Mohon tunggu...
Sultani
Sultani Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis Lepas

Senang menulis kreatif berbasis data

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Kenangan Quick Count 2014: Ajang untuk Menjadi yang Tercepat dan Terakurat

27 Februari 2024   23:20 Diperbarui: 5 Maret 2024   16:08 478
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Petugas TPS sedang mendaftar pemilih dari luar daerah (Sumber: Dokumentasi pribadi)

Ketika konfirmator sudah memastikan semua pekerjaan interviewer di TPS sudah dikerjakan sesuai dengan standar kerja quick count saat itulah interviewer sudah menyelesaikan tugas mereka dengan sempurna. Kami pun berpamitan dengan KPPS dan petugas TPS lainnya sambil berterima kasih atas kerjasama mereka dengan kami dalam quick count di TPS tersebut. Saya dengan interviewer pun berpisah setelah saya menunaikan semua kewajiban untuk membayar semua jasa kerja mereka selama ini. Cerita tentang kenangan quick count 2014 di Sulawesi Tenggara pun selesai.

Refleksi tentang Kecepatan dan Akurasi

Penyelenggaraan quick count yang dimulai dari penentuan sampel, terus diikuti dengan konsolidasi tim, rekrut SDM, validasi faktual TPS, pembangunan infrastruktur jaringan komunikasi di TPS, hingga pelaksanaan quick count membutuhkan alokasi waktu, SDM, dan biaya yang tidak sedikit. Ratusan SDM organik dari Kompas (Litbang, TI, dan Umum) dikerahkan untuk mendukung proyek ini. Sedangkan di lapangan 2000 interviewer plus informan lokal digerakkan ke titik-titik TPS yang sudah divalidasi. Tenaga interviewer ini belum ditambah dengan korda dan korlapnya masing-masing.

Dengan alokasi SDM yang begitu besar tentu membutuhkan anggaran yang tidak sedikit. Semua anggaran yang digunakan untuk membiayai setiap agenda quick count yang sudah dipersiapkan selama satu tahun itu bersumber dari kas Kompas langsung. Tidak ada dana yang diterima dari luar Kompas.

Validasi TPS dan mobilisasi 2000 tenaga lapangan merupakan strategi utama Litbang Kompas untuk mengumpulkan data dari TPS ke pusat kontrol data secepat mungkin. Sementara itu, proses konfirmasi dan klarifikasi data terhadap interviewer merupakan strategi untuk memastikan bahwa data perolehan suara benar-benar valid. Validitas data di TPS dengan teknik sampling yang tepat adalah kunci untuk mendapatkan hasil quick count yang akurat.

Jadi, cerita tentang pengalaman Saya ketika menjadi koordinator wilayah dalam quick count Pileg dan Pilpres 2014 merupakan bagian dari desain besar Litbang Kompas untuk menjadi salah satu lembaga penyelenggara quick count yang kredibel, independen, dan terpercaya. Kunci untuk mewujudkan jati diri tersebut adalah akurasi. Dan itu terbukti ketika Litbang Kompas bisa mengumumkan hasil hitung cepatnya lebih cepat dengan tingkat akurasi yang tinggi.

Depok, 27 Februari 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun