Dakwah yang dilakukan Nabi Nuh merupakan salah satu cerita yang paling terkenal dalam Al-Quran, dengan banyak pelajaran yang bisa ditarik untuk zaman sekarang. Mari kita tinjau tantangan utama yang dihadapi Nabi Nuh dalam berdakwah, berdasarkan ayat-ayat 1-10 dari Surah Nuh.
Penolakan dan Penghinaan
Nabi Nuh menghadapi tantangan besar dalam bentuk penolakan dan penghinaan dari masyarakatnya. Mereka memandangnya seolah-olah hanya seorang manusia biasa dan tidak layak memberi peringatan ilahi. Begitu pula dengan banyak orang di zaman sekarang yang cenderung skeptis terhadap ajaran agama dan dakwah.
Keyakinan pada Tradisi dan Budaya
Masyarakat Nuh sangat terikat pada tradisi nenek moyang mereka, yang membuat mereka sulit menerima ajaran baru yang dibawa oleh Nabi Nuh. Hal ini paralel dengan tantangan yang dihadapi dalam masyarakat modern yang sangat terpaku pada budaya sekuler atau individualisme yang kadang-kadang bertentangan dengan nilai-nilai agama.
Kesulitan Menerima Kebenaran yang Baru
Salah satu tantangan utama yang dihadapi Nabi Nuh adalah kesulitan masyarakatnya untuk menerima kebenaran yang baru dan perubahan dalam cara hidup mereka. Begitu pula dengan banyak orang di zaman sekarang yang menolak ajaran agama karena mengganggu gaya hidup atau kebiasaan mereka.
Relevansi dengan Zaman Sekarang
Di zaman modern ini, tantangan-tantangan yang dihadapi oleh Nabi Nuh dalam berdakwah masih relevan dan dapat dihubungkan dengan konteks saat ini:
Perlawanan terhadap Ajaran Agama : Banyak orang lebih cenderung memilih untuk mengabaikan atau menolak ajaran agama karena alasan-alasan seperti ilmu pengetahuan, rasionalitas, atau kesenangan duniawi.
Â
Individualisme yang Tinggi : Masyarakat modern cenderung lebih fokus pada kebebasan individu dan hak asasi pribadi, kadang-kadang pada tingkat yang mengesampingkan nilai-nilai moral atau agama.
Kesulitan dalam Menerima Kritik atau Perubahan : Seperti pada zaman Nabi Nuh, banyak orang dewasa ini sulit menerima kritik terhadap gaya hidup mereka atau menerima perubahan yang diperlukan untuk hidup sesuai dengan nilai-nilai agama.