Mohon tunggu...
SULTAN ALIFUDDIN ARRASYID
SULTAN ALIFUDDIN ARRASYID Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiwa Universitas Komputer Indonesia

life must go on

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Istikharah Menjadi Petunjuk Cinta Seorang Wanita Sabar

10 Januari 2024   00:39 Diperbarui: 10 Januari 2024   00:55 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Putri sudah lama ingin dinikahi, tapi pacarnya belum juga mau. lelaki itu masih ingin mapan dulu dia pun belum juga tamat kuliah, maklum Sang pangeran cinta sibuk dengan organisasi. putri mencoba bersabar. musibah datang pada Putri kakak perempuanya jatuh sakit di kota Bandung. Tamat kuliah putri langsung pindah ke Bandung untuk merawat kakanya.

pacar Putri marah dan menyuruh pulang ke Lombok, Putri pun menolak karena nyawa kaka perempuannya lebih penting. Pacar putri langsung mengancam akan memutuskan hubungan. Putri teguh dan yakin, akhirnya kata putus itu tiba seiring dengan air mata Putri yang mengalir dan hati putri hancur lebur.

Setelah kakanya sembuh, Putri ditawari buka usaha toko kecantikan gadis itu memang Cekatan dan pintar dalam berbisnis. Ternyata cobaan kepada putri tak kunjung selesai, usahanya bangkrut di karnakan kakanya berhutang ke sana kemari mengakibatkan usaha toko kecantikanya itu bangkrut.

Air mata Putri kembali mengalir dua kali hatinya remuk disebabkan kegagalan. Tak lama Putri kembali memberi kabar dan memerintahkan Putri pulang ke Lombok. Pria ini ingin kembalifgg dalam pelukan Putri lagi tapi putri yang lagi disakiti dan menolak semua ajakan mantannya tersbut.

Untuk melepas sedih dan lara Putri melamar kerja dan diterima di sebuah perusahaan terkemuka di sana. Dia bertemu dengan seorang pria yang langsung mengajak ta'aruf, awalnya Putri bingung dengan istilah ta'aruf tetapi setelah dipelajari dia pun tertarik. Putri Istikharah dan hasil ta'arufnya positif. Pernikahan terwujud tanpa halangan.

Setelah menikah Putri menjadi amat bersyukur. Dulu, air matanya Tumpah untuk pacar yang Posesif dan suka melarang ini itu. Setelah bersabar dan bertaubat Putri yang memutuskan berhenti pacaran dan memilih taaruf. Beruntungnya putri taaruf dengan laki-laki yang menghormati hak hak kemanusiaan nya, dia seorang laki-laki yang dewasa

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun