Â
Di level ini, hasil pengamatan visual dan instrumental mulai memperlihatkan peningkatan aktivitas. Pada beberapa gunung api, dapat terjadi erupsi, tetapi hanya menimbulkan ancaman bahaya di sekitar kawah. Keadaan di sekitar kawah mulai memperlihatkan perubahan secara visual. Meski mulai diikuti dengan gangguan magmatik, tektonik dan hidrotermal, kondisi tingkat aktivitas gunung api relatif stabil, atau tidak terjadi erupsi dalam jangka waktu tertentu.
Pada status Waspada ini masyarakat dihimbau untuk meningkatkan kewaspadaan  dalam melakukan kegiatan sehari-hari. Demi keselamatan, masyarakat juga akan disarankan untuk tidak melakukan aktivitas di sekitar kawah.
3. Level III (Siaga)
Peningkatan aktivitas gunungapi semakin nyata. Perubahan terlihat jelas baik secara visual maupun aktivitas kawah. Kondisi gunungapi di Level III ini biasanya akan diikuti dengan letusan utama, dan jika peningkatan kegiatan gunung api terus berlanjut, kemungkinan erupsi besar bisa saja terjadi dalam kurun dua pekan.
Pada level ini masyaraka harus meningkatkan kewaspadaan, salah satunya adalah menghindari beraktivitas di sekitar lembah sungai yang berhulu ke daerah puncak. Pemukiman penduduk masih aman dari ancaman bahaya erupsi yang terus meluas, tetapi masyarakat harus mempersiapkan diri mengungsi, sambil menunggu perintah dari pemerintah daerah sesuai rekomendasi teknis Kementerian ESDM.
4. Level IV (Awas)
Merupakan tingkat tertinggi aktivitas gunung api yang paling memungkinkan terjadinya erupsi. Peningkatan aktivitas gunung api semakin nyata dengan adanya erupsi. Status Awas merujuk pada letusan utama yang diikuti dengan letusan awal, kemudian semburan abu dan uap, baru erupsi besar. Erupsi besar dimungkinkan akan terjadi dalam kurun 24 jam.
Dalam kondisi ini pemukiman penduduk terancam oleh adanya ancaman bahaya erupsi yang meluas. Masyarakat yang berada dalam radius 7 kilometer dari pusat kawah aktif gunung api tidak boleh lagi beraktivitas. Mereka harus segera mengungsi berdasarkan perintah dari pemerintah daerah setempat sesuai dengan rekomendasi teknis Kementerian ESDM (Kompas.com).
Bahaya Erupsi