Mohon tunggu...
Sultani
Sultani Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis Lepas

Senang menulis kreatif berbasis data

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

6 Prinsip untuk Menyelaraskan Kesadaran Ekologis dengan Gaya Hidup Modern

25 Desember 2023   13:58 Diperbarui: 25 Desember 2023   14:00 225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

6 Prinsip Untuk  Menyelaraskan Kesadaran Ekologis dengan Gaya Hidup  Modern

Oleh: Sultani

            Berita tentang cuaca ekstrem atau krisis iklim yang semakin mencekam kehidupan di bumi harus segera direspons dengan tindakan rasional untuk mengurangi dampak kerusakan dari perubahan iklim yang tidak menentu tersebut. Pemanasan global (global warming) atau perubahan iklim yang diikuti dengan bencana hidrometeorologi yang kerap melanda dunia belakangan ini merupakan contoh gangguan yang ditimbulkan oleh alam karena peningkatan suhu bumi yang tidak normal. Bencana hidrometeorologi seperti banjir, angin puting beliung, gelombang panas, dan kekeringan merupakan menjadi indikasi gangguan alam yang semakin intens mengancam stabilitas hidup manusia.

             Sebetulnya pemanasan global merupakan fenomena alam normal karena sudah sering terjadi di masa lalu. Bedanya, sekarang ini pemanasan global jauh lebih cepat siklusnya dan tidak dipicu oleh sebab-sebab alamiah. Penyebab non-alamiah dari fenomena pemanasan global sekarang adalah perilaku eksploitatif manusia terhadap alam yang terjadi secara masif di atas permukaan bumi. Salah satu dampak riil dari perilaku tersebut adalah peningkatan suhu di bumi. Peningkatan suhu ini berdampak pada stabilitas iklim, yaitu perubahan iklim secara ekstrem yang memicu terjadinya krisis iklim.

            Pemerintah perlu merancang sebuah model kesadaran agar manusia bisa membatasi diri dalam mengeksplorasi alam dan lingkungan. Itulah kesadaran ekologis. Kesadaran ekologis merupakan sebuah prinsip untuk mengakui seluruh entitas yang ada di alam semesta, baik yang hidup seperti manusia, hewan, dan tumbuhan maupun yang nonhayati seperti lingkungan. Kesadaran ekologis mencerminkan moralitas atau perilaku manusia terhadap lingkungan hidup. Bisa juga dibilang semacam etika lingkungan.

            Kesadaran ekologis setiap orang sudah pasti berbeda-beda. Ada yang memandang bahwa manusia sebagai individu di muka bumi dapat melakukan segala yang diinginkan, tanpa memedulikan yang ada di sekitarnya termasuk lingkungan. Ada juga individu yang berpandangan bahwa manusia dan lingkungan hidup sebagai satu kesatuan yang tak terpisahkan.  

Pada dasarnya, kesadaran ekologis tidak sekadar menanamkan pengetahuan kognitif tentang pentingnya lingkungan hidup bagi manusia, akan tetapi mengubah paradigma manusia dalam memandang dan memperlakukan lingkungannya. Dari kesadaran ekologis ini lahir komitmen dan tanggung jawab manusia untuk melestarikan dan merawat lingkungan hidup demi kelangsungan hidup bersama.

Sumber: Tempo.co
Sumber: Tempo.co
Perubahan paradigma ini tercermin dalam gaya hidup yang mengekspresikan sikap respek manusia terhadap alam dan lingkungan hidup. Gaya hidup yang bersandar pada kesadaran ekologis ini merefleksikan peran setiap orang untuk menjaga kelestarian lingkungan dan mencegah keinginan untuk merusak alam untuk kepentingan apa pun.

Gaya hidup ini sudah pasti akan mendukung kelangsungan hidup manusia dan stabilitas alam. Gaya hidup yang berorientasi pada alam ini tidak menyalahi kaidah hidup manusia modern karena sampai kapan pun manusia akan selalu bergantung kepada alam untuk memastikan kelangsungan hidupnya. Manusia modern sekalipun tidak akan bisa hidup jika alam sekitarnya rusak atau binasa.

Gaya hidup modern bisa diselaraskan dengan kesadaran ekologis melalui 6 prinsip berikut ini:

#Sumber Daya Alam Bisa Menjadi Sumber Hidup yang Berkelanjutan

Pandangan ini mengajarkan bahwa manusia memiliki keterampilan untuk memberdayakan alam bagi kehidupannya dan kelangsungan hidup semua ekosistem yang ada di sekitarnya. Manusia wajib untuk memelihara dan merawat alam agar tidak mengganggu sifat dan tatanan aslinya atau sifat-sifat alamiahnya.

#Alam Harus Dikelola Dengan Bijak

Pandangan ini berangkat dari keyakinan bahwa manusia dengan alam adalah satu kesatuan sehingga relasi yang terjalin di antara keduanya berjalan di atas prinsip kemitraan, ketimbang relasi yang bersifat subyek-obyek. Prinsip kemitraan ini mencerminkan kesetaraan manusia dengan alamnya. Karena itu keseimbangan alam harus tetap terjaga dalam rangka membangun harmoni dan menjaga kelestarian alam. Untuk itu, alam harus dikelola dengan bijak agar keseimbangannya tetap terjaga.

#Keberadaan Ekosistem Berfungsi sebagai Daya Dukung Kehidupan Manusia

Mengelola alam dengan bijak pasti akan menghasilkan ekosistem yang sehat. Ekosistem yang sehat bisa dilihat dari kesatuan hubungan timbal balik yang utuh dan saling memengaruhi semua elemen lingkungan hidup. Ekosistem sendiri merupakan tatanan satu kesatuan yang utuh dan menyeluruh antara segenap unsur lingkungan hidup yang terdiri dari unsur biotik dan abiotik. Unsur-unsur tersebut tersusun menjadi satu kesatuan yang tidak dapat berdiri sendiri, harus saling berinteraksi dan saling mempengaruhi.

Sumber: Antara Foto
Sumber: Antara Foto

#Manusia sebagai Perawat yang Menjaga Kelestarian di Muka Bumi

Pandangan ini mengajarkan tentang sikap manusia sebagai pemimpin yang dibentuk dari kesadaran mengabdikan diri. Pengabdian diri adalah cara manusia mengabdikan diri kepada tujuan yang dianggap mulia dengan ketulusan hati atau ikhlas.  Karena itulah seorang pemimpin memiliki kemuliaan karena mengabdi sebagai pengelola atau perawat alam semesta.

#Alam sebagai Sumber Kehidupan dan Penghidupan

Alam adalah induk dari semua kehidupan yang ada di bumi, termasuk manusia. Semua makhluk hidup dari alam dan bertahan hidup bersama alam, sehingga kelanjutan hidupnya pun bergantung pada alam. Karena itulah alam harus dirawat dan dijaga kelestariannya supaya fungsinya sebagai penopang hidup bisa berjalan terus-menerus. Sebagai sumber kehidupan dan penghidupan, alam akan menjaga tatanan ekosistemnya, sehingga rantai makanan yang menjadi energi utama kehidupan selalu tersedia setiap saat. Alam bisa bekerja sendiri dalam memproduksi makanan untuk menghidupi semua organisme yang ada di bumi.

#Kerusakan Alam oleh Manusia Berdampak pada Kehidupan Manusia juga

Semua kerusakan alam yang terjadi di bumi selama ini sudah pasti berpusat pada manusia karena manusia merupakan penguasa sekaligus pemain utama dalam kehidupan di alam ini. Ini dikarenakan manusia memiliki keistimewaan yaitu akal budi dan ilmu pengetahuan. Dengan akal dan ilmunya manusia diberi amanah untuk mengelola kehidupan di alam dengan baik, bisa mengontrol keseimbangannya, dan bisa merevitalisasi fungsi-fungsinya demi kemakmuran hidup di bumi. Akan tetapi, tidak sedikit manusia yang memanfaatkan akal dan ilmunya untuk memanfaatkan potensi alam sebagai obyek eksploitasi untuk mengeruk kekayaan. Perilaku eksploitatif merusak alam ini membuat alam berubah menjadi musuh yang acap kali mendatangkan bencana buat manusia.

Sumber: Antaranews.com
Sumber: Antaranews.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun