Pemuda, Perkembangan Zaman, dan Iman

Masa muda adalah masa yang penuh dengan kebahagiaan. Di masa ini, pemuda tumbuh dan berkembang, serta belajar dan beradaptasi dengan lingkungan. Pemuda memainkan peran penting dalam perkembangan masyarakat. Pemuda memiliki kemampuan untuk membawa reformasi sosial dan perbaikan masyarakat. Hal ini karena mereka masih muda, penuh energi, dan dididik dengan rasionalitas sebagai keyakinan utama mereka. Tidak ada yang bisa menandingi keistimewaan masa muda. Sebab kekuatan terkuat dalam segmen masyarakat adalah kekuatan kaum muda. Kekuatan yang dimiliki oleh para pemuda tidak ada tandingannya dan dapat membawa peluang untuk tumbuh dan berkembang tidak hanya bagi mereka tetapi juga bagi orang-orang di sekitarnya.

Besar harapan yang diberikan kepada para pemuda. Menjadi pemuda harapan bangsa tidak harus menjadi pengusaha besar. Pemuda dapat menjadi apapun yang mereka sukai, selama itu positif dan dapat berguna bagi diri sendiri dan orang lain. Terlebih di era globalisasi saat ini, pemuda dapat dengan mudah mengakses apapun demi mewujudkan keinginannya. Akan tetapi, pemuda juga harus cerdas dalam menyaring budaya dan informasi yang ada. Karena tidak semua dampak globalisasi adalah positif. Sehingga yang dibutuhkan bukan hanya kemampuan untuk berkembang dan bertahan hidup, tetapi juga kemampuan untuk menyaring serta memilih informasi.

Tulisan ini dibuat untuk memenuhi keinginan penulis untuk mengungkap tentang sebesar apa peran pemuda dan apa pedoman pemuda dalam menghadapi perkembangan zaman dan meraih masa depannya. Dalam esai ini membahas secara sepintas terkait peran pemuda dalam menghadapi perkembangan zaman. Kontribusi apa saja yang dapat dilakukan oleh pemuda yang tidak semuanya berlatar belakang pendidikan tinggi, bagaimana sikap untuk mengatasi hambatan dan permasalahan pemuda, dan bagaimana menghadapi era globalisasi yang tidak dapat dihindari.

PERAN PEMUDA

Pemuda menurut Undang-Undang Nomor 40 tahun 2009 tentang Kepemudaan adalah warga negara Indonesia yang memasuki periode penting pertumbuhan dan perkembangan yang berusia 16 (enam belas) sampai 30 (tiga puluh) tahun. 

Berdasarkan  data  Badan  Pusat  Statistik  (BPS), Jumlah pemuda di Indonesia sebanyak 64,92 juta jiwa pada 2021. Jumlah itu setara dengan 23,90% dari total populasi Indonesia. Jumlah tersebut cukup besar dan potensial untuk membawa angin perubahan bagi Indonesia. Hal ini tergantung pada bagaimana pemuda ini dipandang, diperlakukan, dan dipersiapkan. Jika potensi yang dimiliki pemuda dapat dimaksimalkan, tentu besar harapan bangsa dan negara pada pemuda sebagai pemegang kendali pembangunan Indonesia. Selain bimbingan dan pembinaan, diperlukan pula kesadaran dan keinginan dalam diri pemuda untuk mampu menjalankan peran dan berkontribusi positif dalam berbagai bentuk. Karena itu penting untuk mengetahui peran dan kontribusi apa saja yang dapat dilakukan oleh pemuda.

Ada banyak kontribusi yang dapat dilakukan oleh pemuda, diantaranya yaitu dengan meningkatkan literasi. Literasi yang baik dapat mengasah kemampuan untuk menjadi beripikir secara kritis, kreatif, dan inovatif. Keterampilan literasi juga dapat mendorong pemuda untuk bisa memahami informasi secara reflektif, analitis dan krisis. Beberapa survei mengatakan bahwa literasi di Indonesia masih sangat rendah. Padahal penguasaan literasi merupakan indikator penting untuk meningkatkan prestasi generasi muda dalam mencapai kesuksesan. Oleh karena itu, meningkatkan literasi adalah salah satu langkah sederhana namun penting. Meningkatkan literasi dapat dimulai dengan membaca karya tulis dengan genre apapun yang disukai.

Keikutsertaan dan peran pemuda yang lainnya adalah dengan aktif mengikuti kegiatan positif, seperti kegiatan sosial, relawan, atau program kepemudaan sesuai dengan minat dan bakatnya. Komunitas maupun organisasi kepemudaan telah banyak jumlahnya dan bahkan sebagian telah mampu bergerak memberikan solusi bagi isu sosial di Indonesia. Kontribusi pemuda dalam kegiatan positif bertujuan agar pemuda dapat melatih kemampuan kepemimpinan, kerja sama, dan mental berhadapan dengan banyak orang, untuk memperluas jaringan atau relasi, serta memperluas wawasan dan menambah pengalaman. Sehingga dengan aktif mengikuti kegiatan yang positif, pemuda dapat mengarahkan dirinya kepada hal-hal yang positif pula.

Pada zaman serba teknologi ini, setiap pemuda pasti memiliki media sosial. Bijak dalam menggunakan internet dan media sosial juga merupakan salah satu bentuk kontribusi oleh pemuda. Kemudahan mengakses konten di internet dapat berdampak positif dan negatif. Sebagai generasi muda harus pandai memanfaatkan kemudahan akses tersebut, misalnya dengan mengunggah konten yang bermanfaat atau dapat menginspirasi bagi orang lain. Jika tidak mampu membuat konten, maka pemuda dapat memanfaatkan internet dan media sosial untuk bertukar pikiran atau informasi yang positif. Untuk menghindari dampak negatif teknologi internet, diperlukan ketelitian dalam membaca dan menyampaikan informasi. Jangan sampai informasi yang disebarkan adalah info bohong atau hoax dan info yang dapat berdampak buruk atau bahkan bisa menyesatkan orang lain.

Menjadi pemuda sesuai harapan bangsa tidaklah mudah, tetapi juga tidak sulit. Dianggap tidak mudah karena permasalahan pemuda untuk bergerak maju terkadang bukan hanya berasal dari faktor internal saja, tetapi juga faktor eksternal seperti lingkungan, pergaulan, dan keluarga. Akan tetapi, seberat dan sebesar apapun permasalahannya, sebenarnya dapat diatasi jika memiliki solusi dan tekad yang kuat. Bila satu orang pemuda memiliki potensi dan memiliki tekad kuat untuk mengembangkan potensi hingga berhasil berinovasi dan menggapai impiannya, bisa saja saat itu ada pemuda lain yang termotivasi dan terinspirasi untuk ikut berinovasi dan mengembangkan potensinya. Inspirasi dan motivasi pada akhirnya merupakan kunci untuk menciptakan pemuda yang dapat berdampak dan berdaya saing global.

MENGHADAPI PERKEMBANGAN ZAMAN