Makanan berbuka di musala dan masjid dikreasi dengan menempatkan wadah makan atau box mengikuti garis sajadah. Para jamaah tinggal duduk berhadapan di depan makanan yang sudah diatur. Kalau musala  kecil, barisan orang-orang yang hendak berbuka puasa dibuat hanya satu baris. Kalau ukurannya besar seperti masjid, barisannya dibuat seperti saf pada salat berjamaah. Tempatnya bisa di teras masjid atau di dalam masjid. Jamaahnya beragam, mulai dari takmir masjid, warga sekitar, hingga musafir.Â
Para jamaah duduk secara tertib di tempat yang sudah disiapkan paket takjilnya sambil mengobrol dengan yang lain. Begitu azan Maghrib berkumandang makanan yang diletakkan di atas sajadah satu persatu dibuka oleh jamaah kemudian dicicip sebagai buka puasa.Â
Kreasi Buka Puasa Sekarang
Tiga puluh tahun lebih sudah kenangan buka puasa model anak kos dilalui dan tersimpan sebagai nostalgia yang lucu. Semenjak bekerja dan berkeluarga, kreasi makanan berbuka puasa berubah drastis. Setiap Ramadan tiba, menu untuk berbuka puasa di kantor berbeda dengan menu berbuka di rumah. Kalau di kantor makanan berbuka puasa dipilih sendiri sesuai selera hari itu.Â
Makanan favorit adalah kolak pisang. Dulu, Saya sampai punya warung langganan kolak pisang setiap Ramadan. Porsinya lebih banyak dengan variasi kolaknya lebih beragam. Harganya memang agak mahal, tetapi puas. Satu porsi saja sudah kenyang. Untuk menemani sang kolak, biasanya saya pilih makanan yang berbeda-beda setiap harinya. Tapi pada umumnya yang bercita rasa manis seperti kue basah, roti, dan kurma.Â
Kalau di rumah kreasi makanan berbukanya sepenuhnya berada di tangan istri. Saya cuma kebagian tugas untuk belanja bahan makanan yang ditunjuk. Tapi ada satu pola yang sama dalam kreasi makanan berbuka di kantor dengan di rumah, yaitu kolak pisang dan kurma sebagai menu utama Saya. Untuk makanan pendampingnya biasanya dicomot dari makanan yang sudah diatur istri. Untuk minuman  teh manis saja sudah cukup, ditambah dengan air putih sebagai penutup buka puasa.Â
Depok, 22 Maret 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H