Mohon tunggu...
Sulistyan Wijaya
Sulistyan Wijaya Mohon Tunggu... -

Pengelana rimba kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

PLN di Bawah Komitmen Dahlan Iskan

21 Maret 2014   20:06 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:39 449
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_327679" align="alignleft" width="620" caption="Dahlan Iskan Komitmen Benahi Listrik"][/caption]

Sulit dibayangkan hidup tanpa listrik di era modern. Listrik telah menjadi kebutuhan pokok sehari-hari masyarakat. Mulai penerangan bahkan hingga transportasi massal seperti kereta memerlukan listrik.

Sejak Dirut PLN dipegang Dahlan Iskan pada 2009 lalu, banyak orang menyangsikan komitmennya untuk mengurus kelistrikan di Indonesia. Bagaimana mungkin seseorang yang berlatar jurnalis kemudian pengusaha media memimpin perusahaan listrik. Namun faktanya, PLN sejak dipimpin Dahlan Iskan benar-benar “electrifying”.

PLN yang sebelumnya sempat diolok-olok sebagai “Perusahaan Lilin Negara”, dalam waktu 3 tahun penyakit “byar-pet” dapat diatasi. Tak heran jika Dahlan Iskan kemudian menerima penghargaan “Inspiring Leader” Award dari harian Seputar Indonesia (Koran Sindo) pada Juli, tahun 2011 silam.

Semenjak itu Dahlan Iskan membuat gebrakan dengan mengidentifikasi lima musuh besar PLN. Pertama, krisis listrik yang dalam waktu singkat selama enam bulan (Januari- Juni 2010) di seluruh Indonesia tercukupi berkat manajemen distribusi daya yang maksimal.

Kedua, panjangnya daftar tunggu layanan listrik berhasil diselesaikan melalui gerakan sehari sejuta sambungan (GRASSS).

Ketiga, gangguan trafo berhasil dikalahkan melalui perawatan intensif didukung penyediaan trafo cadangan yang berhasil meminimalkan gangguan listrik.

Keempat, gangguan feeder (penyulang) berhasil diatasi dengan jarak ideal yaitu 25 km dari rata-rata feeder yang panjangnya hingga 300 km.

Kelima, inefiesiensi diminimalisir melalui manajemen pre-paid (pra bayar) layanan konsumen listrik. Pemanfaatan listrik prabayar menguntungkan pelanggan karena dengan menggunakan layanan tersebut pelanggan dapat mengatur pemakaian listrik dan dapat mematok anggaran biaya listrik bulanan. Selain itu, pelanggan juga terlepas dari masalah kesalahan catat penggunaan listrik serta terbebas dari sanksi pemutusan telat bayar listrik. Secara otomatis layanan ini juga mengatasi keluhan pelanggan tentang pembacaan meter oleh petugas PLN yang tidak akurat.

Sejak diluncurkannya sistem online prabayar listrik atau disebut dengan "Token" PLN mengalami penurunan aksi pencurian listrik dan menghindari pelanggan menunggak pembayaran rekening listrik, yang jumlahnya bisa mencapai puluhan juta per bulannya.

Bahkan komitmen itu tak berhenti saat dirinya menjabat Menteri BUMN. Krisis listrik yang terjadi di beberapa daerah berupaya diatasi Dahlan Iskan. Dirinya pasang badan saat PLN dicerca karena seringnya pemadaman terjadi di Medan, meskipun masalah utamanya adalah sulitnya perizinan lahan untuk membangun  pembangkit listrik.  Sekarang ini krisis listrik di Sumatera Utara telah ditangani dengan dioperasikannya kembali PLTGU (Pembangkit Listrik Gas Uap) Belawan yang memasok listrik hingga 145 MW.

Dahlan Iskan telah membuktikan komitmennya yang tak sebatas janji. Bahkan sampai dirinya rela untuk tidak mengambil gaji sepeserpun sebagai Dirut PLN karena citra PLN yang distigma sarang korupsi. Adakah pemimpin yang berani pegang komitmen sekelas Dahlan Iskan? []

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun