Pengalaman Seru Main Tebakan Bersama Keluarga di Dalam Mobil
Oleh: Sultani
Akhirnya Ramadan bercerita 2024 sampai juga di penghujung jalannya hari ini. Setelah mengisi dengan berbagai cerita seru tentang aktivitas harian selama puasa, ada juga challenge seru dan topik-topik misteri yang bikin penasaran dan jantung berdebar menunggu topiknya. Akhirnya Ramadan tahun ini dilewati penuh makna berkat Ramadan bercerita dari Kompasiana.
Bagi saya, edisi terakhir hari ini akan menjadi edisi khusus untuk mengisi Ramadan bercerita 2024 hari 30. Tema yang ditawarkan adalah: Games Lebaran Keluarga. Tema ini sebenarnya ringan dan mudah sekali dilakukan. Apalagi yang namanya games, pasti seru dan menyenangkan semua orang. Games bisa berupa permainan fisik, adu kecerdasan, atau tebak-tebakan. Intinya permainan yang bisa melibatkan banyak orang dan bikin kita merasa happy.
Sayangnya, tidak semua keluarga bisa membuat permainan yang seru dan menyenangkan ini pada hari lebaran. Keluarga kami salah satunya. Selain tidak punya kebiasaan, saya dan istri sangat miskin ide dan inisiatif untuk menciptakan momentum kebersamaan yang lucu dan seru meski sebentar saja.
Kami sudah disibukkan dengan kegiatan-kegiatan rutin menjelang lebaran, seperti menyediakan makanan lebaran seperti membeli ketupat, daging sapi, ayam lengkap dengan bumbu-bumbunya. Membuat pesanan kue lebaran, menyiapkan THR Satpam, hingga urusan tetek bengek lainnya.
Kalau agenda lebarannya harus mudik, makin padat pula kegiatannya. Boro-boro mikirin games, yang ada malah kami udah malas duluan karena badan udah pada cape semua. Walhasil, setelah shalat Ied langsung diisi dengan agenda maaf-maafan, foto keluarga, makan, dan silaturahmi ke tetangga. Selepas itu baru silaturahmi dengan saudara yang tinggalnya berjauhan. Agenda ini kalau tidak mudik.
Jadi, tidak ada acara games lebaran keluarga yang di-setting khusus untuk dimainkan secara bersama-sama di rumah. Terus, di mana cerita games keluarganya, kalau agenda lebarannya hanya diisi dengan kegiatan-kegiatan "formal" ala hari raya?
Games SpontanÂ
Games lebaran ala keluarga kami biasanya terjadi secara spontan di atas mobil dalam perjalanan silaturahmi. Kalau tidak mudik, agenda lebaran adalah silaturahmi ke rumah kakak dan adek di Bekasi dan Cikarang. Perjalanannya sendiri kalau normal hanya satu hingga satu setengah jam. Kalau macet, bisa lebih lama lagi. Pengalaman kami selama ini, setiap lebaran pasti macet, termasuk di tol. Jadi waktu perjalanan bisa lebih lambat bisa sampai 2 atau 3 jam.
Biasanya permainannya disesuaikan dengan kondisi di dalam mobil, yang tidak memerlukan permainan fisik. Untuk menjaga keamanan selama perjalanan permainan yang dipilih biasanya tebak-tebakan. Dengan syarat semua yang ada di dalam mobil harus ikut, termasuk saya yang bertugas sebagai sopir.
Inisiatornya bisa dari siapa saja, dan materi tebak-tebakannya bebas. Siapa yang menang undian akan menjadi orang pertama yang melemparkan tebak-tebakan ke forum yang terdiri dari 4 orang, yakni saya, istri dan dua anak kami. Sebelum memulai permainan tebak-tebakan ini, si sulung akan membuat aturan mainnya.
Misalnya giliran dalam menjawab diurut dari yang paling tua ke yang paling muda atau sebaliknya. Bisa juga dimulai dari ibu karena perempuan sendiri. Atau metode giliran menjawab yang lain. Ada juga aturan, pertanyaan hanya diajukan satu kali oleh si pemenang.
Kalau inisiator dari si bungsu beda lagi. Biasanya dia yang menunjuk sendiri siapa yang menjawabnya. Kalau salah atau tidak menjawab, disanksi tidak boleh ikut pada tebakan berikutnya. Begitu juga kalau yang ngambil inisiatif tebak-tebakannya adalah istri. Aturannya adalah materi tebakan bebas terikat. Maksudnya, bebas tapi harus berisi satu tema saja. Tebakan tematis namanya. Dan temanya dia yang tentukan. Kita disuruh mikir sendiri.
Giliran saya sebagai inisiatornya, aturan main saya buat sesederhana mungkin. Setiap jawaban harus disertai dengan alasan yang logis meskipun pertanyaan tebakannya sangat mudah. Soal giliran dalam menjawab, saya lebih simpel, tinggal "copy-paste" saja dari si sulung, si bungsu, atau ibunya.
Kira-kira begitulah gambaran tentang aturan main games tebak-tebakan lebaran keluarga kami yang dimainkan secara spontan selama perjalanan menuju rumah saudara. Materi pertanyaannya ringan-ringan saja, karena targetnya semua peserta harus terlibat dan mendapat giliran untuk menjawab.
Permainan yang Dinamis
Dalam suatu momen perjalanan silaturahmi lebaran, kami berempat larut dalam keasyikan permainan tebak-tebakan. Inisiatornya adalah si sulung dan si bungsu. Biasanya mereka akan memulainya dengan kata-kata begini: "Main tebakan yuk!" Pertanyaan itu pun dijawab serentak "Ayo".
Hari itu si sulung menggunakan pertanyaan-pertanyaan yang dia dapat dari internet. Sebagai inisiator, dia hanya bertugas melemparkan pertanyaan yang dia baca dari gawai di tangannya. Dia tidak ikut bermain karena dia sudah tahu jawabannya. Aturannya sederhana saja, dia mengajukan pertanyaan kemudian dia yang menunjuk siapa yang akan menjawabnya. Waktunya 10 detik setelah pertanyaan dibacakan.
Maka pertanyaan pertama pun meluncur dengan lancar dari bibirnya yang mungil. Pertanyaannya memang receh dan cukup menggelitik. Misalnya: "Mengapa ayam kalau berkokok matanya selalu ditutup?"
Pertanyaan ini lalu dilempar ke peserta di dalam mobil, dengan menyebut panggilan dalam keluarga. Kalau dilempar ke saya maka dia akan berkata: "Ayah yang jawab", atau kalau ke ibunya: "Ibu yang jawab", dan ke adeknya: "Ade yang jawab".
Sebetulnya banyak sekali pertanyaan-pertanyaan tebakan yang dilontarkan  dalam setiap perjalanan lebaran kami. Kembali ke pertanyaan tentang ayam berkokok matanya selalu ditutup tadi, kalau ada yang bisa jawab, pertanyaan dilanjut lagi.
Tapi kalau sudah lama menunggu tidak ada reaksi, atau salah jawabannya, maka si sulung akan bilang begini: "Ayah nyerah?", "ibu nyerah?" ade nyerah?". Baru dia memberi tahu jawabannya: "karena ayam sudah hafal teksnya".
Tebakannya memang receh tapi menyenangkan dan bisa dinikmati sebagai pengusir rasa bosan dan ngantuk akibat macet dan kelamaan nyetir. Kehadiran games tebak-tebakan dalam mobil ini sangat bermanfaat dalam menjalin hubungan keluarga karena semua anggota keluarga ikut bermain dan sama-sama berpikir ketika menghadapi pertanyaan yang cukup menantang.
Misalnya dalam kesempatan perjalanan lebaran tahun yang berbeda lagi, si bungsu mengajukan pertanyaan tebakan yang membuat saya harus menekuk kening untuk memikirkan jawabannya. Pertanyaannya begini: "Aktivitas menekan tombol pada mouse disebut apa?"
Saya yang biasanya acuh tak acuh dengan tebak-tebakan seperti ini ikut penasaran memikirkan jawabannya. Kali ini saya tidak ikut main karena harus konsentrasi nyetir karena kondisi jalan tol sedang lancar dan mobil saya pacu dengan kecepatan 80-100 kilometer per jam. Saya biarkan mereka bertiga asyik untuk bertanya dan menjawab.
Saya yang dari tadi sudah penasaran iseng nanya ke si bungsu, "emang apa jawaban dari aktivitas menekan tombol pada mouse komputer?". Dia malah nanya balik: "mau tahu aja, atau mau tahu banget?". Mendengar celotehnya seperti itu, kami seisi mobil langsung tertawa bersama-sama.
Dialog kemudian dilanjut dengan inisiatif si bungsu untuk menuntun pikiran kami supaya bisa menemukan jawabannya. Kali ini dia nahan agak lama untuk memberi jawaban karena dia sadar kalau ayahnya tiba-tiba ikut campur berarti ini pertanyaan rumit. Akhirnya dia mengeluarkan clue untuk menemukan jawabab. "Huruf awalnya K, dan huruf akhirnya juga K. Hanya 4 huruf. Gampang kan?" katanya setengah ngeledek.
Karena lagi malas mikir juga, saya pura-pura melempar jawaban berdasarkan clue tadi meskipun tidak relevan. Akhirnya saya nyerah. Kakak dan ibunya pun mengambil sikap yang sama seperti saya. "Klik" katanya. Dan itulah jawaban yang benar dari tebakannya.
Dari pengalaman bermain tebak-tebakan di dalam mobil ini saya kemudian sadar bahwa meskipun terdengar receh, suasana menyenangkan dari permainan ini bisa menciptakan momentum lebaran yang penuh keceriaan, di mana semua anggota keluarga bersama-sama mengisi waktu dengan permainan sederhana yang mengasyikkan. Kehangatan yang diciptakan oleh permainan ini di tengah-tengah keluarga tidak dapat diukur dengan kata-kata.
Bayangkan saja di dalam sebuah mobil yang dipenuhi dengan tawa riang dan ekspresi antusias dari setiap anggota keluarga. Saat permainan tebak-tebakan dimulai, dari anak kecil hingga orang dewasa, semua ikut meramaikan suasana dengan berbagi teka-teki yang lucu dan menggelitik. Suasana keakraban semakin terasa ketika tiap jawaban yang disampaikan diikuti oleh serangkaian gelak tawa dan tepuk tangan.
Dalam setiap tebakan yang dilontarkan, tersembunyi kecerdasan, kreativitas, dan juga rasa humor dari setiap orang. Dengan saling mendengarkan dan merespons satu sama lain, ikatan emosional di antara anggota keluarga semakin kuat.
Energi Keseruan Permainan
Permainan tebak-tebakan ini seolah telah menjadi bagian dari kehidupan keluarga kami ketika lebaran tiba. Setiap orang berinisiatif mulai mengumpulkan materi tebakannya masing-masing sebagai amunisi untuk ngerjain yang lain dengan tebakan yang terbaru dan paling unik. Bahkan, sempat ada masa ketika anak-anak kami saling bersaing untuk menunjukkan kelihaian mereka dalam memberi tebak dan menjawab tebakan dari lawannya.
Mereka seperti menanti momen lebaran sebagai hari yang dinantikan selama setahun hanya untuk "pamer" atau unjuk kebolehan mereka. Kehadiran anak-anak di dalam permainan tebak-tebakan di lingkungan keluarga adalah sumber energi kreatif tak terbatas, yang mampu menghidupkan dan mendinamisasi setiap momen permainan. kepolosan dan imajinasi mereka yang liar membawa warna tersendiri dalam setiap teka-teki yang dihadirkan.
Coba bayangkan suasana riang gembira saat anak-anak mulai bersemangat memperjuangkan jawaban-jawaban yang tak terduga. Mereka bisa memberikan jawaban yang unik dan tak terduga, sekaligus membawa perspektif baru dan segar dalam permainan, membuatnya jauh lebih menarik dan menghibur. Kekuatan anak-anak ini adalah energi yang menjadi sumber keceriaan dan kesenangan keluarga kami dalam games tebak-tebakan.
Anak kami juga selalu menginspirasi kreativitas dalam menghadirkan teka-teki baru dalam setiap momen lebaran. Mereka kerap menunjukkan cara pandang yang unik dengan imajinasi yang liar, sehingga mampu menghasilkan teka-teki yang segar dan menyenangkan bagi seluruh keluarga. Karena itulah saya selalu mendengarkan dengan seksama setiap kali giliran anak-anak untuk bertanya, dan tak sabar menunggu jawaban apa yang akan mereka kemukakan.
Anggapan bahwa tanpa anak-anak permainan sebaik apa pun tidak akan bisa menghasilkan keceriaan di dalam keluarga. Karena anak-anak adalah sumber keceriaan dan semangat dalam permainan. Mereka membawa energi positif yang menular kepada seluruh anggota keluarga, sehingga suasana permainan terasa lebih hidup dan menyenangkan. Ketika anak-anak tertawa dan bersenang-senang, saya dan istri langsung "auto" bahagia juga.
Kehadiran dua anak kami dalam permainan tebak-tebakan di lingkungan keluarga menjadi daya tarik yang kuat sehingga setiap perjalanan silaturahmi lebaran selalu diisi dengan suasana ceria dan menyenangkan. Mereka membawa warna, kreativitas, dan keceriaan yang membuat games tebak-tebakan di dalam mobil terasa begitu menghibur.
Dengan kepolosan dan imajinasi mereka, keduanya mampu menghidupkan dan membuat situasi dalam mobil menjadi dinamis. Tebak-tebakan tidak pernhak kehilangan daya tariknya meskipun beberapa materinya selalu diulang-ulang setiap lebaran. Â
Kehadiran anak-anak dan keikutsertaan semua anggota keluarga dalam tebak-tebakan telah membuktikan bahwa kebersamaan dan kehangatan tidak selalu harus diukur dari keseriusan atau kompleksitas suatu permainan.
Dengan semangat kebersamaan yang kita rasakan melalui games keluarga ini, kita perlu menyadari bahwa momen-momen kecil seperti ini memiliki dampak besar dalam mempererat hubungan antar anggota keluarga. Permainan tebak-tebakan bukan hanya sekadar hiburan, tetapi juga merupakan wadah untuk membangun komunikasi yang lebih baik, saling menghargai, dan meningkatkan rasa solidaritas di antara kita.
Dalam keseruan permainan ini, kita belajar bahwa cinta dan kebahagiaan adalah kunci untuk menyatukan kembali keluarga, sehingga kita dapat melangkah bersama-sama dengan penuh kebersamaan dan keceriaan dalam perjalanan hidup yang penuh berkah. Selamat Hari Raya Idul Fitri, semoga semangat kebersamaan ini terus mengalir dalam setiap langkah kita ke depan.
Depok, 9 April 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H