Keinginan untuk berpuasa terus setelah Ramadan adalah fenomena yang kerap muncul dalam diri kaum Muslim yang mendapatkan kenikmatan dalam berpuasa selama sebulan penuh. Dalam beberapa riwayat diceritakan bahwa ada sahabat Nabi Muhammad SAW yang sudah "kesenangan" berpuasa, sehingga mereka ingin berpuasa terus sepanjang tahun selama hidupnya. Mereka akan berpuasa setiap hari dari Ramadan hingga mereka bertemu kembali dengan Ramadan tahun berikutnya.
Apa jawaban Nabi? Ternyata Nabi Muhammad tidak membolehkan para sahabatnya tersebut untuk berpuasa sepanjang tahun karena Allah tidak pernah memerintahkannya. Artinya, umat Islam tidak diperbolehkan oleh syariatnya untuk berpuasa sepanjang tahun. Namun, Islam memberi kesempatan kepada umatnya yang ingin berpuasa di luar Ramadan  dengan puasa sunnah yang banyak sekali jenisnya.
Puasa-puasa sunnah yang disyariatkan dalam Islam antara lain: Puasa Dawud, Puasa Senin dan Kamis, Puasa Sya'ban, Puasa Tasu'a dan Asyura (Muharram), Puasa Arafah, Puasa Ayyamul Bidh, dan puasa enam hari di bulan Syawal atau biasa disebut Puasa Syawal. Setiap puasa sunnah yang disyariatkan tersebut pasti memiliki keistimewaannya masing-masing sebagaimana yang dicontohkan oleh Nabi dan para sahabatnya.
Tata cara dan pahala puasa-puasa sunnah tersebut sudah tentu mengacu pada puasa Ramadan sebagai kewajiban pokok berpuasa. Karena Allah sendiri yang memerintahkan puasa Ramadan melalui firmanNya yang terdapat dalam Surah al Baqarah ayat 183. Nabi Muhammad juga dalam beberapa hadisnya selalu mengingatkan tentang kedudukan puasa Ramadan sebagai kewajiban seorang Muslim.
Â
Puasa Syawal
Puasa Syawal adalah puasa yang dikerjakan selama 6 hari di bulan Syawal. Waktunya dimulai dari tanggal 2 atau sehari setelah Hari Raya Idul Fitri hingga tanggal 30 Syawal. Bisa dikerjakan secara berturut-turut, berselang-seling, atau diacak waktunya. Karena dikerjakannya di luar Ramadan, Puasa Syawal termasuk puasa sunnah yang disyariatkan.
Dilansir dari Baznas, Â puasa sunnah merupakan salah satu amalan yang dianjurkan oleh Nabi Muhammad Saw dan dikerjakan secara sukarela oleh umat Islam dengan harapan mendapat pahala dari Allah SWT.
Keutamaan puasa sunnah tentu memiliki kekhasan sendiri yang berbeda kuatamaannya dengan puasa wajib di bulan Ramadan. Namun, umumnya semua puasa sunnah memiliki keutamaan dalam mendekatkan diri kepada Allah SWT; Membersihkan jiwa dan raga dari dosa; menjadi amalan yang diperhitungkan di sisi Allah; serta mencontoh dan mengikuti segala amalan yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW
Puasa Syawal --dan puasa-puasa sunnah lainnya---disyariatkan dalam ajaran Islam dengan mengacu pada sunnah Nabi baik hadis maupun cara berpuasanya. Artinya, Puasa Syawal merupakan salah satu anjuran Nabi yang patut dicontoh oleh kita sebagai pengikutnya dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah.