Membaca gelagat politik yang ditunjukkan oleh ketiga tokoh ini beserta para pendukungnya dalam menyikapi rencana pertemuan bersejarah ini, rasa-rasanya peluang untuk mewujudkan pertemuan mereka tetap terbuka lebar. Ketiga tokoh ini tampak sudah legowo untuk menerima kenyataan setelah KPU mengumumkan hasil Pilpres dan Pemilu 2024.
Menurut sejumlah pengamat, realisasi pertemuan dari tiga tokoh ini tampaknya akan lebih berpeluang terjadi antara Prabowo dengan Megawati. Pasalnya, secara politis hubungan antara Prabowo dengan Megawati akan terus terjalin setelah Prabowo dilantik menjadi Presiden. Hubungan tersebut bisa terjadi melalui partai politik, di mana Megawati adalah Ketua Umum PDIP sedangkan Prabowo adalah Ketua Umum Gerindra.
Selain itu hubungan politik tersebut juga bisa terjadi melalui relasi politik antara Presiden dengan PDIP melalui DPR kelak. Kerjasama jangka panjang ini yang akan menjadi pertimbangan utama Megawati akan lebih menerima untuk bertemu dengan Prabowo dalam waktu dekat ini.
Baca juga:
Megawati-Prabowo: Dua Sosok Penentu Titik Temu Kepentingan Nasional
Sebaliknya, dengan Joko Widodo agenda pertemuannya masih perlu penyesuaian waktu dan kesediaan mereka. Selama ini Istana selalu mencarikan waktu yang pas untuk mempertemukan kedua sosok yang pernah menjadi tokoh sentral politik nasional.
Selain soal  waktu, sikap Megawati yang tertutup terhadap Jokowi diprediksi bisa menjadi ganjalan besar dalam proses rekonsiliasi keduanya. Keengganan Megawati untuk menerima ajakan silaturahmi dari Prabowo dan Jokowi selama ini justru karena faktor kedekatan Prabowo dan Jokowi selama ini.
Sikap Megawati yang lamban dalam merespons situasi ini, terutama bertemu dengan Prabowo, lantaran syarat ini belum dipenuhi oleh Prabowo. Megawati ingin bertemu dengan Prabowo dengan syarat tanpa melibatkan sosok Jokowi.
Prabowo sendiri tampaknya tetap ingin melibatkan Jokowi sebagai elemen kepemimpinan nasional paling strategis saat ini. Meskipun Prabowo saat ini berkeinginan untuk membentuk pemerintahan yang stabil dengan merangkul PDIP melalui pertemuannya dengan Megawati sekarang, meninggalkan Jokowi di momen penting ini bukanlah pilihan yang strategis bagi Prabowo.