Mohon tunggu...
Sultani
Sultani Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis Lepas

Senang menulis kreatif berbasis data

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Inilah Bedanya "Silaturahmi" dengan "Halal Bihalal" Dalam Tradisi Lebaran di Indonesia

15 April 2024   21:51 Diperbarui: 15 April 2024   22:01 820
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi halal bihalal zaman Belanda (Sumber: Boombastis.com)

Ilustrasi Presiden Soekarno dan sejumlah tokoh politik duduk bersama dalam acara halal bihalal (Sumber: Tribunnews.com)
Ilustrasi Presiden Soekarno dan sejumlah tokoh politik duduk bersama dalam acara halal bihalal (Sumber: Tribunnews.com)

Karena membawa efek positif dalam menciptakan kedamaian, halal bihalal pun terus diperkenalkan ke seluruh penjuru tanah air melalui acara-acara formal di pemerintahan. Satu persatu masyarakat mulai meniru dan melaksanakan halal bihalal di tempat mereka sebagai tradisi dalam perayaan Idul Fitri.

Saat ini ditengah gejolak politik yang memicu tensi politik semakin tinggi, tradisi halal bihalal masih bisa menjadi penawar yang ampuh untuk meredam konflik politik yang berkepanjangan. Para penyelenggara negara dan elit politik harus bisa saling memaafkan dan berdamai satu sama lain demi kerukunan dan persatuan bangsa Indonesia.

Depok, 15 April 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun