu membuka diri terahadap partai seperti PDIP yang bersimpati untuk mengusungnya di Plgub Jakarta.

Selain dengan partai politik, Anies juga bisa mendulang dukungan secara personal melalui tokoh-tokoh nasional dan tokoh lokal Jakarta, seperti tokoh agama, pengusaha lokal, seniman atau budayawan Betawi, dan ormas-ormas lokal di Jakarta. Elemen-elemen masyarakat ini merupakan basis dukungan yang potensial karena mereka bisa mengikat langsung sosok Anies kepada pemilih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun