Mohon tunggu...
Sultan Hasbi
Sultan Hasbi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Poilitik USU

Sultan Hasbi Ar-razak seorang Mahasiswa Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Poilitik Universitas Sumatera Utara

Selanjutnya

Tutup

Film

Scene LGBTQ+ pada Industri Perfilman

8 Januari 2023   23:56 Diperbarui: 9 Januari 2023   00:11 214
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Industri perfilman dunia sedang berkembang dengan pesat saat ini seiring dengan berkembangnya kehidupan sosial kita saat ini.

Film-film yang disajikan pun banyak yang menarik perhatian penonton dengan genre genre yang beragam seperti action,comedy,sci-fi, ataupun romansa. seiring berkembangnya dunia pun dimana kaum LGBTQ+ mulai diterima di masyarakat luar banyak film yang memasukkan adegan adegan yang berbau LGBTQ+.

Namun di Indonesia sendiri belum banyak yang menerima kaum LGBTQ+ di masyarakat maupun dijadikan konten ataupun karya, karena itupun ada beberapa film yang ditayangkan pada layar lebar ditarik dari layar lebar dikarenakan respon yang kurang baik dari penikmat film di Indonesia. Namun yang jadi perhatian saya disini adalah banyak film film yang terasa memaksa memasukkan konten LGBTQ+ pada film nya, padahal jika tidak ada agenda tersebut juga tidak akan memengaruhi alur cerita film tersebut. 

Tentu kalian tau film yang di produksi oleh Kevin feige yaitu Doctor Strange : In The Multiverse Of Madness dimana di film tersebut terdapat salah satu main character American Chavezz ,dimana di film tersebut diceritakan bahwa american chavez yang terlahir di Utopian Parallel tiba tiba dunia nya terancam ditelan oleh black hole.

Namun sebelum dunia nya tertelan oleh blackhole ia tanpa sengaja membuka portal ke universe lain, sebelum ia terlempar ke universe lain scene memperlihatkan bahwa american chavez memiliki dua orang ibu yang menggambarkan bahwa orang tua nya merupakan LGBTQ+.

Nah pendapat saya pribadi bahkan jika scene tersebut tidak diperlihatkan itu tidak akan mempengaruhi alur cerita apabila American Chavez memiliki seorang ibu dan seorang ayah atau dua orang ibu. Dikarenakan scene tersebut beberapa bioskop menghapus scene tersebut agar mengeliminasi kritikan dari kaum yang tidak menyukai adanya LGBTQ+.

Ketika saya menonton film tersebut muncul pertanyaan di kepala saya kenapa film-film sekarang terkesan seperti memaksa adanya adegan LGBTQ+ pada filmnya karena tidak hanya film Doctor Strange ini yang terkesan memaksa memasukkan scene berbau LGBTQ+ ada beberapa film yang saya amati melakukan hal yang sama. saya juga tidak menolak film fim memasukkan unsur LGBTQ+ pada filmnya seperti series SCANDAL yang diproduksi oleh Sky Films ketika mengetahui kalau selingkuhan tokoh utama nya adalah seorang perempuan memberi kesan plot twist yang sangat bagus untuk menarik perhatian penonton.

Mungkin kesan memaksa dari film Doctor Strange ini untuk menggaet kaum LGBT+ dan berbaur dengan kehidupan sosial yang ada di kehidupan nyata seperti bagaimana yang kita jalani sekarang, karena pada umumnya banyak penonton yang suka menonton film yang mirip atau mendekati kehidupan nyata.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun