Â
Saya dan korlap pun langsung menempati dua kursi yang masih kosong di posisi paling ujung. Kami memesan terlebih dahulu dua porsi pisang ijo sebelum kami hanyut dalam pembicaraan tentang pengalaman selama quick count Pileg dan rencana perjalanan esok harinya. Azan Magrib berkumandang mengantarkan Saya dan semua pengunjung yang berada di depan Teluk Kendari untuk mencicipi hidangan pisang ijo yang sudah disediakan di dalam porsi piring yang cukup besar. Potongan pisang ijo yang diberi kuah berupa cairan sirop berwarna merah itu pun langsung berpindah dari piring ke mulut.
Berbuka puasa dengan pisang ijo di Teluk Kendari ini menjadi pengalaman tak terlupakan ketika bertugas di Sulawesi Tenggara. Pisang ijo adalah menu utama yang selalu saya cicipi sebagai makanan untuk berbuka puasa atau ketika sahur. Selama berkeliling di daratan sebelah tenggara Pulau Sulawesi ini, pisang ijolah yang menjadi teman berbuka dan sahur. Hotel, rumah makan, hingga rumah warga yang saya kunjungi selalu menyajikan makanan khas orang Bugis ini. Saya sendiri adalah penggemar makanan dengan cita rasa manis ini, sehingga semuanya terasa nikmat. Apalagi ada anjuran untuk berbuka puasa dengan yang manis terlebih dahulu. Sudah pasti pisang ijo adalah pilihan saya.
Â
Pisang ijo bagi masyarakat Sulawesi Tenggara adalah penganan wajib selama bulan Ramadhan. Ini kelihatannya berlaku untuk semua daerah di sana. Dari Bombana di ujung selatan Sulawesi Tenggara hingga Lasusua di Kolaka Utara, tidak ada satu pun momen berbuka puasa yang saya lewati tanpa pisang ijo. Bahkan untuk sahur pun pihak hotel hanya menyediakan pisang ijo sebagai menunya.
Ketika Saya menginap di penginapan Berlian di Kota Lasusua, selama 2 hari Saya disuguhi pisang ijo secara terus-menerus sebagai menu buka puasa dan sahur. Pihak penginapan mengatakan, mereka selalu menyediakan pisang ijo untuk tamu, kecuali kalau tamu meminta menu yang lain. Selama tamu tidak keberatan mereka menganggap sajian pisang ijo tersebut disukai. Kebetulan saya sendiri tidak keberatan karena memang suka dengan pisang ijo.
Â
Tanggal 9 Juli 2014 merupakan hari Pemilihan Presiden. Saya hari itu berada di Lasusua untuk memantau salah satu TPS yang dijaga oleh informan lokal yang saya rekrut 2 hari sebelum Pilpres. Saya sudah memutuskan untuk memilih di Lasusua sejak lama, karena itu dalam surat keterangan pindah memilih, saya merujuk pada TPS yang ada di kota ini sebagai tempat saya memilih dalam pilpres.
Â