Mohon tunggu...
Zyauqi Gazali
Zyauqi Gazali Mohon Tunggu... Atlet - mahasiswa

saya yakin

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Analisis dan Pemanfaatan Laporan Keuangan: Pengelolaan Aktiva, Kewajiban, dan Risiko dalam Perusahaan

26 November 2024   12:27 Diperbarui: 26 November 2024   12:29 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Siapakah yang berhak memanfaatkan laporan keuangan neraca?

Laporan keuangan neraca adalah salah satu jenis laporan yang memberikan informasi tentang posisi keuangan perusahaan pada suatu waktu tertentu, yang mencakup aset, kewajiban, dan ekuitas pemilik. Laporan ini sangat penting untuk berbagai pihak yang memiliki kepentingan dengan perusahaan. Berikut adalah beberapa pihak yang berhak dan perlu memanfaatkan laporan keuangan neraca:
1.Manajemen Perusahaan
Manajemen perusahaan memanfaatkan laporan keuangan neraca untuk mengambil keputusan strategis terkait pengelolaan sumber daya, pengendalian biaya, dan perencanaan masa depan. Mereka dapat mengetahui apakah perusahaan memiliki cukup aset untuk memenuhi kewajibannya.
Contoh: Seorang CEO memeriksa neraca untuk menentukan apakah perusahaan memiliki cukup kas dan aset lancar untuk membayar utang jangka pendek yang jatuh tempo.
2.Investor dan Calon Investor
Investor atau calon investor menggunakan laporan keuangan neraca untuk menilai kesehatan finansial perusahaan dan potensinya untuk memberikan keuntungan di masa depan. Mereka bisa melihat apakah perusahaan memiliki utang yang terlalu tinggi atau aset yang cukup untuk berkembang.
Contoh: Seorang investor melihat neraca perusahaan teknologi untuk memastikan perusahaan tersebut memiliki aset yang cukup dan tidak terbebani utang yang berisiko.
3.Kreditur atau Pemberi Pinjaman
Kreditur menggunakan laporan keuangan neraca untuk menilai kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban utangnya. Mereka ingin mengetahui apakah perusahaan memiliki cukup aset untuk menjamin pinjaman yang diberikan.
Contoh: Bank melihat laporan neraca untuk mengevaluasi kelayakan pemberian kredit kepada perusahaan manufaktur.
4.Regulator dan Pemerintah
Laporan keuangan neraca juga penting bagi otoritas pengatur dan pemerintah untuk memonitor stabilitas ekonomi dan kepatuhan perusahaan terhadap pajak atau regulasi tertentu.
Contoh: Badan Pengawas Pasar Modal (OJK) menggunakan neraca perusahaan publik untuk memeriksa kepatuhan terhadap aturan pasar modal.
5.Pekerja atau Serikat Pekerja
Pekerja atau serikat pekerja juga dapat menggunakan laporan keuangan neraca untuk menilai kinerja perusahaan dan kemungkinan peningkatan gaji atau manfaat lainnya.
Contoh: Serikat pekerja menilai laporan neraca untuk memverifikasi apakah perusahaan memiliki laba yang cukup untuk memberikan kenaikan gaji atau bonus.

Apa yang Harus Dilakukan Perusahaan Ketika Terjadi Permasalahan pada Aktiva Lancar, Investasi Jangka Panjang, Aktiva Tetap, dan Aktiva Tetap Tak Berwujud?

Perusahaan sering menghadapi berbagai masalah terkait dengan kategori aktiva tertentu yang bisa memengaruhi kestabilan keuangan dan operasional mereka. Berikut adalah beberapa langkah yang harus diambil perusahaan ketika menghadapi masalah pada jenis-jenis aktiva tersebut:

1. Aktiva Lancar

Aktiva lancar terdiri dari kas, piutang, dan persediaan yang diharapkan bisa dikonversi menjadi kas dalam waktu dekat. Permasalahan yang sering terjadi adalah terjadinya penurunan kualitas piutang (misalnya piutang yang sulit ditagih) atau penurunan nilai persediaan.

Langkah yang Harus Dilakukan:
*Meningkatkan Penagihan Piutang: Perusahaan harus melakukan upaya penagihan yang lebih agresif, seperti menghubungi pelanggan yang menunggak, memberikan diskon untuk pembayaran lebih cepat, atau bahkan melibatkan agen penagihan profesional.
Contoh: Perusahaan X mengalami banyak piutang macet. Mereka melakukan restrukturisasi piutang dengan memberikan syarat pembayaran yang lebih fleksibel agar pelanggan dapat melunasi utang mereka.
*Memperbaiki Pengelolaan Persediaan: Perusahaan bisa memperbaiki pengelolaan persediaan dengan melakukan pengurangan persediaan yang tidak laku atau usang, serta lebih cermat dalam memprediksi kebutuhan persediaan.
Contoh: Toko elektronik yang memiliki persediaan barang lama yang tidak laku mengadakan diskon besar-besaran atau menjualnya ke pasar sekunder untuk mengurangi beban persediaan.

2. Investasi Jangka Panjang

Investasi jangka panjang seperti saham, obligasi, atau investasi pada anak perusahaan bisa mengalami penurunan nilai karena perubahan pasar atau kinerja investasi yang buruk.

Langkah yang Harus Dilakukan:
*Evaluasi Kinerja Investasi: Perusahaan harus melakukan evaluasi terhadap kinerja investasi dan mempertimbangkan apakah akan tetap mempertahankan atau menjual investasi tersebut untuk meminimalkan kerugian.
Contoh: Perusahaan investasi melihat penurunan nilai saham yang dibeli dan memutuskan untuk menjual saham tersebut dan berinvestasi di instrumen yang lebih stabil.
*Diversifikasi Investasi: Perusahaan bisa melakukan diversifikasi investasi untuk mengurangi risiko dan memastikan tidak bergantung pada satu jenis investasi.
Contoh: Perusahaan yang memiliki saham di satu sektor industri melakukan diversifikasi ke sektor lain yang lebih stabil, seperti sektor kesehatan.

3. Aktiva Tetap

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun