Meskipun kecerdasan buatan akan terus berkembang, hal ini tidak berarti sepenuhnya menggantikan peran manusia dalam pekerjaan. Banyak pekerjaan yang hanya dapat dilakukan oleh manusia, terutama yang melibatkan aspek kecerdasan emosional, kreativitas, dan interaksi sosial.
Dalam menghadapi perubahan ini, penting untuk terus belajar dan beradaptasi dengan perkembangan teknologi. Meskipun ada ketidakpastian, kesadaran akan potensi dan risiko kecerdasan buatan dapat membantu manusia dalam mengambil langkah-langkah yang bijak untuk memastikan keberlanjutan dan keseimbangan dalam hubungan antara manusia dan teknologi.
Sultan Dhia El-Fajar , mahasiswa semester 5 Program Studi Jurnalistik, Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H