Mohon tunggu...
Suliyah 25
Suliyah 25 Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya Suliyah dari Madura Sampang👪 panggil aja Sull😁

Selanjutnya

Tutup

Hukum

Syirkah (akad jual beli)

25 Juni 2023   15:52 Diperbarui: 27 Juni 2023   08:36 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

A. Pengertian syarikah
Syirkah menurut bahasa berarti al-ikhtilath yang artinya campur atau percampuran. Maksud percampuran disini adalah seseorang mencampurkan hartanya dengan harta orang lain sehingga tidak mungkin untuk dibedakan. Menurut defenisi syariah, syirkah adalah transaksi antara dua orang atau lebih yang bersepakat untuk melakukan suatu usaha finanssial dengan tujuan mencari keuntungan (Taqiyyudin,1996).

Menurut istilah yang dimaksud dengan syirkah, para fuqaha berbeda pendapat. Abdurrahman al-Jaziri dalam Suhendi merangkum pendapat-pendapat tersebut antara lain, menurut Sayyid Sabiq syirkah ialah akad antara dua orang berserikat pada pokok harta (modal) dan keuntungan.

B.  Macam-macam syarikah
     Syarikah ada dua pertama : syarikah amlak (kepemilikan) kedua : syarikah uqud ( kerjasama).

a. syarikah amlak yaitu adanya satu orang memiliki satu barang tanpa ada akad kerjasama syarikah amlak bisa terjadi baik lantaran adanya inisiatif maupun lantaran ketetapan yang mengikat. Syirkah  amlak yang terjadi lantaran adanya inisiatif adalah seperti dua orang diberi suatu pemberian mendapatkan wasiat berupa sesuatu dan keduanya menerima, maka barang yang diberikan dan diwasiatkan menjadi milik mereka berdua melalui cara persekutuan dalam syarikah. Demikian pula jika keduanya membeli sesuatu dengan biaya yang ditanggung bersama, maka barang yang dibeli menjadi milik persekutuan diantara mereka berdua sebagai syarikah amlak. 

Sedangkan syarikah amlak yang terjadi melalui ketetapan yang mengikat adalah yang ditetapkan pada lebih dari satu orang secara mengikat tanpa ada upaya untuk mengadakan kepemilikan, sebagaimana dalam masalah warisan, syarikah ditetapkan bagi seluruh ahli waris tanpa ada inisiatif dari mereka dan syarikah Diantara mereka digolongkan sebagai syarikah amlak atau kepemilikan.

b. syarikah uqud adalah adanya dua pihak yang melakukan  kerjasama syarikah pada harta dan keuntungan yang dihasilkan darinya.
Macam-macam syarikah uqud :
1. Syarikah inan adalah syirkah di antara dua orang atau lebih yang masing-masing pihak berinvestasi secara barsama-sama mengelola modal yang terkumpul dengan kesepakatan bahwa keuntungan dan resiko kerugian ditanggung bersama.

2. Syarikah mufawadhah adalah antara dua syirkah atau pengabungan antara beberapa syirkah sekaligus. Misalnya seseorang memberikan modal untuk dua orang insiyur dengan tujuan membangun rumah untuk di jual. Kedua orang insyur akan bekerja sekaligus akan mendapatkan rumah sebagai keuntungan seperti yang telah disepakati di awal. Dalam hal ini terdapat pengabungan antara  iman, Abdan dan wujuh.

3. Syarikah Abdan syirkah antara dua orang atau lebih dengan masing-masing pihak hanya menyerahkan kontribusi berupa tenaga atau keahlian tanpa investasi modal.

4. Syirkah Mudharabah disebut juga dengan qiradh. Syirkah ini terbentuk antara dua belah pihak dimana pihak pertama menyerahkan keseluruhan modal (shahib almal) dan pihak kedua adalah orang yang mengelola modal tersebut (mudharib). Dalam syirkah ini keuntuntungan akan dibagi sesuai proporsi yang telah disepakati oleh dua belah pihak.  Sedangankan kerugian dalam syirkah ini akan di tanggung oleh pemodal selama itu bukan kelalaian dari pengelola.

5. Syarikah wujuh yang diakui dalam Islam ada dalam dua bentuk yaitu berupa syirkah antara dua orang pengelola (mudharib). Sebenarnya ini masih dalam bentuk mudharabah hanya saja pengelola lebih dari satu orang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun