Mohon tunggu...
Sultani
Sultani Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis Lepas

Senang menulis kreatif berbasis data

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Kenangan Quick Count 2014: Ajang untuk Menjadi yang Tercepat dan Terakurat

27 Februari 2024   23:20 Diperbarui: 5 Maret 2024   16:08 470
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

TPS sebagai unit sampel dalam quick count harus faktual untuk menjamin akurasi data quick count (Sumber: Dokumentasi pribadi)
TPS sebagai unit sampel dalam quick count harus faktual untuk menjamin akurasi data quick count (Sumber: Dokumentasi pribadi)

 

Untuk itulah Litbang Kompas merancang organisasi dan mekanisme kerja quick count serinci mungkin untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya kesalahan dalam menentukan titik sampel di lapangan. Struktur organisasi quick count dengan tugas dan tanggung jawab yang berjenjang memungkinkan efisiensi dalam verifikasi dan validasi faktual TPS yang dilakukan oleh interviewer, korlap, korda, dan korwil. Mekanisme kerja yang bersifat hierarki ini juga memungkinkan pemilihan TPS yang realistis, terjangkau, aman, dan memiliki akses komunikasi namun tetap memenuhi prinsip acak dan proporsional.

Untuk diketahui, quick count Litbang Kompas 2014 dilakukan untuk menghitung hasil Pemilu anggota legislatif (Pileg) yang dilaksanakan pada 9 April 2014 dan Pemilihan Presiden pada 9 Juli 2014. Jadi, cerita tentang persiapan penyelenggaraan quick count ini adalah konsolidasi untuk mempersiapkan SDM dan infrastruktur hitung cepat yang akan digunakan pada Pileg dan Pilpres tersebut.

Korda dan korlap adalah bagian dari infrastruktur quick count Litbang Kompas yang mendukung pengumpulan data yang akurat (Sumber: Dokumentasi pribadi)
Korda dan korlap adalah bagian dari infrastruktur quick count Litbang Kompas yang mendukung pengumpulan data yang akurat (Sumber: Dokumentasi pribadi)

Cepat dan Akurat

 

Hari pelaksanaan pemilu menjadi momentum paling mendebarkan bagi penyelenggara quick count, termasuk Litbang Kompas. Pesan berantai untuk saling menguatkan semua anggota tim dari PO hingga interviewer tersebar melalui SMS dan BBM (Blackberry Messanger) yang isinya kurang lebih mengingatkan untuk jaga kesehatan, pastikan logsitik aman, perlengkapan tulis menulis dan dokumen pendukung, baterai hp full charged, dan berada di TPS tepat waktu. Dan ditutup dengan pesan agar tetap jaga kekompakan dalam tim masing-masing, dan saling dukung satu sama lain.

Ketika quick count Pileg pada 9 April  2014 posisi saya ada di Kota Baubau. Pagi-pagi saya sudah memantau persiapan korlap, interviewer, dan informan lokal. Satu per satu mereka dari Kolaka Utara hingga Wanci saya hubungi sekadar untuk memastikan bahwa mereka melakukan semua tugas dan prosedur kerja yang sudah dijelaskan. Saya juga mengingatkan mereka untuk memastikan handphone dalam keadaan prima dan baterainya full charged. Saya juga meminta mereka untuk segera menghubungi jika terjadi kendala di TPS.

Agenda hari itu adalah mengamati proses pemilihan dan memantau kerja salah satu interviewer yang bertugas di TPS di Desa Gu yang berada di Pulau Muna. Sekitar Jam 8 pagi Saya bergerak ke pelabuhan penyeberangan dan langsung memarkir mobil ke dalam dek feri yang membawa kami menyeberang dari Baubau menuju Muna. Perjalanan kurang lebih 30 menit. Setelah mulut feri bersandar di dermaga satu per satu mobil keluar dari dalam perut kapal tersebut. Saya bergerak pelan-pelan keluar dari kapal dan meninggalkan dermaga.

Hari masih segar ketika mobil saya melintasi satu-satunya jalan raya yang membelah Pulau Muna. Sepanjang jalan tidak ada bangunan atau permukiman yang saya jumpai. Pulaunya gersang sehingga udaranya terasa panas meski matahari belum tinggi benar. Ada dua atau tiga perkampungan yang saya lewati sebelum masuk ke Desa Gu. Posisi TPS yang saya tuju tidak terlalu sulit karena letaknya persis di pinggir jalan poros Pulau Muna.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun