Mohon tunggu...
Sultani
Sultani Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis Lepas

Senang menulis kreatif berbasis data

Selanjutnya

Tutup

Foodie Artikel Utama

Berburu Kuliner di Jalur "Ciayumajakuning" bersama Arus Balik Lebaran

16 April 2024   13:53 Diperbarui: 18 April 2024   15:55 602
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Empal gentong (Sumber: Kompas.com)

Perjalanan menuju Cirebon ternyata tidak gampang kali ini. Apalagi bertepatan dengan musim balik lebaran yang sedang bergerak menuju puncaknya. Kondisi lalu lintas di Kota Kuningan pada H+3 lebaran ternyata semakin padat begitu mobil kami masuk ke dalam iring-iringan mobil yang terjebak dalam kemacetan.

Mobil masih bisa bergerak meski pelan-pelan. Hati masih tenang karena perkiraan saya kemacetan ini ujungnya ada di Cilimus, pusat bisnis yang paling ramai di Kuningan. Selama mobil bergerak mata saya selalu awas ke sebelah kanan. Bukan karena mewaspadai kendaraan dari arah sebaliknya, tetapi mengamati salah satu rumah makan yang selalu menjadi favorit saya ketika berada di Kuningan.

Mobil terus bergerak maju. Kadang bisa cepat, tapi kemudian berhenti. Kadang lambat-lambat saja tetapi panjang. Kadang berhenti total dalam waktu yang lama. Matahari mulai condong ke barat sehingga sinarnya membuat mata ini cukup silau dan mengganggu pandangan saya.

Ilustrasi Sop Dengkil (Sumber: Banyumasekspres.id)
Ilustrasi Sop Dengkil (Sumber: Banyumasekspres.id)

Ingatan saya terakhir tentang rumah makan yang saya amati adalah terletak di pinggir jalan, tidak jauh dari kantor PLN dan Koramil, dan temboknya berwarna cerah, entah kuning atau hijau. Namanya "Rumah Makan Sop Dengkil Haji Jamaha" berada di Kecamatan Jalaksana, persis di pinggir jalan poros Kuningan-Cirebon. Kalau dari Kota Kuningan poisisinya di sebelah kanan jalan.

Karena ingatan saya mulai melemah tentang posisi tempatnya, pikiran saya selalu fokus di sebelah kanan jalan sesuai ingatan terkuat saya tentang posisinya. Kemacetan ini ternyata menjadi berkah tersembunyi buat saya, karena mobil saya yang bergerak pelan-pelan setidaknya tidak membuat kemacetan buat mobil-mobil di belakang saya.

Singkat cerita, akhirnya ketemu juga rumah makan Sop Dengkil ini. Ternyata posisinya agak menjorok ke belakang supaya bagian depannya bisa jadi lahan parkir buat 3 atau 4 mobil. Temboknya ternyata berwarna kuning cerah. Bangunannya ternyata sudah ditambah di bagian belakang dengan posisi yang lebih tinggi.

Saya langsung mengurangi kecepatan mobil, menyalakan sein kanan sambil ancang-ancang belok ke kanan. Satu per satu mobil dari depan saya biarkan lewat, sampai mendapat ruang kosong yang benar-benar aman. Dari kejauhan tukang parkir memberikan aba-aba kepada mobil yang melintas untuk berhenti dan mempersilakan mobil kami untuk terus maju.

Tukang parkir terus mengarahkan mobil kami ke tempat parkir yang ada di sisi kanan bangunan utama, dan menunjuk satu celah di antara mobil-mobil lain yang sudah terparkir di sana. Kelihatannya sore itu RM Sop Dengkil Haji Jamaha ini mendapat pengunjung yang membludak karena semua parkiran mobil terisi penuh.

Benar dugaan saya, ternyata di dalam bangunan ini semua meja sudah terisi penuh oleh para penumpang mobil yang ada di parkiran. Kami diarahkan ke bangunan di bagian belakang. Rupanya di sini juga sudah banyak pengunjung yang mengisi meja dan kursinya. Kami mendapat tempat di pojok dekat dengan jendela besar yang mengarah ke pemandangan sawah.

Menu makanan yang tercatat di daftar menu cukup banyak. Mulai dari sop dengkil yang menjadi "best seller" di sini, ada juga sop kikil, soto, bakso, nasi, ayam goreng, dan nasi goreng. Saya tidak begitu memerhatikannya dengan detail. Tapi kelihatannya menu makannya sangat variatif. Untuk minumannya tersedia aneka jus, air jeruk, teh manis, teh tawar, minuman ringan, dan air mineral. Di meja makan sendiri sudah disediakan air putih gratis dalam cerek plastik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun