Mohon tunggu...
Sultan Haidar Shamlan
Sultan Haidar Shamlan Mohon Tunggu... -

Mahasiswa (25) kelahiran Indonesia yang saat ini berdomisili di Jerman. Selain aktif di berbagai organisasi muslim dan kemahasiswaan di Jerman juga merupakan aktivis kemanusiaan bersama MER-C Jerman. Dunia menulis dan Jurnalistik telah menjadi bagian kehidupannya semenjak kecil. Timur tengah, politik, pendidikan, islam, kemanusiaan dan lingkungan adalah tema-tema besar yang terus menginspirasi dunia menulisnya.

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Manipulasi Air Mata di Layar Kaca (Jerman Vs. Italia)

30 Juni 2012   18:57 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:23 914
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selain mengejutkan, dua gol berturut-turut Mario Balotelli di paruh pertama memang menyakitkan. Dua gol ini berhasil membuat kesebelasan panser kehilangan orientasi di babak kedua. Dua gol ini, juga berhasil mengubur mimipi Jerman membawa pulang Piala Sepak Bola Eropa 2012. Kesakitan Fans Jerman di paruh pertama ini semakin didramatisir UEFA di layar kaca: Setelah gol kedua Balotelli di menit ke-36, seorang wanita paruh baya, pendukung kesebelasan Jerman, meneteskan air mata. Air matanya meleleh tepat di atas lambang bendera Jerman, yang digambar di pipinya. Untuk lebih meyakinkan, dengan adegan yang diperlambat, kamera UEFA "sengaja" memutar dua kali gambar ini. [caption id="attachment_185674" align="alignright" width="304" caption="Manipulasi Air Mata (screenshot ARD)"][/caption] Gambar ini disiarkan UEFA ke seluruh dunia. Di layar kaca Jerman, komentator ARD, Béla Rethy, yang hanya bertugas menerjemahkan gambar dari kamera UEFA ke dalam kata-kata, bertutur: "Unsere Tränen sind schon da," (Aliran air mata kita sudah jelas di sana). Tanpa bisa tahu makna di balik air mata wanita itu. Dua hari setelah kekalahan pahit kesebelasan Jerman, terungkap: gambar itu adalah gambar yang dimanipulasi. Pada Sabtu (30/6), harian Jerman "Süddeutsche Zeitung" melaporkan, bahwa gambar tangisan wanita itu sudah direkam sebelum pertandingan Jerman melawan Italia dimulai. "Air mata itu bukan air mata kesedihan, tetapi air mata bangga yang jatuh saat saya menyaksikan kesebelasan Jerman menyanyikan hymne kebangsaan tepat sebelum pertandingan dimulai. Saya terharu." Tutur wanita dari Düsseldorf yang kini banyak dibicarakan itu, dalam wawancaranya kepada "Süddeutsche Zeitung". ARD Menuntut UEFA Ini bukan pertama kalinya UEFA memanipulasi gambar dalam siaran langsung sepak bola Eropa 2012. Saat kesebelasan Jerman bertempur melawan Belanda di putaran pertama pada Kamis (14/6), pemirsa sepak bola dunia disuguhi gambar pelatih Jerman Joachim Löw di menit 22 bercanda dan merebut bola dari tangan seorang anak laki-laki, tepat ketika pertandingan genting berlangsung. Seolah-olah Löw tidak serius memantau permainan anak-anak buahnya di lapangan hijau. Sampai sehari setelahnya terungkap, adegan ini terjadi sebelum pertandingan. Atas kejadian-kejadian ini, stasiun televisi Jerman ARD mengajukan tuntutan kepada UEFA. Pihak UEFA, sejauh ini, mengakui proses pengeditan gambar pada siaran langsung itu, tetapi menolak tuduhan manipulasi yang disampaikan ARD. "UEFA tidak memiliki niat sedikit pun untuk memanipulasi gambar dalam siaran langsung," katanya dalam pernyataan tertulis di situs resminya, Sabtu (30/6). Bagi UEFA gambar tangisan wanita yang direkam saat dinyanyikan lagu kebangsaan Jerman itu hanya digunakan untuk menunjukkan emosi fans kesebelasan Jerman pada pertandingan itu. Bagi ARD, adalah tidak etis, gambar itu ditayangkan, tepat setelah gawang kesebelasan Jerman dibobol dua kali. "kami kecewa dan tidak terima kesewenang-wenangan ini. Pemirsa dunia harus mendapatkan gambar nyata di waktu yang semestinya. Kontrak kami dengan UEFA adalah kontrak pertandingan siaran langsung." Kata Axel Balkausky, ketua Redaktur Olahraga Stasiun TV ARD. (/shs/berbagi sumber)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun