Â
Membangun dukungan sosial dari teman-teman, keluarga, atau komunitas keagamaan juga penting. Mereka dapat memberikan dukungan moral dan praktis dalam menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan ibadah. Bersama-sama, kita dapat saling mengingatkan dan memotivasi untuk tetap berpegang pada nilai-nilai kita.
6. Menjaga Konsistensi
Konsistensi adalah kunci dalam menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan ibadah. Tetaplah konsisten dalam melaksanakan ibadah kita, meskipun terkadang kita mungkin menghadapi tantangan atau kesibukan di tempat kerja. Dengan menjaga konsistensi, kita dapat memperkuat ikatan spiritual kita dan tetap berada di jalur yang benar.
Bagaimana kita mempertahankan keseimbangan yang telah kita raih? Ini memerlukan keberlanjutan aksi. Kita perlu menerapkan disiplin dan konsistensi dalam menjaga keseimbangan diri. Ini bisa berarti, menetapkan batas-batas yang sehat antara waktu kerja dan waktu bersama keluarga, menjaga rutinitas ibadah yang telah kita bangun selama Ramadan, dan tetap fleksibel dalam menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari.
Dengan kesadaran, persiapan, eksekusi, dan keberlanjutan aksi, kita dapat mencapai keseimbangan yang diinginkan dalam kehidupan kita, tidak hanya selama Ramadan, tetapi juga sepanjang tahun. Puasa Ramadan adalah waktu yang tepat untuk merenungkan hal ini dan memulai perjalanan menuju keseimbangan yang lebih baik dalam hidup kita. Dalam Ramadan Bercerita 2024 ini Saya ingin menegaskan bahwa puasa Ramadan hanya latihan diri untuk menciptakan keseimbangan dalam hidup, kerja, dan ibadah yang baru dimulai setelah Ramadan berakhir.
Depok, 23 Maret 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H