Padahal, dua-duanya memiliki pengalaman kerja dan kompetensi yang relatif sama. Sehingga penting untuk diingat bahwa selama wawancara Anda harus menunjukkan sikap bersahabat dan mudah dekat dengan orang lain. Inilah vibe yang bisa membuat perekrut akan sulit untuk menolak Anda bergabung ke dalam perusahaan.
3. Eksplorasi core value perusahaan yang dilamar
 Ini tentu membutuhkan usaha yang super keras karena harus menghabiskan waktu dan tenaga, mungkin juga biaya untuk mengeksplorasi profil perusahaan hingga core value-nya. Tentu ini menjadi langkah persiapan yang over atau luar biasa pengerjaannya (over prepared).Â
Di zaman persaingan kerja yang semakin sengit sekarang, orang harus berinisiatif untuk mengerjakan sesuatu yang lebih keras sehingga bisa memberikan jawaban yang mengesankan ketika wawancara.
Sekarang ini mengejar informasi tentang perusahaan yang sedang dilamar tidak lagi sekadar mengetahui profilnya. Berpikirlah bahwa yang melakukan demikian adalah orang lain, bukan Anda.Â
Anda harus bisa memahami tantangan-tantangan yang sedang dihadapi perusahaan sekarang, dan mengajukan pendapat yang solutif.
Misalnya, Anda menghabiskan waktu berjam-jam untuk belajar dan memahami core value perusahaan. Setelah itu Anda  informasi tentang pengalaman-pengalaman masa lalu perusahaan dalam mengatasi semua tantangannya.Â
Pengalaman tersebut lalu direfleksikan pada core value-nya. Hasilnya tentu akan membuat perusahaan akan menempatkan nama Anda sebagai kandidat terkuat untuk mengisi posisi yang ditawarkan.
4. Presentasikan kompetensi AndaÂ
Mempresentasikan kompetensi tidak sekadar menunjukkan rasa percaya diri kepada perekrut. Kompetensi ini menyangkut kemampuan yang diakumulasi dari pengalaman kerja Anda sebelumnya, latar pendidikan, organisasi, bahkan hingga kepada pengalaman hidup pribadi. Artinya, ketika mempresentasikan kompetensi, Anda harus menghadirkan kemampuan terbaik, menunjukkan secara totalitas tentang diri Anda sebagai sosok yang berkompeten dengan jabatan yang dilamar.