Kebutuhan untuk mendapatkan validasi dan pengakuan positif dari orang lain secara virtual melalui media sosial dapat mendekatkan Generasi Z kepada gejala FOMO. Dengan kata lain, FOMO sebagai pemicu kecemasan sangat rentan terjadi pada Generasi Z yang kegiatan sehari-harinya sudah menyatu dengan media sosial.
FOMO mendorong Gen Z untuk terus menggunakan gawai sebagai cara untuk tetap terlibat dan terhubung dengan berbagai kejadian dan interaksi sosial. Gen Z selalu merasa bahwa melalui gawai mereka dapat lebih terhubung dengan teman-teman sebaya, mendapatkan dukungan, atau berpartisipasi dalam kegiatan yang sedang tren. Hal ini dapat menghasilkan keinginan untuk selalu mengaktifkan gawai, bahkan hingga tingkat yang berlebihan atau maniak.
Istilah maniak gawai tidak bermaksud untuk menggeneralisir semua Gen Z yang mengalami FOMO. Maniak gawai di sini mengacu pada kondisi ketika perasaan FOMO menjadi dominan dan mengarah pada penggunaan gawai yang tidak sehat atau berlebihan. Ada beberapa tanda "maniak gawai" yang bisa dikenali dari perilakunya.
#1 Sangat bergantung kepada gawai
Perilaku ini merupakan indikasi paling riil yang bisa dilihat secara langsung. Ketergantungan mereka terhadap gawai melebihi kebutuhan apapun. Orang-orang yang maniak gawai akan meras sulit untuk melepaskan diri perangkat mereka, bahkan dalam situasi-situasi di mana penggunaan perangkat seharusnya tidak pantas atau mengganggu. Pasalnya, begitu lepas dengan gawai, mereka merasa terputus dengan dunianya sehingga akan kehilangan informasi atau peristiwa yang harus mereka tahu.
#2 Memakai gawai berlebihan pada malam hari
Perilaku ini menjadi ciri dari Gen Z yang merasa bebas menggunakan gawai pada malam hari. Malam adalah waktu yang paling bebas untuk bermain gawai. Saking asyiknya dengan gawai, mereka sering merasa tidak pernah lelah untuk bermain gawai dan bisa tidak tidur seharian. Mereka tidak peduli bahwa penggunaan gawai yang berlebihan bisa mengganggu pola tidur dan keseimbangan hidup sehari-hari. Mereka juga tidak menyadari bahwa memakai gawai berlebihan pada malam hari akan mengganggu aktivitas belajar di siang hari.
#3 Sulit fokus pada aktivitas lain
Kesulitan fokus ini terutama pada aktivitas non-digital seperti membaca, berkumpul, olahraga, bahkan tidur. Karena sulit fokus biasanya para maniak gawai juga kurang berminat pada kegiatan di luar jaringan digital tersebut. Daripada beraktivitas bersama keluarga atau teman di dunia nyata mereka lebih lebih memilih gawai dan beraktivitas sendirian.
#4 Gejala fisik dan kesehatan yang terganggu