Mohon tunggu...
Sultani
Sultani Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis Lepas

Senang menulis kreatif berbasis data

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Kaesang Pangarep: Sang Pendekar Bisnis yang Siap Berkuasa

1 April 2024   04:35 Diperbarui: 1 April 2024   06:07 552
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kaesang Pangarep: Sang Pendekar Bisnis yang Siap Berkuasa

Oleh: Sultani

 

Nama Kaesang Pangarep, putra bungsu Presiden Joko Widodo mulai disebut-sebut akan memasuki arena politik melalui ajang pilkada, seperti yang sudah dilalui oleh ayah, kakak, dan iparnya. Kaesang akan menjadi anak kandung Jokowi kedua yang akan mengikuti suksesnya setelah Gibran Rakabuming, si sulung. Jika tidak ada aral yang melintang, sang pendekar bisnis ini siap untuk berkuasa. 

Baca juga:

Fenomena Gibran sebagai Simbol Kekuatan Jokowi pada Pilpres 2024

Kaesang sudah diprediksi sejak lama untuk masuk ke dunia politik melalui kekuasaan eksekutif di daerah. Langkahnya menuju singgasana kekuasaan tersebut sudah diatur jalurnya, tinggal dijalankan sesuai skenario yang disiapkan. Munculnya nama Kaesang dalam bursa calon kepala daerah beberapa waktu lalu, boleh jadi merupakan sebuah pengantar dari rangkaian skenario yang sudah ditulis.

Info terbaru menyebutkan, nama Ketua Umum DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI) ini sedang digadang-gadang untuk maju sebagai calon Gubernur Jakarta, mengikuti jejak mantan capres 2024 Anies Baswedan dan sejumlah tokoh politik beken lainnya. Namun, ada juga info yang menyebutkan, Kaesang lebih potensial untuk menjadi calon Wali Kota Surakarta menggantikan sang kakak, yang tidak lama lagi akan dilantik sebagai Calon Wakil Presiden Republik Indonesia.

Ilustrasi Ketua DPP Partai Solidaritas Indonesia (Sumber: Antaranews.com)
Ilustrasi Ketua DPP Partai Solidaritas Indonesia (Sumber: Antaranews.com)

Kiprah Publik

Kaesang Pangarep merupakan sosok yang fenomenal dalam politik kontestasi Indonesia sekarang. Namanya cepat sekali mencuat seiring dengan menguatnya kekuasaan politik nasional di tangan bapaknya. Tampilnya Kaesang sebagai Ketua Umum PSI pada akhir 2021 menunjukkan perjalanan karier politik seorang anak muda yang sangat ajaib.

Dalam usia yang relatif masih muda, Kaesang mampu meraih jabatan tertinggi sebuah partai anak muda, tanpa melalui kaderisasi organisasi yang normal. Keterlibatannya dengan partai ini tidak begitu lama, boleh jadi hanya tiga bulan paling lama. Tanpa ada kabar apa pun tentang kiprah politik dari pemilik usaha Sang Pisang ini, tiba-tiba saja namanya sudah didaulat menjadi Ketua Umum PSI menggantikan Giring Nidji.

Ilustrasi Ketua DPP PSI Kaesang dan dua mantan Ketu Umum PSI (Sumber: Liputan6.com)
Ilustrasi Ketua DPP PSI Kaesang dan dua mantan Ketu Umum PSI (Sumber: Liputan6.com)

Sebuah perjalanan karier politik super cepat tanpa proses kaderisasi secara normal tentu mengundang pertanyaan dan polemik tentang motif di balik kesuksesan politik tersebut. Apalagi nama Kaesang sendiri masih terlalu baru di dunia politik. Bayangkan, tanpa pengalaman dan kiprah politik sedikit pun, nama Kaesang bisa melambung setara pemimpin partai besar yang kiprah politiknya dimulai dari bawah.

Pendekar Bisnis

Kaesang sejatinya seorang pengusaha, seperti bapaknya sebelum menjadi Wali Kota Solo tahun 2005. Jejak bisnisnya sudah dimulai dari tahun 2015 ketika dirinya merintis bisnis martabak manis lewat Markobar atau Martabak Kota Barat. Nama kedua putra Jokowi saat itu belum beken, karena belum terkontaminasi oleh kepentingan politik.

Kesuksesan bisnis Markobar ini langsung mengangkat nama mereka ke rana publik. Sosok mereka lalu menjadi rujukan pengusaha yang sukses di usia muda. Pamor dan reputasi mereka pun meningkat seiring dengan meningkatnya popularitas dan prestasi dalam berbisnis.

Ilustrasi Kaesang, Gibran dan Markobar (Sumber: Tempo.co)
Ilustrasi Kaesang, Gibran dan Markobar (Sumber: Tempo.co)

Kaesang lalu memutuskan untuk mengambil jalannya sendiri untuk berbisnis, terlepas dari bayang-bayang sukses sang kakak. Ibarat kata, Kaesang ingin menjadi seorang pendekar untuk menaklukkan kejamnya dunia bisnis dengan senjata dan ilmu yang dimilikinya. Tahun 2017 meluncurlah Sang Pisang bisnis kuliner pisang nugget yang langsung melambungkan nama Kaesang. Pada tahun yang sama Kaesang juga membuka Sang Javas bisnis di lini Clothing line yang mengusung ilustrasi bertema kekinian.

Sang Pisang dan Sang Javas bisa dibilang sebagai usaha yang menjadi pelopor bisnis yang menggerakkan kesuksesan Kaesang membangun kerajaan bisnisnya hingga sekarang. Paling tidak, setelah merintis kedua bisnis tersebut, paling Kaesang berhasil mendirikan model bisnis baru yang berkembang dan bertahan hingga sekarang.

Ilustrasi Kaesang dengan Sang Pisang (Sumber: Kompas.com)
Ilustrasi Kaesang dengan Sang Pisang (Sumber: Kompas.com)

Sebut saja Kerjaholic sebagai platform lowongan pekerjaan untuk para pencari kerja di wilayah Solo, Yogyakarta, dan Semarang. Ada juga Ternakopi yang sangat digemari anak muda. Kaesang juga merambah ke dunia permainan dengan nama Hompimpa Games, yaitu sebuah permainan kartu yang menyerupai permainan monopoli.

Paling tidak, Kaesang memiliki sekitar 13 bisnis yang dibangun sejak 2017 hingga 2019. Selain bisnisnya sendiri, Kaesang juga mengelola bisnis keluarga, antara lain Chili Pari merupakan bisnis katering yang didirikan Gibran pada 2010, Markobar, Mangkokku, dan

Rakabu Furniture, perusahaan mebel milik ayahnya sendiri. 

Selain aktif di dunia bisnis, nama Kaesang juga dikenal sebagai Direktur Utama di Klub Bola Persis Solo dan Komisaris di RANS Entertainment. Keterlibatan Kaesang dalam dunia olahraga dan hiburan ini bisa menambah reputasi dan popularitasnya sebagai calon pemimpin muda masa depan.

Siap Berkuasa

Jabatan sebagai Ketua Umum PSI yang disandang oleh Kaesang Pangarep saat ini adalah kunci yang sudah dipegang Kaesang untuk membuka singgasana kekuasaan yang menantinya. Meskipun partai yang dipimpinnya gagal masuk ke DPR, posisi Kaesang sebagai ketua umum masih cukup strategis untuk menempati posisi penting dalam pemerintahan.

Salah satu jabatan yang paling bergengsi adalah menjadi Gubernur DKI Jakarta yang kursinya sudah ditinggal oleh Anies Baswedan tahun 2022 lalu. Nama Kaesang sudah disebut-sebut sebagai salah satu calon potensial yang akan ikut berpartisipasi sebagai calon gubernur. Jika memang benar jadi, maka Kaesang harus kuat untuk melawan dua mantan Gubernur Jakarta sebelumnya, yaitu Anies Baswedan dan Basuki Tjahja Purnama atau Ahok.

Ilustrasi bursa bakal calon gubernur DKI Jakarta 2024 (Sumber: Kompas.id)
Ilustrasi bursa bakal calon gubernur DKI Jakarta 2024 (Sumber: Kompas.id)

Selain kedua tokoh beken ini, lawan kuat Kaesang kelak adalah mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kami, mantan Wali Kota Tangerang Selatan Airin, dan politisi sekaligus anggota DPR dari Partai Nasdem Sahroni. Tokoh-tokoh ini reputasi politik dan kemampuan memimpin rakyat di daerah mereka sudah teruji dan positif.

Meskipun hanya memimpin partai yang kandas ke Senayan, peluang kemenangan Kaesang masih patut untuk diperhitungkan. Pasalnya, PSI, partainya Kaesang memiliki banyak pendukung di Jakarta. Mereka adalah anak-anak muda yang kritis dan rasional dalam memilih gubernur.

Baca juga:

Kaesang-Erina Masuk Bursa Calon Kepala Daerah: Pertarungan Wacana Dinasti Politik vs Konsolidasi Demokrasi

Peluang Kaesang untuk masuk ke Pilgub DKI 2024 hanya terhalang oleh ketentuan tentang batas usia minimal 30 untuk menjadi calon gubernur berdasarkan Undang-undang Pilkada Tahun 2016. Usia Kaesang pada November 2024 baru 29 tahun, atau nyaris 30 tahun.

Namun, untuk menjadi calon wali kota atau bupati, Kaesang sudah bisa mendaftara karena usianya sudah di atas 25 tahun, batas minimal usia yang boleh mencalonkan diri sebagai wali kota atau bupati.

Apakah Kaesang akan taat konstitusi dan memilih mendaftar sebagai calon wali kota Solo, daripada calon gubernur DKI yang belum memenuhi syarat?

Publik tentu tidak menginginkan jika pengalaman sang kakak yang lolos dari syarat tersebut untuk bisa mendaftar sebagai calon wakil presiden terulang kembali pada Kaesang. Jangan sampai ada judicial review yang menggugat batas usia 30 tahun untuk calon gubernur ditambah dengan pasal dan atau pernah menjadi Ketua Umum Partai.

Mahkamah Konstitusi pernah membuat keputusan yang meloloskan Gibran Rakabuming Raka sebagai calon wakil presiden dengan mengabulkan judicial review terhadap UU Pemilu Tahun 2017 tentang batas usia minimal. Dengan putusan MK yang baru, ketentuan tersebut berubah menjadi capres-cawapres harus berusia minimal 40 tahun atau berpengalaman sebagai kepala daerah baik di tingkat Provinsi maupun Kabupaten/Kota.

Ilustrasi keluarga Presiden Joko Widodo
Ilustrasi keluarga Presiden Joko Widodo

Boleh jadi Kaesang tahu bahwa dirinya tengah dipersiapkan untuk menjadi seorang penguasa baru dari klan Joko Widodo, melanjutkan kesuksesan sang kakak. Dengan posisi sebagai ketum partai, daya tawar politik Kaesang cukup diperhitungkan oleh pemimpin-pemimpin politik. Apalagi kedudukannya tersebut didukung oleh kekuasaan ayahnya sebagai Presiden. Semakin mulus saja jalan bagi Kaesang untuk meraih kekuasaan eksekutif di negara ini

Depok, 1 April 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun