Mohon tunggu...
Sultani
Sultani Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis Lepas

Senang menulis kreatif berbasis data

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Mengapa PDIP Tetap Unggul Meskipun Ganjar Kalah Dalam Quick Count?

16 Februari 2024   15:19 Diperbarui: 5 Maret 2024   16:24 227
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Simbol perjuangan wong cilik masih tetap melekat pada dirinya meskipun dalam peran dan tanggung jawab politik yang lebih luas. Megawati tetap dianggap oleh sebagian besar pemilih sebagai tokoh yang memiliki koneksi emosional dengan rakyat kecil, meskipun perannya dalam politik nasional telah berkembang lebih jauh dari itu.

Meskipun hubungan antara jargon wong cilik, Megawati Soekarnoputri, dan kemenangan PDIP dalam pemilu  tidak selalu terlihat jelas secara langsung, namun terdapat hubungan yang dalam dan kompleks di antara ketiganya. 

Wong cilik yang menjadi identitas PDIP sebagian besar diperkuat oleh citra dan narasi politik yang dibangun sejak Megawati pertama kali terjun ke dalam dunia politik. 

Megawati, secara inheren terkait dengan nilai-nilai Marhaenisme yang mengedepankan kepentingan rakyat kecil. Meskipun tidak secara langsung terlibat dalam kampanye sehari-hari atau tindakan politik, kehadiran Megawati sebagai simbol partai memberikan legitimasi dan dukungan moral bagi jargon wong cilik. 

Kemenangan PDIP dalam pemilihan umum juga secara tidak langsung tercermin dari narasi yang dibangun di sekitar Megawati sebagai pemimpin partai. Keberhasilan partai dalam mempertahankan dan memenangkan kursi-kursi di parlemen serta posisi strategis di tingkat pemerintahan dapat dipandang sebagai hasil dari citra dan identitas partai yang terkait erat dengan konsep wong cilik.  

Identitas partai yang yang diterjemahkan dalam kebijakan dan retorika politik partai, memainkan peran kunci dalam memenangkan hati dan suara pemilih. Pemilih yang merasa terhubung dengan nilai-nilai tersebut cenderung memberikan dukungan kepada PDIP. Dan inilah kunci yang membuat PDIP tidak tumbang dalam Pemilu 2024 meski digoyang secara frontal oleh kekuasaan eksekutif.

Depok, 16/2/2024

Referensi

Kaligis, Retor AW. 2014.  Marhaen dan Wong Cilik: Membedah Wacana dan Praktik Nasionalisme bagi Rakyat Kecil dari PNI sampai PDI Perjuangan. Marjin Kiri: Serpong, Tangerang Selatan 

 Kuntowijoyo. 2004. Raja, Priyayi, dan Kawula: Surakarta, 1900-1915. Ombak: Yogyakarta.

CNBCIndonesia.com, Quick Count 06:10: PDI-P Berpeluang Menang 3 Kali Pemilu Beruntun, 15/2/2024

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun