Sejarah Palestina
Palestina adalah sebuah wilayah yang kaya akan sejarah dan signifikansi budaya. Dari zaman kuno hingga modern, wilayah ini telah menjadi pusat konflik, pengaruh politik, dan peradaban yang maju. Berikut adalah tinjauan lengkap tentang sejarah Palestina.
Zaman Kuno dan Peradaban Awal
Zaman Kanaan:
Pada milenium kedua SM, wilayah yang sekarang dikenal sebagai Palestina dihuni oleh bangsa Kanaan. Mereka adalah salah satu dari banyak suku Semit yang tinggal di Timur Tengah. Palestina selama periode ini dikenal sebagai tanah subur dengan kehidupan pertanian yang berkembang.
Israel dan Yehuda:
Sekitar abad ke-12 SM, orang-orang Israel menetap di wilayah tersebut. Kerajaan Israel dan Yehuda adalah dua entitas politik utama yang didirikan oleh orang-orang Ibrani kuno. Yerusalem menjadi pusat religius dan politik yang penting.
Periode Kekaisaran
Penaklukan Asyur dan Babilonia:
Pada abad ke-8 dan ke-6 SM, Kerajaan Israel dan Yehuda ditaklukkan oleh Asyur dan Babilonia. Orang-orang Israel diasingkan ke Babel, yang dikenal sebagai Pembuangan Babilonia.
Periode Persia dan Helenistik:
Setelah Persia mengalahkan Babilonia, Palestina berada di bawah kekuasaan Kekaisaran Persia. Kemudian, setelah penaklukan Aleksander Agung pada abad ke-4 SM, wilayah ini menjadi bagian dari kerajaan-kerajaan Helenistik seperti Seleukus dan Ptolemeus.
Pengaruh Romawi:
Pada abad ke-1 SM, Palestina menjadi bagian dari Kekaisaran Romawi. Yerusalem tetap menjadi pusat penting, terutama bagi agama Yahudi. Pada tahun 70 M, pemberontakan Yahudi melawan Romawi menyebabkan kehancuran Yerusalem dan pengusiran orang Yahudi dari wilayah tersebut.
Periode Islam
Kekhalifahan Umayyah dan Abbasiyah:
Pada abad ke-7, Palestina ditaklukkan oleh pasukan Muslim di bawah Khalifah Umar ibn Khattab. Wilayah ini menjadi bagian dari Kekhalifahan Umayyah dan kemudian Abbasiyah. Kota Yerusalem menjadi pusat penting bagi umat Islam, terutama setelah pembangunan Kubah Shakhrah.
Periode Ottoman:
Pada tahun 1517, Palestina jatuh ke tangan Kekaisaran Ottoman dan tetap berada di bawah kekuasaan Ottoman selama lebih dari 400 tahun. Wilayah ini mengalami stabilitas relatif, meskipun mengalami perubahan politik dan ekonomi.
Mandat Inggris dan Konflik Awal
Deklarasi Balfour 1917:
Pada akhir Perang Dunia I, Inggris menerima mandat dari Liga Bangsa-Bangsa untuk mengelola Palestina. Deklarasi Balfour tahun 1917 menyatakan dukungan Inggris untuk pendirian "tanah air" bagi orang Yahudi di Palestina, yang menimbulkan ketegangan dengan penduduk Arab setempat.
Imigrasi Yahudi dan Ketegangan:
Imigrasi Yahudi meningkat selama periode mandat Inggris, menyebabkan meningkatnya ketegangan antara komunitas Yahudi dan Arab. Serangkaian pemberontakan dan konflik terjadi selama tahun 1920-an dan 1930-an.
Periode Konflik dan Pembentukan Israel
Pembagian Palestina 1947:
Pada tahun 1947, PBB mengusulkan pembagian Palestina menjadi dua negara, satu untuk Yahudi dan satu untuk Arab. Komunitas Yahudi menerima rencana tersebut, tetapi komunitas Arab menolaknya.
Perang Arab-Israel 1948:
Pada 14 Mei 1948, negara Israel diproklamasikan. Ini memicu perang antara Israel dan negara-negara Arab tetangganya. Akibatnya, banyak orang Palestina terpaksa meninggalkan rumah mereka, menjadi pengungsi.
Perang Enam Hari 1967:
Pada tahun 1967, Perang Enam Hari antara Israel dan negara-negara Arab mengakibatkan Israel menguasai Tepi Barat, Jalur Gaza, dan Yerusalem Timur. Ini memperburuk situasi pengungsi Palestina dan konflik wilayah.
Perjuangan untuk Kemerdekaan
Deklarasi Kemerdekaan Palestina 1988:
Pada tahun 1988, Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) mengumumkan deklarasi kemerdekaan Palestina di Aljir. Meskipun belum diakui sepenuhnya sebagai negara oleh PBB, banyak negara telah mengakui kedaulatan Palestina.
Perjanjian Oslo 1993:
Perjanjian Oslo yang ditandatangani pada tahun 1993 antara Israel dan PLO adalah upaya utama untuk mencapai perdamaian. Perjanjian ini menciptakan Otoritas Palestina yang diberikan otonomi di beberapa bagian Tepi Barat dan Jalur Gaza.
Situasi Modern
Konflik Berkelanjutan:
Meskipun berbagai upaya untuk mencapai perdamaian, konflik antara Israel dan Palestina masih berlangsung. Isu-isu utama termasuk status Yerusalem, hak pengungsi Palestina, dan batas wilayah.
Pengakuan Internasional:
Pada tahun-tahun terakhir, semakin banyak negara yang mengakui Palestina sebagai negara berdaulat. Namun, solusi dua negara yang adil dan langgeng masih sulit dicapai.
Kesimpulan
Sejarah Palestina adalah cerita kompleks tentang peradaban, konflik, dan perjuangan. Dari zaman kuno hingga era modern, wilayah ini telah menjadi pusat perhatian dunia. Meskipun tantangan tetap ada, semangat untuk mencapai kedamaian dan keadilan bagi rakyat Palestina terus berlanjut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H