Mohon tunggu...
Dwi Sulisworo
Dwi Sulisworo Mohon Tunggu... -

National Policy Institute\r\nJl. Kapas no. 9 Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mencari best practice pembelajaran yang mencerahkan

19 Maret 2014   18:13 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:45 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam tulisan kami sebelumnya tentang 'Guru Mewariskan Nilai dan Moral' (Kompasiana,  17/3/14) dapat dilihat bahwa perubahan lingkungan yang didorong oleh teknologi dan informasi mengarahkan agar pendidikan fokus pada pembentukan karakter, nilai, moral, dan keterampilan2 untuk survive. Tentu hal ini perlu ditindaklanjuti dengan berbagai kebijakan pada berbagai level sebagai komitmen perubahan.

Antisipasi yang lebih praktis adalah bagaimana membangun guru yang sesuai dengan keadaan siswa yang dihadapi saat ini. Ketika kita sudah menyadari bahwa pendidikan dengan berbagai dan peluang harus berubah, maka pertanyaan berikutnya adalah bagaimana perubahan itu harus terjadi.

Ada banyak strategi pembelajaran yang dikenal dan dikenalkan pada para guru. Beberapa strategi seperti Jigsaw, Student Team Achievement Development, Group Investigation, dan lain-lain. Kalau kita lihat pada hasil-hasil penelitian terkait strategi tersebut, kecenderungan umum yang diukur masih terbatas pada prestasi dalam mengakuisisi pengetahuan dalam menyelesaikan soal-soal yang bersifat kognitif. Masih perlu eksplorasi pada hasil-hasil pembelajaran yang bersifat affective (moralitas, kreativita, berfikir kritis, dll). Barangkali ada teman-teman dari bidang psikologi yang dapat merekomendasikan berbagai instrumen pengukuran hal-hal itu. Tentu instrumen yang sederhana sehingga para guru dapat menggunakannya dalam aktivitas mereka.

Dengan telah ditentukan kinerja yang diharapkan, strategi yang relevan dapat segera dikembangkan. Penelitian-penelitian ini yang kiranya penting diberi fokus oleh para pengembang pendidikan agar dapat dilakukan pergeseran dalam pendidikan yang mencerahkan. Pada level kebijakan nasional dengan berbagai diskusi yang ada, Kurikulum 2013 telah memberi banyak peluang. Agar vertical lack dalam implementasi memang perlu dukungan banyak pihak. Bukan sekedar ToT sederhana saja. Kita memerlukan sharing best practice dari teman-teman pendidik melalui berbagai media komunikasi agar menjadi pemercepat pendidikan yang lebih baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun